Orang kaya baru di Asia pilih nabung ketimbang investasi
Merdeka.com - Kebanyakan orang kaya baru di Asia dinilai cenderung konservatif dalam mengelola hartanya. Indikasinya, menabung menjadi pilihan utama ketimbang investasi. Alhasil, mereka kehilangan peluang untuk meningkatkan kekayaan dalam waktu cepat.
Demikian hasil studi digelarStandard Chartered Plc.Berdasarkan itu, rata-rata 39 persen orang kaya baru (emerging affluent) di tujuh negara Asia memilih menabung. Hanya 18 persen yang berani mengambil risiko investasi di ekuitas.
Pakistan menjadi contoh ekstrem dari prilaku konservatif tersebut. Sebanyak 50 persen dari total yang disurvei mengaku lebih memilih menyimpan uang di rumah lantaran tak menyukai sistem perbankan.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
-
Kapan orang kaya mendapatkan kekayaan baru? Sejak tahun 2020, untuk setiap dollar kekayaan global baru yang diperoleh seseorang pada 90% terbawah, salah satu miliarder dunia telah memperoleh USD1,7 juta.
-
Bagaimana orang kaya berinvestasi? Kebiasaan lain orang kaya dalam mengelola keuangan ialah selalu mengutamakan untuk membeli produk investasi. Instrumen keuangan ini bukan hanya bisa sebagai alat untuk menyimpan aset tetapi juga mengembangkannya secara maksimal.
-
Bagaimana orang kaya makin kaya? Faktanya, mereka memperoleh kekayaan hampir dua kali lipat dalam bentuk uang baru dibandingkan dengan 99% total penduduk di dunia ini.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
"Apa yang dihasilkan studi ini sungguh mengejutkan. Yaitu watak konservatif dari banyak orang kaya baru," kata Karen Fawcett, Kepala Perbankan Ritel Standard Chartered, seperti diberitakan Bloomberg, hari ini.
Fawcet mendefinisikan orang kaya baru atau emerging affluent sebagai Individu golongan kelas menengah yang sudah mampu menabung setiap bulan untuk keperluan masa depan.
"Mereka menabung untuk menggapai mimpi besar: membeli rumah, menyiapkan pendidikan berkualitas buat anak, dan lain-lain."
Terlepas itu, Fawcett menyarankan para orang kaya baru memanfaatkan tabungan untuk menghasilkan uang lebih banyak.
Berdasarkan studi, orang kaya baru bisa memercepat peningkatan hartanya dalam sepuluh tahun ke depan jika mengalihkan dana tabungannya ke investasi minim risiko. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbeda dengan orang yang hanya berpura-pura kaya, justru mereka lebih senang menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif ketimbang ditabung.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Anda juga harus berhati-hati dengan tawaran investasi-investasi bodong yang hingga saat ini marak terjadi dan terus memakan korban.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaPara orang kaya dunia umumnya tak tertarik untuk menumpuk kekayaan dalam bentuk uang tunai.
Baca SelengkapnyaUmumnya, mereka sengaja berpenampilan seperti orang kaya agar produk atau jasa yang dipasarkannya bisa diterima masyarakat.
Baca SelengkapnyaCara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaHolmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan bahwa sebagian besar jutawan yang diteliti tidak pernah membeli rumah yang harganya lebih dari tiga kali lipat pendapatan tahunan mereka.
Baca SelengkapnyaOrang kaya selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Baca SelengkapnyaPelajari kebiasaan yang dapat merugikan kondisi keuangan dan menghambat kekayaan. Temukan strategi untuk mengelola keuangan secara bijak!
Baca SelengkapnyaAda kalanya, membayar tunai lebih hemat dibandingkan harus mencicil.
Baca Selengkapnya