Menengok Masa Kejayaan Teh Sariwangi, Sebelum Terlilit Utang dan Bangkrut
Merdeka.com - Mengalami kebangkrutan merupakan sebuah mimpi buruk bagi para pengusaha perusahaan yang sudah besar. Namun kebangkrutan itu bisa terjadi apabila ada satu masalah yang tak kunjung terselesaikan, misalnya adanya utang piutang yang menumpuk banyak.
Apakah anda mengetahui, bahwa ada perusahaan besar di Indonesia yang cukup terkenal, tetapi sekarang sudah resmi ditutup? Ya, salah satunya adalah PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA).
Nama itu tentu tidak asing di telinga anda bukan? Ya, Sariwangi merupakan merek teh celup yang sangat terkenal di Indonesia.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Kenapa keuangan seseorang bisa memburuk? Kebiasaan yang tidak baik ini tidak hanya menghambat kesuksesan finansial, tetapi juga dapat memperburuk keadaan keuangan individu.
-
Siapa yang kehilangan harta karena masalah utang? Keluarga Pulitzer sempat masuk dalam daftar keluarga terkaya berkat bisnis media dan percetakannya. Namun hal ini harus berubah saat keluarga ini didera kesulitan lilitan utang hingga jutaan dolar Amerika Serikat. Padahal di tahun 1982, keluarga Pulitzer memiliki kekayaan bersih yang mencapai angka USD 25 juta.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Apa dampak buruk dari tekanan finansial? Dampak buruk dari kelelahan ini adalah banyak warga Amerika menghindari atau mengabaikan penanganan masalah keuangan secara keseluruhan. Hampir 44 persen responden survei mengakui bahwa mereka akan mengabaikan masalah keuangan hingga menjadi krisis.
Melansir dari berbagai sumber, Sariwangi didirikan pada tahun 1962 oleh Johan Alexander Supit yang berasal dari Tondano, Sulawesi Utara, yang secara resmi diberi nama PT Sariwangi PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA).
Walaupun sudah berdiri dari tahun 1962, Sariwangi baru dikenal pada tahun 1972 dengan teh kemasan kantong atau biasa disebut teh celup. Sariwangi merupakan produk teh pertama yang dikemas dalam kantong.
Setelah beberapa tahun melewati masa-masa perkenalan, di tahun 1973 sariwangi telah resmi berdiri. Bahkan pada 1985 Sariwangi mulai melakukan ekspor produknya ke berbagai negara, di antaranya Australia, Inggris, Amerika Serikat, Timur Tengah hingga Rusia.
Pada tahun 1989 Unilever sempat melakukan akuisisi merek Sariwangi, walaupun pemilik utama Johan tetap sebagai pemasok teh utama melalui perusahaan lainnya. Tetapi dikabarkan tidak bekerjasama lagi dengan Sariwangi.
Sariwangi memiliki infrastruktur yang lengkap dari daun teh hingga secangkir teh dari perkebunan teh dikemas dan dipasarkan dengan merek sendiri.
Perusahaan tersebut juga memimpin pasar di antara perusahaan-perusahaan swasta dalam perdagangan komoditas, hingga 46.000 ton per tahun, kapasitas produksi hingga 8 miliar teh celup, mesin kemasan buatan sendiri, pasokan pembuatan teh hingga 7.000 ton per tahun.
Namun masa kejayaan teh celup ini mendadak membuat masyarakat Indonesia kaget, karena perusahaan itu akhirnya tutup buku alias bangkrut. Kebangkrutan terjadi akibat terlilit utang sangat besar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya yaitu waralaba asal Jepang yang sangat diganderungi anak-anak remaja.
Baca SelengkapnyaHolmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca SelengkapnyaKehidupannya yang memprihatinkan itu membuat Kuswara bertekad untuk keluar dari jeratan utang dan riba.
Baca SelengkapnyaTupperware berencana untuk mengajukan perlindungan pengadilan setelah melanggar persyaratan pembayaran utangnya.
Baca SelengkapnyaPerusahaan ini berencana meminta perlindungan hukum setelah melanggar ketentuan utangnya dan telah meminta bantuan penasihat hukum serta keuangan.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaPT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit berdasarkan putusan sidang di Pengadilan Negeri Niaga Semarang.
Baca SelengkapnyaBerada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaDulu kotak makan Tupperware jadi favorit ibu-ibu untuk bekal anak, tapi kini Tupperware terancam bangkrut karena gagal melunasi hutang.
Baca SelengkapnyaKisah ini berawal ketika Eko terlilit utang hampir Rp500 juta. Hal tersebut terjadi karena Eko mengalami kegagalan dalam usaha suplai barang ke hotel.
Baca Selengkapnya