Mengintip dampak kesalahan tata kelola gula rafinasi RI
Merdeka.com - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menjelaskan pemerintah harus mengubah paradigma terkait pengelolaan gula rafinasi. Jika salah kelola, katanya, akan menjadi faktor utama gagalnya target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang dipatok 5,1 persen.
Menurutnya, sektor makanan dan minuman yang menjadi merupakan konsumen utama gula rafinasi sepanjang 2011-2015 adalah industri yang tumbuh sekitar 8,5 persen per tahunnya. Persoalannya, pasokan gula dalam negeri sangat kecil karena persoalan ketersediaan lahan tebu.
"Ketimbang terjebak dalam ketergantungan impor yang berpotensi memboroskan devisa dan terbukti bocor dimana-mana karena selalu ada jumlah illegal yang ikut bersama ijin impor. Maka gula rafinasi adalah solusi penting untuk menutup kebutuhan industri makanan dan minuman," ujar Faisal Basri dalam keterangannya, Senin (19/6).
-
Apa penyebab produksi gula Indonesia kalah saing dengan Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu. Sehingga menjadi negara dengan pengeskpor terbesar di dunia.
-
Mengapa penting untuk batasi gula? Konsumsi gula lebih dari yang dibutuhkan tubuh berisiko terhadap diabetes, yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis.
-
Apa yang IDAI sarankan untuk atur gula? IDAI mengusulkan agar pemerintah mengatur pencantuman takaran gula pada label makanan dan minuman yang dijual di pasaran, khususnya yang ditargetkan untuk anak-anak.
-
Mengapa konsumsi gula perlu dikontrol? Dalam sehari, terdapat takaran dengan jumlah tertentu berapa banyak gula yang bisa dikonsumsi.
-
Bagaimana cara mengendalikan asupan gula? Dalam menjaga kesehatan kita, penting untuk memperhatikan asupan gula secara keseluruhan dalam diet kita, tidak hanya dari kopi atau teh.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
Dia menegaskan tingginya harga justru terjadi karena adanya monopoli dalam kebijakan gula rafinasi. Sebab, gula rafinasi hanya boleh diimpor oleh importir teedaftar, sehingga jatah gula rafinasi dinikmati industri makanan dan minuman skala besar.
"Sektor Industri Kecil Menengah tidak kebagian dan harus bertahan dengan gula harga yang semakin tinggi. Itu alasan mengapa akhirnya banyak Industri makanan dan minuman dalam negeri akhirnya memindahkan pabriknya ke Vietnam, Thailand dan Laos," katanya.
Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini menambahkan gula rafinasi aman unutk dikonsumsi rumah tangga. Kesalahan tata kelola gula rafinasi ini justru akan mengancam ekonomi Indonesia, salah satunya keberlangsungan industri makanan dan minuman.
"Sektor industri makanan dan minuman adalah termasuk yang paling tinggi menyumbang nilai ekspor. Jika terjadi hambatan pada pasokan gula kepada industri makanan dan minuman, maka sektor ini akan terpuruk. Sementara, kebocoran yang timbul dari penerbitan kuota impor gula sangat tinggi, sehingga pasar kebanjiran pasokan gula impor ilegal, ini yang benar-benar akan mennyengsarakan petani tebu dan industri gula. Pengangguran yang ditimbulkan dari gulung tikarnya industri pengolahan gula rafinasi juga adalah persoalan tersendiri yang harus dipikirkan oleh pemerintah," pungkasnya.
Satgas pangan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan penggerebekan terhadap sebuah gudang di Benteng Baru, Nomor 8, Jalan Ir Sutami, Makassar pada 20 Mei lalu. Dari hasil penggerebekan itu, petugas menemukan gula rafinasi sebanyak 107.360 sak atau sekitar 5.300 ton.
Belakangan, gula rafinasi ini sedang marak jadi perbincangan, khususnya bagi warga Makassar. Bahkan, gula jenis ini disebut berbahaya untuk dikonsumsi masyarakat.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Macetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaMengingat pengenaan cukai minuman berpemanis tersebut harus memperhatikan kondisi perekonomian saat ini.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi gula tidak sejalan dengan pertumbuhan gula konsumsi yang terus meningkat setiap tahun.
Baca SelengkapnyaPasalnya, selama menjabat sebagai Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dinilai gagal dan tidak becus dalam mengurus beras di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaPendiri Indef ini dikenal sebagai sosok intelektual yang kritis, tegas dan berani melayangkan kritik pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnyaresiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaDi tengah ketidakpastian ini, kebijakan di Indonesia harus lebih cepat.
Baca SelengkapnyaMahfud MD bercita-cita ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen
Baca Selengkapnya