Menko Darmin Optimis Target Pertumbuhan Ekonomi 2019 Tercapai
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku optimistis target pertumbuhan ekonomi di 2019 sebesar 5,3 persen dapat dicapai, meski angka pertumbuhan ekonomi di tahun ini meleset dari target awal.
"Pertumbuhan ekonomi kita tahun depan ditarget 5,3 persen, sedikit di atas tahun ini. Mungkin tahun ini kita sih inginnya 5,2 persen, tapi rasanya sedikit di bawah,” kata Menko Darmin saat dijumpai di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (5/12).
Menurutnya, target 5,3 persen bukan sesuatu yang berat untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan. Dia menyebutkan, ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong optimisme tersebut, salah satunya adalah Amerika Serikat yang diprediksi tidak lagi melakukan perbaikan atau normalisasi ekonomi di negaranya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kenapa target pertumbuhan ekonomi penting? Sehubungan dengan itu, salah satu manfaat yang dirasakan pemerintah ketika terjadi pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan dan pemerataan infrastruktur masyarakat dapat dilaksanakan secara cepat karena pendapatan per kapita sudah melonjak.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
Berakhirnya normalisasi ekonomi di AS diperkirakan tidak akan membuat Presiden AS Donald Trump banyak berulah lagi. Diyakini tidak akan ada kebijakan ekonomi ekstrem di negara Paman Sam tersebut.
"Kebijakan moneter AS gak banyak berubah. AS 2007-2008 yang krisis, dia untuk selamatkan ekonomi nya cetak dolar banyak-banyak. Nah sekarang setelah dia normal harus tarik dolar itu, kalau gak, akan susah jangka panjang itu normalisasi kebijakan moneter AS," ujarnya.
Selain itu, dia memperkirakan trade war atau perang dagang tidak akan berdampak besar di tahun depan. Karena antara AS dan China tidak akan ada yang keluar sebagai pemenang. "Ekonomi tahun depan saya lihat tidak ada yang ekstrem. Dugaan saya Trump sama Xi Jinping (presiden China) tidak ada yang menang perang dagang," ujarnya.
Kendati demikian, Menko Darmin menekankan kemungkinan terjadi hal-hal di luar prediksi masih cukup besar. Oleh karena itu, tercapainya target pertumbuhan ekonomi tidak bisa lepas dari strategi yang diambil oleh pemerintah.
"2019 gimana tergantung kita bikin strategi apa,” tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaSecara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPT Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap stabil di sekitar 5,1 persen pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaModal solid untuk menjadi Indonesia emas setidaknya pertumbuhan di kisaran 6-7 persen, dan pendapatan per kapita menjadi USD30.000
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca Selengkapnya