Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Purdi Chandra, Nekat Berhenti Kuliah untuk Bangun Primagama dengan Modal Rp300.000

Purdi Chandra, Nekat Berhenti Kuliah untuk Bangun Primagama dengan Modal Rp300.000 Primagama. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Lembaga bimbingan belajar, Primagama pernah menjadi penguasa pasar di Indonesia. Gerainya mudah di temui di kota-kota besar maupun pinggiran kota. Kejayaan Primagama terjadi sebelum platform bimbingan belajar online seperti Ruang Guru, Zenius muncul di Tanah Air.

Pendiri Primagama adalah Purdi E Chandra, pria kelahiran Lampung 9 September 1959. Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), bakat bisnis Purdi sudah terlihat. Dia beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar.

Jika dilihat secara intelegensi, Purdi dapat dikatakan cerdas. Dia mengambil 4 jurusan berbeda di dua perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya.

Orang lain juga bertanya?

Seiring berjalannya waktu, naluri bisnis Purdi semakin tinggi. Dia kemudian memutuskan berhenti kuliah, karena merasa ‘tidak mendapat apa-apa’ dan fokus membangun bisnis yang dia idamkan. Aksi nekat Purdi ini bukan pertama kali dilakukan, saat hendak kuliah, Purdi merantau dari Lampung ke DIY Yogyakarta. Ibunya, Siti Wasingah dan ayahnya, Mujiyono, merestui keinginan kuat anaknya untuk mandiri.

Modal Primagama Rp300.000 dari Jual Motor

Pada 10 Maret 1982, Purdi bersama teman-temannya secara resmi mendirikan lembaga bimbingan tes Primagama, yang kemudian menjadi bimbingan belajar. Lembaga Bimbel Primagama yang dia bangun bersama teman-teman bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun.

Purdi meyakini, membangun bisnis tidak hanya ditentukan oleh latar belakang akademis. Kuncinya adalah semakin percaya diri dan tahan banting dalam setiap langkah dalam bisnis.

Alasan Purdi membangun bisnis lembaga Bimbel karena melihat tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri prestisius seperti UGM.

Modal awal Purdi membangun Bisnisnya yaitu Rp300.000. Itupun modal hasil menjual motornya. Dengan modal tersebut, Purdi menyewa tempat kecil yang disekat menjadi dua. Saat itu, murid Primagama hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les Rp50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan.

Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahun setelah itu, nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini.

Purdi mengungkapkan, pesatnya perkembangan Primagama karena ada program jaminan diri. Siapa yang mengikuti program les Primagama, hampir pasti diterima di Universitas Negeri. Kalaupun tidak lolos uang akan kembali.

Strategi Purdi agar jaminan murdi dapat diterima di perguruan bergengsi, dia merekrut tenaga pendidik cerdas untuk bergabung di Primagama.

Omzet Primagama Tembus Rp70 Miliar per Tahun

Lambat laun, Primagama terus berkembang. Dari hanya 2 murid, berkembang menjadi lebih dari 100 orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).

Mengenai bisnisnya, Purdi mengaku banyak belajar dari ibunya. Sementara untuk masalah kepemimpinan dan organisasi, sang ayah lah yang lebih banyak memberi bimbingan dan arahan. Bekal dari kedua orang tua Purdi tersebut semakin lengkap dengan dukungan penuh sang Istri Triningsih Kusuma Astuti dan kedua putranya Fesha maupun Zidan. 

Pada awal berdirinya Primagama, Purdi selalu ditemani sang istri untuk berkeliling kota di seluruh Indonesia membuka cabang-cabang Primagama. Dan atas bantuan istrinya pula usaha tersebut makin berkembang.

Dia pun sukses membuat Primagama beromzet hampir Rp70 miliar per tahun, dengan 200 outlet di lebih dari 106 kota.

Kini Primagama sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan lain sebagainya.

Walaupun kesibukannya sebagai entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Purdi tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Purdi pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) DIY. Selain itu Purdi pernah juga tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah DIY.

