Kisah Inspiratif Pak Kliwon, Sang Perajin Batik Difabel Asal Semarang
Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi Pak Kliwon untuk menghasilkan beragam batik dengan corak yang unik
Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi Pak Kliwon. Sebagai seorang difabel, ia mampu menghasilkan beragam batik dengan corak yang unik. Biasanya satu kain batik dengan motif sederhana dapat ia selesaikan dalam waktu empat hari.
Pada awalnya, Kliwon tidak bisa menggambar. Namun ia tidak pernah menyerah untuk terus belajar batik. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual mainan anak itu justru bisa menghasilkan kerajinan batik corak. Kini ia aktif memberi pelatihan pada difabel lainnya agar bisa membatik.
-
Siapa juragan batik di Kampung Laweyan? Pada suatu masa di Kampung Batik Laweyan, Solo, hiduplah seorang juragan batik bernama Mbok Mase.
-
Siapa pencipta motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Siapa yang membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang.
-
Bagaimana proses pembuatan batik tulis Kebon Indah? Untuk prosesnya pertama kain putih dipotong sesuai selera, kemudian dicuci bersih dan dikeringkan setelahnya digambar pakai pensil. Selanjutnya kain dicanting dan diberi warna, terus berulang hingga 25 kali celupan,' kata Dalmini.
-
Siapa yang membuat batik ciprat di Desa Kemudo? Ada sekitar 15 warga difabel yang diberdayakan oleh pihak Desa Kemudo melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kemudo Makmur dalam membuat batik.
-
Siapa yang membantu Batik Tulis Kebon Indah? Usaha ia bersama puluhan warga di sana dalam mengembangkan batik tulis ini turut dibantu oleh bank BRI. Dalmini mengatakan bahwa dirinya meminjam pemodalan di BRI melalui Kupedes.
Berikut selengkapnya:
Butuh Ketelitian dan Kesabaran
Karena tidak bisa menggambar, Pak Kliwon awalnya tidak tertarik untuk membatik. Namun ia dipaksa temannya untuk belajar membatik. Ia kemudian ikut pelatihan membatik.
Pembuatan yang ditekuni Pak Kliwon butuh ketelitian dan kesabaran. Apabila batik motif sederhana, ia mampu hasilkan dalam waktu empat hari. Sedangkan satu kain batik dengan motif rumit, ia hasilkan dalam waktu tujuh hari.
Namun dengan ketekunan dan kesabaran, berbagai kain batik dengan beragam corak mampu ia hasilkan.
Dikutip dari kanal YouTube Liputan6, Pak Kliwon sudah menekuni pembuatan batik selama dua tahun. Satu kain batik dengan harga dua meter dijual dengan harga variatif, mulai dari Rp150 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung motif atau corak warna dan tingkat kesulitan pembuatan.
Proses Pembuatan Batik
Pembuatan Batik karya Pak Kliwon diawali dengan desain pada kain putih ukuran dua meter.
Selanjutnya mencanting dengan cairan malam sesuai dengan gambar pola yang sudah didesain. Saat mencanting Pak Kliwon harus melakukannya dengan teliti dan hati-hati. Cairan malam itu jangan sampai luber.
Tahap berikutnya adalah pewarnaan. Batik diwarnai dengan busa spon dan cat pewarna kain. Usai permukaan kain diwarnai secara merata, kain batik dijemur hingga warnanya mengering.
Agar tidak pudar, warna direkatkan dengan cairan water glass. Setelah warna merekat, kain batik dipanaskan dengan perebusan selama 10 menit agar kain menjadi lentur dan menghilangkan sisa malam. Memasuki proses akhir, kain batik itu dibilas kemudian dijemur.
Tempat Pelatihan Gratis Bagi Difabel
Pada waktu senggangnya, Kliwon mengunjungi balai latihan tempat dia pernah berlatih batik.
Ia sangat antusias membantu latihan serta menginspirasi para difabel lainnya belajar membatik. Tempat latihan untuk para difabel itu didirikan pada tahun 2017.
“Saya merasa galau melihat orang-orang difabel yang tidak bisa bekerja. Karena itu saya mengharapkan dengan adanya tempat latihan ini mereka bisa berlatih secara gratis agar mereka punya keterampilan, agar mandiri secara ekonomi,” kata Yeanny Soeryo, pengelola balai latihan kebutuhan khusus, dikutip dari YouTube Liputan6.