Peningkatan kualitas SDM buat Indonesia tidak jadi negara kuli
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan betapa pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Kualitas SDM menentukan daya saing Indonesia di percaturan ekonomi dunia.
"Kita paling tidak harus mempunyai empat, yaitu pertama dan utama SDM modal utama kita, kalau bisa yang kedua saya katakan tetap saya bilang SDM kekuatan kita dan ketiga, tentu SDM itulah kekuatan bangsa ini, yang keempat baru SDA sebagai pelengkap," ujar dia di Malang, Senin (6/5).
Menurut Hatta, percepatan suatu pembangunan harus dimulai dari masyarakat yang tangguh dan mempunyai ilmu pengetahuan. "Menyiapkan masyarakat-masyarakat yang tangguh dan berpengetahuan. Karena dia bisa mendorong ke arah innovation driven economy," tegas dia.
-
Apa komoditas utama di Banten? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Apa komoditas utama Sulawesi Selatan? Lima komoditas utama Sulawesi Selatan yang diekspor periode Januari-juni 2023 meliputi; Nikel, Rumput Laut, Carragenan, Udang Segar dan Biji Kakao dan sebagian besar di ekspor ke Jepang, China, Malaysia, Amerika serikat dan Vietnam.
-
Apa komoditas utama di Maluku Utara? Sekda Halmahera Utara Erasmus J. Papilaya menyebutkan bahwa pala merupakan komoditas unggul di daerahnya, salah satunya adalah pala Dukono yang ukurannya lebih besar dibandingkan pala jenis lainnya.
-
Dimana sumber daya alam di Indonesia? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Apa komoditi utama ekspor Kerajaan Demak? Ia menulis komoditi utama yang menjadi ekspor Kerajaan Demak adalah beras dan bahan-bahan makanan lainnya.
-
Apa yang banyak dipanen di Indonesia? Tanaman yang banyak dipanen di Indonesia (4 huruf) - PADI
Dengan menyiapkan SDM yang unggul dan tangguh, lanjut dia, maka inovasi akan terus terjadi di negara ini. Hatta menegaskan pemerintah tidak ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa kuli, yang bisanya hanya mengekspor bahan mentah saja. "Kalau mengekspor bahan mentah saja, maka bangsa ini menjadi bangsa kuli, bangsa yang menggantungkan bangsa lain," kata dia.
Untuk itu, lanjut Hatta, pada tahun 2014 yang akan datang, pemerintah dengan tegas melarang ekspor bahan mentah ke luar negeri, dan harus diolah di dalam negeri. "Kami katakan semua tidak boleh diekspor dalam barang mentah, semua harus ada industrinya, hilirisasi harus kita gerakkan, dengan demikian insinyur kita bekerja dan inovasi akan tumbuh karena teknologi kita berbasis nilai tambah," tuturnya. (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tak ingin Indonesia hanya menjual bahan mentah tanpa nilai tambah.
Baca SelengkapnyaIndonesia kaya dengan sumber daya alamnya, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
Baca SelengkapnyaDalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaKejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaApalagi, kata dia, kalau dilihat dari sisi relasi timbal balik di sektor perdagangan dan sektor keuangan maka secara relatif masih sangat aman bagi Indonesia
Baca SelengkapnyaPrevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.
Baca SelengkapnyaAda beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnya"Kalau income per bulan USD 10.000 atau Rp150 juta per tahun, berarti minimum income kita itu sekitar Rp10 juta per bulan," kata Menko Airlangga.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca Selengkapnya