Saat ini, di tengah industri digitalisasi, platform bimbingan belajar Zenius mengakuisisi Primagama.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pria Asal Sleman Beternak Ayam Broiler, Rela Tidur di Kandang Hingga Pernah Diprotes Warga
Kisah Pria Asal Sleman Beternak Ayam Broiler, Rela Tidur di Kandang Hingga Pernah Diprotes Warga

Hana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal

Baca Selengkapnya
Baru Umur 17 Tahun, Tukang Sayur di Gunung Kidul Raup Untung Rp100 Juta per Bulan
Baru Umur 17 Tahun, Tukang Sayur di Gunung Kidul Raup Untung Rp100 Juta per Bulan

Alfa memiliki perjalanan hidup yang menarik dibanding dengan anak seusianya.

Baca Selengkapnya
Pria Sleman Ini Sukses Ternak Ayam KUB, Ini Kisah Inspiratif di Baliknya
Pria Sleman Ini Sukses Ternak Ayam KUB, Ini Kisah Inspiratif di Baliknya

Dengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses Pria Asal Malang Ternak 500 Ekor Ayam Kampung di Kompleks Perumahan Tanpa Bau, Bermula dari Hobi Kini Jadi Supplier Daging
Kisah Sukses Pria Asal Malang Ternak 500 Ekor Ayam Kampung di Kompleks Perumahan Tanpa Bau, Bermula dari Hobi Kini Jadi Supplier Daging

Jika biasanya peternakan ayam identik dengan bau tak sedap, hal ini tidak terjadi pada peternakan ayam milik Agus.

Baca Selengkapnya
Resign di Dunia Pendidikan, Pria Ini Kini Sukses Berternak Ayam Kampung dan Buka Pelatihan
Resign di Dunia Pendidikan, Pria Ini Kini Sukses Berternak Ayam Kampung dan Buka Pelatihan

Ragawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.

Baca Selengkapnya
Baru Umur 26 Tahun, Iqbal Sukses Jadi Pengusaha Telur Ayam dengan Omzet Rp110 Juta per Hari
Baru Umur 26 Tahun, Iqbal Sukses Jadi Pengusaha Telur Ayam dengan Omzet Rp110 Juta per Hari

Meski berstatus mahasiswa, namun Iqbal tak malu belajar soal peternakan dari pegawainya.

Baca Selengkapnya
Pernah Jadi Loper Koran, Sempat Jadi Politikus dan Masuk Daftar Orang Paling Kaya Indonesia
Pernah Jadi Loper Koran, Sempat Jadi Politikus dan Masuk Daftar Orang Paling Kaya Indonesia

Menurut majalah Forbes tahun 2016, dia masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Awalnya Istri Ngidam Beli Sapi, Kini Pemuda Banyuwangi jadi Juragan Sapi Omzetnya Miliaran Rupiah
Awalnya Istri Ngidam Beli Sapi, Kini Pemuda Banyuwangi jadi Juragan Sapi Omzetnya Miliaran Rupiah

Sapi miliknya pernah dibeli Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya
Hanya Lulusan SD, Pria Ini Punya 300 Sapi saat Usia 18 Tahun dan Raup Keuntungan Rp1 Miliar per Bulan
Hanya Lulusan SD, Pria Ini Punya 300 Sapi saat Usia 18 Tahun dan Raup Keuntungan Rp1 Miliar per Bulan

Setiap bulan, dia menyisihkan gaji yang ia dapat untuk membeli seekor sapi. Hal itu terus dia lakukan hingga usia 18 tahun.

Baca Selengkapnya
Tidak Lulus SMP, Panji Kini Sukses Jadi Pengusaha Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Tidak Lulus SMP, Panji Kini Sukses Jadi Pengusaha Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Panji mulai menyadari efek buruk tidak serius sekolah. Ia sulit mendapatkan pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Pria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan

Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.

Baca Selengkapnya
Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah
Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.

Baca Selengkapnya