Peruri Minta Maaf, Jelaskan Penyebab Kendala Akses e-Materai untuk Pendaftaran CPNS 2024
Peruri menjelaskan pihaknya telah menyiapkan dan meningkatkan kapasitas infrastruktur serta menyediakan website khusus untuk pembelian e-materai.
Masalah dalam pembelian e-materai tengah menjadi sorotan di media sosial X (sebelumnya Twitter), dengan banyak pelamar mengeluhkan kesulitan dalam mengakses dan membeli e-materai yang diperlukan.
Beberapa pengguna melaporkan meskipun pembayaran telah berhasil, e-materai tidak tersedia atau kuota habis.
Menanggapi keluhan tersebut, pihak Peruri menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang terjadi dalam proses pembelian dan penggunaan e-materai, terutama terkait dengan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024.
Peruri menjelaskan pihaknya telah menyiapkan dan meningkatkan kapasitas infrastruktur serta menyediakan website khusus untuk pembelian e-materai guna mendukung kebutuhan pendaftaran CPNS 2024.
Namun, antusiasme yang tinggi menjelang akhir periode pendaftaran menyebabkan lonjakan pengguna yang signifikan, mengakibatkan antrian panjang dan perlambatan akses ke layanan e-materai.
"Atas kondisi dimaksud, Peruri menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang terjadi dalam proses pembelian dan pembubuhan meterai elektronik (e-meterai), khususnya dalam proses pendaftaran CPSN 2024." tulis surat keterangan Peruri kepada Merdeka.com, Rabu (4/9).
Upaya Pemulihan
Saat ini, Peruri sedang berupaya keras untuk memulihkan kualitas layanan dan memastikan bahwa website e-materai dapat berfungsi secara optimal bagi seluruh pelamar CPNS 2024.
Pihaknya juga berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut secara berkala mengenai pembaruan layanan e-materai sebagai bagian dari transparansi informasi kepada publik.
"Kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait update layanan e-meterai secara berkala sebagai bagian keterbukaan informasi kepada publik," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah pelamar mengalami kesulitan memperoleh e-meterai. Padahal, itu dibutuhkan untuk dokumen pendaftaran.
Kesulitan pelamar disebabkan oleh masalah teknis pada server resmi yang menyebabkan pembelian e-meterai melalui platform resmi menjadi tidak dapat diakses. Akibatnya, banyak pelamar yang terpaksa membeli e-meterai dari calo yang menjualnya dengan harga jauh lebih tinggi dari harga resmi.
Calo-calo ini mengaku memiliki stok e-meterai dan juga menawarkan jasa pembubuhan dokumen. Beberapa calo bahkan dilaporkan menimbun hingga 100 pcs e-meterai, dengan harga jual berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp120 ribu per pcs.
Salah satu pengguna media sosial, menyampaikan keluhannya di X (sebelumnya Twitter), "Ya Allah sakit hati banget sampe e-Meterai aja ada calo nya, ada yg nimbun dijual harga selangit. Gimana nih Peruri bukan cuma 1 orang yah yg nimbun e-meterai, sampe ada yg punya stok 100 pcs. Susah banget buat hidup di negara penuh calo @PeruriDigital #eMaterai," ujar pengguna tersebut, dikutip Rabu (4/9).