Purdi Chandra, Nekat Berhenti Kuliah untuk Bangun Primagama dengan Modal Rp300.000
Merdeka.com - Lembaga bimbingan belajar, Primagama pernah menjadi penguasa pasar di Indonesia. Gerainya mudah di temui di kota-kota besar maupun pinggiran kota. Kejayaan Primagama terjadi sebelum platform bimbingan belajar online seperti Ruang Guru, Zenius muncul di Tanah Air.
Pendiri Primagama adalah Purdi E Chandra, pria kelahiran Lampung 9 September 1959. Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), bakat bisnis Purdi sudah terlihat. Dia beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar.
Jika dilihat secara intelegensi, Purdi dapat dikatakan cerdas. Dia mengambil 4 jurusan berbeda di dua perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya.
-
Bagaimana pasangan ini memulai usaha ternak puyuh? Setelah itu mereka mulai merintis beternak puyuh. Uang Rp10 juta hasil pinjaman dari bank digunakan untuk modal awal serta pembangunan kandang seluas 3x6 meter. 'Untuk mendirikan kandang ini kit acari bahan-bahan yang bekas, biar murah. Cor-corannya bekas, gentengnya bekas, kayu-kayunya. Pokoknya semuanya bekas,' kata Evi dikutip dari kanal YouTube Dari Kami Untuk Kamu.
-
Siapa yang memulai usaha ternak sapi? 'Peternakan ini saya buka karena beberapa tetangga datang minta pekerjaan ke saya. Sapi mereka mati kena wabah PMK. Akhirnya saya mencoba buka peternakan sapi karena kemampuan mereka di bidang tersebut,' ungkap Rofik, dikutip dari YouTube PecahTelur.
-
Bagaimana Kasadi memulai usaha ayam kampungnya? 'Awal itu saya mulai di 2015, waktu itu masih sedikit sekitar 25 ekor. Ternyata penambahan ikan lele tidak sesignifikan ayam kampung, sehingga saya mulai fokus untuk budidaya ini,' terang Kasadi, mengutip Youtube Diskominfo Indramayu, Senin (1/4).
-
Siapa yang sukses ternak ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Bagaimana Peternak muda di Nganjuk memulai bisnisnya? Untuk yang mau mulai saran saya bisa dimulai dari breeding dulu, karena saat ini beternak dengan cara penggemukan sudah sangat banyak dan modal pakannya akan sangat banyak serta konsisten.
-
Bagaimana cara dia memulai usaha roti? “Iseng-iseng cari resep roti di YouTube dan akhirnya setelah enam bulan uji coba barulah menemukan resep paten dan jualan roti,“ katanya lagi.
Seiring berjalannya waktu, naluri bisnis Purdi semakin tinggi. Dia kemudian memutuskan berhenti kuliah, karena merasa ‘tidak mendapat apa-apa’ dan fokus membangun bisnis yang dia idamkan. Aksi nekat Purdi ini bukan pertama kali dilakukan, saat hendak kuliah, Purdi merantau dari Lampung ke DIY Yogyakarta. Ibunya, Siti Wasingah dan ayahnya, Mujiyono, merestui keinginan kuat anaknya untuk mandiri.
Modal Primagama Rp300.000 dari Jual Motor
Pada 10 Maret 1982, Purdi bersama teman-temannya secara resmi mendirikan lembaga bimbingan tes Primagama, yang kemudian menjadi bimbingan belajar. Lembaga Bimbel Primagama yang dia bangun bersama teman-teman bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun.
Purdi meyakini, membangun bisnis tidak hanya ditentukan oleh latar belakang akademis. Kuncinya adalah semakin percaya diri dan tahan banting dalam setiap langkah dalam bisnis.
Alasan Purdi membangun bisnis lembaga Bimbel karena melihat tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri prestisius seperti UGM.
Modal awal Purdi membangun Bisnisnya yaitu Rp300.000. Itupun modal hasil menjual motornya. Dengan modal tersebut, Purdi menyewa tempat kecil yang disekat menjadi dua. Saat itu, murid Primagama hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les Rp50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan.
Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahun setelah itu, nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini.
Purdi mengungkapkan, pesatnya perkembangan Primagama karena ada program jaminan diri. Siapa yang mengikuti program les Primagama, hampir pasti diterima di Universitas Negeri. Kalaupun tidak lolos uang akan kembali.
Strategi Purdi agar jaminan murdi dapat diterima di perguruan bergengsi, dia merekrut tenaga pendidik cerdas untuk bergabung di Primagama.
Omzet Primagama Tembus Rp70 Miliar per Tahun
Lambat laun, Primagama terus berkembang. Dari hanya 2 murid, berkembang menjadi lebih dari 100 orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).
Mengenai bisnisnya, Purdi mengaku banyak belajar dari ibunya. Sementara untuk masalah kepemimpinan dan organisasi, sang ayah lah yang lebih banyak memberi bimbingan dan arahan. Bekal dari kedua orang tua Purdi tersebut semakin lengkap dengan dukungan penuh sang Istri Triningsih Kusuma Astuti dan kedua putranya Fesha maupun Zidan.
Pada awal berdirinya Primagama, Purdi selalu ditemani sang istri untuk berkeliling kota di seluruh Indonesia membuka cabang-cabang Primagama. Dan atas bantuan istrinya pula usaha tersebut makin berkembang.
Dia pun sukses membuat Primagama beromzet hampir Rp70 miliar per tahun, dengan 200 outlet di lebih dari 106 kota.
Kini Primagama sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan lain sebagainya.
Walaupun kesibukannya sebagai entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Purdi tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Purdi pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) DIY. Selain itu Purdi pernah juga tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah DIY.
Saat ini, di tengah industri digitalisasi, platform bimbingan belajar Zenius mengakuisisi Primagama.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca SelengkapnyaAlfa memiliki perjalanan hidup yang menarik dibanding dengan anak seusianya.
Baca SelengkapnyaDengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaJika biasanya peternakan ayam identik dengan bau tak sedap, hal ini tidak terjadi pada peternakan ayam milik Agus.
Baca SelengkapnyaRagawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.
Baca SelengkapnyaMeski berstatus mahasiswa, namun Iqbal tak malu belajar soal peternakan dari pegawainya.
Baca SelengkapnyaMenurut majalah Forbes tahun 2016, dia masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSapi miliknya pernah dibeli Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaSetiap bulan, dia menyisihkan gaji yang ia dapat untuk membeli seekor sapi. Hal itu terus dia lakukan hingga usia 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPanji mulai menyadari efek buruk tidak serius sekolah. Ia sulit mendapatkan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaDengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaPemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca Selengkapnya