Mengintip Bisnis Daun Kelor Terbesar di NTB, Laku Keras Sampai Ke 13 Negara
Merdeka.com - Pemerintah menyebut produk daun kelor Indonesia diincar dunia. Produk pertanian seperti daun kelor, menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan ekspor asal Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satunya industri daun kelor yang dikelola CV Tri Utami Jaya yang memiliki pabrik pengolahan daun kelor berstandar internasional terbesar, pertama dan satu-satunya di NTB. Saat ini pabrik Tri Utami Jaya memiliki kapasitas produksi 200 ton per hari.
Tak hanya itu, produk daun teh kelor keluaran pabriknya juga telah dipasarkan hampir ke 13 negara di Amerika Serikat (AS) maupun Eropa. Terbaru, Tri Utami Jaya tengah menyiapkan ekspor daun teh kelor ke Madrid.
-
Mengapa UMKM Walidayna menggunakan daun kelor? UMKM Walidayna dari Kota Medan berkreasi menciptakan makanan yang berbahan dasar daun kelor
-
Dimana daun kelor bisa didapat? Hasil penelitian menunjukkan daun, batang, dan biji kelor mengandung sejumlah senyawa bermanfaat, seperti vitamin A, vitamin C, quercetin, kalsium, dan chlorogenic acid.
-
Dimana daun kelor biasanya ditemukan? Melansir dari beberapa sumber daun kelor bisa ditemukan di daerah subtropis dan tropis di Asia Selatan. Namun daun ini juga sudah tersebar luas di berbagai belahan dunia termasuk di antaranya di Afrika hingga Amerika Latin.
-
Apa manfaat utama daun kelor? Daun kelor sering kali dipandang sebelah mata, tetapi sebenarnya memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Tanaman ini kaya akan nutrisi yang bermanfaat, termasuk kemampuannya dalam menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
-
Bagaimana Rumah Produksi Kelorida memproduksi daun kelor? Ida belajar mengolah daun kelor secara autodidak. 'Akhirnya di tahun 2016 kita mulai mengolah daun kelor menjadi produk dan launching tahun 2017. Namun, tetap terus belajar seperti mencari tau expired-nya berapa lama sehingga kita paham dan menguasai produk yang kita hadirkan. Mulai dari menanam, mengolah, hingga memproduksi yang saya pelajari secara autodidak,'
-
Bagaimana daun kelor dibagikan? 'Setiap anak dan ibu hamil akan dapat satu butir telur, akan dapat kelor, akan dapat sayur-sayuran, daging ayam, nasi, kalau terlalu banyak nasi putih itu sepertinya membahayakan bapak-bapak. Itu menyebabkan diabetes, nah itu harus dicampur dengan lauk pauk,' tambahnya.
Dalam kegiatan kunjungan kerja ke pabrik CV Tri Utami Jaya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung penuh dan mengapresiasi capaian Tri Utami Jaya selama ini. Kelor sebagai produk unggulan domestik Indonesia, memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.
"Dengan diolah seperti ini, yang tadinya orang pikir kelor cuma untuk mengusir hantu, tetapi justru naik kelas bahkan disukai masyarakat dunia," ucap Menteri Teten saat melakukan kunjungan sekaligus meninjau langsung pabrik pengolahan daun kelor CV Tri Utami Jaya, di Mataram, Jumat (14/1).
Menteri Teten menekankan, produk olahan teh kelor Moringa milik Tri Utami Jaya menjadi salah satu produk unggulan domestik yang perlu didukung di pasar internasional. Berbicara soal kandungan, teh kelor memiliki protein yang tinggi bahkan 7 kali lipat dibanding daging sapi. Selain itu juga mengandung zat besi yang tinggi hingga 25 kali lipat dari bayam.
"Kandungan ini sangat penting dikonsumsi masyarakat, terutama dalam mengatasi stunting. Di pasar dunia, kelor masuk dalam kategori super food atau wellness product. Namun sayangnya di dalam negeri edukasi soal kelor belum tinggi, sehingga literasi juga penting dilakukan, karena ini super food. Bahkan diklaim bisa menggantikan gizi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati," ujat Menteri Teten.
Potensi Daun Kelor Belum Dioptimalkan
Kelor juga mudah ditanam di mana-mana, apalagi dibudidayakan dalam bentuk perkebunan. Namun Menteri Teten menyayangkan potensi ekonomi olahan daun kelor yang sangat besar, belum digarap dengan baik.
"Tri Utami Jaya mampu mencapai pertumbuhan penjualan sekitar 20-30 persen. Bayangkan jika pasar dari dalam negeri dari 270 juta masyarakatnya 1 ons saja bisa digarap, hasilnya luar biasa potensi ekonominya. Kemudian China, negara yang masyarakatnya peminum teh, potensi 1,3 miliar penduduknya kalau digarap untuk daun teh kelor tak kalah menggiurkan. Namun sekarang jumlah itu jika tak digarap menyeluruh, kita belum mampu memenuhi permintaannya," sebut MenKopUKM.
Dalam membantu pemasaran model bisnis produk unggulan domestik seperti ini, KemenKopUKM mengajak para pelaku UMKM untuk tergabung dalam platform e-commerce crossborder, serta memanfaatkan jaringan diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh negara.
Untuk diketahui, CV Tri Utami Jaya menjadi salah satu pelaku usaha yang menjadi pemasok produk herbal ke beberapa jaringan apotek PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan beberapa hotel-hotel nasional. "Kami maklun dengan Smesco untuk bisa menjual produk teh Moringa di Kimia Farma. Di 2022 ini, targetnya kami akan masuk di seluruh apotek jaringan Kimia Farma," jelas Pemilik CV Tri Utami Jaya Nasrin H Muhtar.
Selain itu, Nasrin juga akan menambah sekitar 1.000 hektare (ha) lahan lagi untuk penanaman daun kelor. Dari sisi produk, saat ini pihaknya juga tengah mengembangkan produk kecantikan seperti masker dari daun kelor dan produk kecantikan lainnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hutan yang dimiliki Jawa Timur sangat kaya akan keberagaman flora dan fauna. Banyak komoditas jadi rebutan negara-negara maju di dunia.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ke pasar global.
Baca SelengkapnyaLuhut menjelaskan ekspor durian ke China diperkirakan akan mencapai nilai USD7-8 miliar atau setara Rp131 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total nilai ekspor Mayora ke-400.000 ini mencapai USD 1 juta atau sekitar Rp15,8 miliar.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Baca SelengkapnyaEkspor perdana ini merupakan bukti bahwa produk-produk asal Maluku memiliki potensi yang besar untuk menembus pasar internasional
Baca SelengkapnyaJatim punya ratusan desa devisa, jahe hingga bonggol jati laris di pasar luar negeri.
Baca SelengkapnyaApalagi, permintaan akan tanaman buah kelapa dan produk turunannya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaMenKopUKM meyakinkan, kemampuan olahan rumput laut dalam menyubstitusi tepung terigu impor memiliki pasokan bahan baku yang cukup.
Baca Selengkapnya