Sukses jual batik Papua hingga Eropa, Jimmy kantongi 700 juta/tahun
Merdeka.com - Tidak dipungkiri lagi, wilayah Papua masih jauh tertinggal dibanding daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makasar dan lain sebagainya. Namun siapa sangka, selain mempunyai wilayah yang indah, Papua juga mempunyai produk yang dijual ke luar negeri dan menembus pasar Eropa.
Adalah Jimmy Afaar yang mampu membuat batik asli Papua. Dia mengawali karirnya menjadi asisten desainer dalam negeri. Lalu, dia mencoba untuk membuat desain baju dan motif sendiri. "Saya dulu jadi asisten desainer. Tetapi, saya disuruh maju untuk bikin batik ini," ujar dia kepada wartawan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (26/2).
Sebelum berkarya membuat batik, Jimmy terlebih dulu belajar untuk menulis batik di Pekalongan, Jawa Tengah. Usai belajar selama enam bulan, pria asal Jayapura ini pulang kampung untuk mulai membangun usahanya.
-
Bagaimana batik Jetis berkembang? Seiring berjalannya waktu, motif batik yang diproduksi warga Jetis semakin beragam. Perajin batik juga menyesuaikan keinginan konsumen.
-
Siapa pencipta motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Kenapa batik Bojonegoro punya 14 motif? Saat ini Kabupaten Bojonegoro punya 14 motif batik yang memiliki makna sakral sebagai ciri khas dari batik Jonegoroan.
-
Bagaimana cara membuat Batik Ciwaringin? Sejak dulu, batik Ciwaringin dibuat secara terbatas oleh para santri. Mereka memanfaatkan apapun yang ada, termasuk dedaunan dan batang akar untuk mewarnai kain batik.
-
Bagaimana Pak Kliwon membuat batik? Proses Pembuatan Batik karya Pak Kliwon diawali dengan desain pada kain putih ukuran dua meter. Selanjutnya mencanting dengan cairan malam sesuai dengan gambar pola yang sudah didesain. Saat mencanting Pak Kliwon harus melakukannya dengan teliti dan hati-hati. Cairan malam itu jangan sampai luber. Tahap berikutnya adalah pewarnaan. Batik diwarnai dengan busa spon dan cat pewarna kain. Usai permukaan kain diwarnai secara merata, kain batik dijemur hingga warnanya mengering.
-
Siapa yang membuat batik kembang mayang? Batik ini dikerjakan oleh warga setempat, dengan proses yang dilakukan tahap demi tahap.
Dengan modal hanya Rp 6 juta, pada tahun 2007 Jimmy mampu membuat 16 kain batik dengan motif burung Cenderawasih yang identik dengan Papua. Lalu, dia jual dalam pameran yang digelar di Jayapura. Jimmy pun tidak menyangka dagangannya laris manis.
Bahkan, banyak konsumen yang memesan kain batik tersebut. Hasil dagangannya sebesar Rp 60 juta langsung dijadikan kain batik untuk dipasarkan kembali. Hingga saat ini, Jimmy mampu meraup untung Rp 700 juta per tahun. "Omzetnya paling minim itu Rp 50-60 juta per bulan," kata dia.
Saat ini, usaha Jimmy telah mempekerjakan enam orang untuk membantu dia dalam menulis batik dengan motif Papua. Harga kain batiknya pun bermacam-macam, mulai dari Rp 125.000 per meter hingga Rp 4,75 juta per meternya.
Kain batiknya pun dijual di kota-kota besar seperti Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang hingga pasar di Eropa.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain memproduksi, Dendi juga memiliki misi lain yakni ingin membantu perekonomian warga di sekitar tempat tinggalnya.
Baca SelengkapnyaAyam-ayam ini ternyata memiliki peminat dari berbagai daerah sehingga laku dijual.
Baca SelengkapnyaSaat ini Desa Devisa Tenun Gresik memiliki kapasitas produksi mencapai 146.400 lembar sarung per bulan.
Baca SelengkapnyaBanjir pujian, seniman batik asal Yogyakarta buat karya batik kepulauan Indonesia untuk rayakan HUT ke-79 RI.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaSalah satu keunggulan perusahaan batik miliknya adalah strategi komunikasinya
Baca SelengkapnyaHaji Isam orang kaya dari Kalimantan viral lagi karena kekayaannya yang luas biasa
Baca SelengkapnyaNilai dan perputaran dari industri batik di Tanah Air terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini menjadi buruh migran di Taiwan selama 6 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI memiliki usaha burung perkutut yang menghasilkan jutaan perbulan.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaBermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca Selengkapnya