Miliarder Pemilik BMW: Jadi Orang Kaya Tak Selalu Enak
Merdeka.com - Dua orang miliarder mengaku memiliki kekayaan ada sisi tidak enak yang jarang dipahami orang banyak. Itu diungkapkan oleh kakak-beradik dan Susanne Klatten (57) dan Stefan Quandt (53) asal Jerman.
Keduanya merupakan anak dari Herbert Quandt, seorang pebisnis yang mengantar BMW menuju kesuksesan. Warisan kesuksesan sang bapak menjadi beban tersendiri bagi mereka, sebab hal itu perlu mereka jaga.
"Banyak yang percaya bahwa kita hanya duduk-duduk di kapal yacht di laut Mediterania. Peran sebagai penjanga kekayaan juga memiliki sisi personal yang tidak begitu menyenangkan," ujar Susanne Klatten seperti dikutip Bloomberg.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Apa penyebab utama keluarga miliarder jatuh miskin? Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa kekayaannya habis akibat utang yang menumpuk dan kebiasaan pengeluaran yang tidak baik.
-
Apa yang membuat orang kaya? Menurut studi Northwestern Mutual tahun 2024, hanya 1 dari 3 jutawan yang merasa benar-benar kaya. Beruntung, rasa kaya tidak hanya tentang jumlah uang di rekening Anda, tetapi lebih kepada sikap Anda terhadap uang yang sudah dimiliki.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Salah satu tantangan Stefan dan Susanne adalah perkara tenaga kerja di Jerman. Bagi mereka uang sudah bukan lagi sebagai tujuan utama.
"Bagi kami berdua, tentunya bukan uang yang mendorong kami. Di atas segalanya, yaitu pertanggunjawaban untuk menjaga pekerjaan di Jerman," ujar Stefan.
Miliarder bersaudara itu menyebut merasa cocok dengan jabatan mereka di dewan direksi BMW, akan tetapi mereka sempat kesulitan karena menjabat posisi penting itu di usia muda.
"Potensi kami tumbuh dari peran sebagai pewaris dan mengembangkannya. Kami bekerja keras untuk itu tiap harinya," ujar Klatten.
Susanne Klatten memilliki 19,2 persen saham di BMW, sementara Stefan punya 23,7 persen saham. Wanita itu juga merupakan miliarder terkaya di Jerman.
Menurut Bloomberg Billionaire Index, kekayaan Susanne adalah sebesar. USD 18,8 miliar atau Rp 265,3 triliun (USD 1 = Rp 14.113). Sementara, Stefan Quandt memiliki kekayaan USD 15,7 miliar (Rp 221,5 triliun).
sumber: Liputan6
Reporter: Tommy Kurnia
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa kekayaannya habis akibat utang yang menumpuk dan kebiasaan pengeluaran yang tidak baik.
Baca SelengkapnyaTercatat nilai kekayaan R. Budi Hartono dan Michael Hartono mencapai USD47,7 miliar atau Rp721,96 triliun.
Baca SelengkapnyaAkhirnya, kekayaan sang ayah habis dan mereka pindah ke pemukiman miskin di Jefferson County.
Baca SelengkapnyaDi tahun 1940, Hartfords bahkan menjadi salah satu keluarga paling kaya di Amerika. Namun sayang, hal itu tidak berlangsung selamanya.
Baca SelengkapnyaDalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca SelengkapnyaSebagian orang percaya, orang kaya biasanya memiliki sifat pelit. Benarkah?
Baca SelengkapnyaGaya hidup pria dengan harta sebesar miliaran dolar ini tentu membuat banyak orang iri.
Baca SelengkapnyaTotal gabungan harta kekayaan mereka meroket menjadi USD896 miliar atau setara Rp13,5 kuadriliun alias Rp13.500 triliun.
Baca SelengkapnyaSalah satu nasihat Steve Schwarzman yang paling umum adalah meminta bantuan saat Anda memasuki wilayah baru.
Baca SelengkapnyaMereka yang benar-benar kaya seringkali memilih gaya hidup yang lebih sederhana.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaPesawat jet yang dibelikan Sandra Dewi dan Harvey Moeis untuk anak mereka telah menjadi sorotan
Baca Selengkapnya