Tak Mudah Jadi Masinis Kereta Api, Begini Proses Panjangn yang Harus Dilalui
Masinis mulai dianggap sebagai pekerjaan yang kian menjanjikan.
Saat ini, profesi menjadi masinis kian diminati oleh para pencari kerja. Masinis mulai dianggap sebagai pekerjaan yang kian menjanjikan.
Namun, Profesi ini menuntut agar selalu dalam kondisi prima, cakap dalam mengoperasikan lokomotif, fokus konsentrasi kerja dan paham akan aturan operasional perkeretaapian. Tak heran, rangkaian proses seleksi masinis terbilang panjang dan rumit.
-
Bagaimana cara menggunakan kereta api ini? Dilansir dari Liputan6.com, Sepur Kluthuk Jaladara hanya bisa melayani rombongan menggunakan sistem carter dengan tarif sekitar Rp3,5 juta untuk sekali trip dalam tiga jam.
-
Mengapa kereta api dibangun di Padang Panjang? Di Sumatera Barat, wacana pembangunan rel kereta api oleh kolonial Belanda digunakan untuk distribusi kopi dari daerah pedalaman, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar, hingga Pasaman menuju ke pusat kota yaitu Padang.
-
Kenapa kereta api terlambat? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa itu proses produksi? Proses produksi adalah kegiatan industri yang dimulai dengan pengangkutan bahan mentah dari inventaris pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
-
Bagaimana wahana kereta api mini dibuat? Sebelumnya lahan tempat wahana tersebut merupakan lahan terbengkalai. Pihak desa pun akhirnya mencoba menata ulang lahan dan menyulapnya menjadi tempat wisata yang unik dan menarik.
-
Bagaimana kereta api tergelincir? Mereka menemukan fakta bahwa rel yang tengah dilalui kereta malam itu hilang. Padahal, rel selalu dijaga oleh orang yang ditugaskan khusus sebagai pemeriksa rel.
Vice President Public Relations PT KAI (Persero) Anne Purba mengatakan, KAI mendidik para calon masinis di dua tempat pendidikan miliknya yakni Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi di Bekasi dan Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo Yogyakarta.
"Lokasi pendidikan bagi calon Masinis terdapat di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BP-TP) “Sofyan Hadi” Bekasi untuk sarana berpenggerak listrik dan Balai Pelatihan Teknik Traksi (BP-TT) “Darman Prasetyo” Yogyakarta untuk non listrik," terang Anne Minggu (6/10).
Anne menjelaskan, perjalanan menjadi seorang masinis ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena harus melewati proses yang panjang. Pertama, proses menjadi masinis dimulai dengan mengikuti rangkaian seleksi rekrutmen yang diadakan oleh KAI dan bersaing dengan puluhan ribu pelamar dalam proses seleksi yang cukup ketat.
Setelah lolos dari seleksi rekrutmen dan sudah menjadi calon pekerja tidak serta merta langsung menjadi masinis. Calon pekerja harus menempuh pendidikan dengan total waktu sekitar 8 bulan.
"Pada masa pendidikan, calon pekerja akan dipersiapkan baik ilmu maupun fisik agar kedepannya dapat menjalankan tanggung jawab sebagai masinis dengan terampil dan sesuai aturan," ucap Anne.
Anne menambahkan, pendidikan seusai lolos rekrutmen yang harus ditempuh diantaranya adalah Pembentukan Pribadi Efektif (PPE) selama 2 minggu, kemudian juga Diklat Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Pratama selama 2,5 bulan, praktik di Dipo 1 bulan, praktik Langsir 2 bulan, dan praktik Dinas KA 1 bulan. Seluruh Diklat yang dijalankan terdapat tes akhir yang mewajibkan peserta untuk lulus dan memiliki sertifikat kelulusan.
Tahapan lanjutan
Setelah melalui serangkaian Diklat yang panjang dan lulus, maka pekerja tersebut akan melangkah ke tingkat-tingkat selanjutnya. Diantaranya:
1. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Pratama
Untuk menjadi ASP Tingkat Pratama ini akan ada tes lagi hingga Ia mendapatkan tanda kelulusan. ASP Tingkat Pratama ditugaskan sebagai Asisten Masinis yang membantu tugas Masinis dalam dinas KA serta sebagai Masinis yang ditugaskan untuk Langsiran dengan pendampingan.
ASP Tingkat Pratama harus menjalani 2.000 jam perjalanan KA hingga ia bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya.
2. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Muda
Setelah menjalani tahapan di ASP Tingkat Pratama, sang Masinis akan melalui serangkaian tes dan diklat lagi. Setelah lulus baru ia akan menjalani 8.000 jam perjalanan KA sebagai pimpinan perjalanan yang mengoperasikan KA secara reguler maupun langsiran.
3. Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) Tingkat Madya
Setelah menjalani tahapan di ASP Tingkat Muda, Masinis akan menjalani tes dan diklat lagi untuk ke tahap berikutnya. ASP Tingkat Madya bisa membutuhkan waktu 1 tahun 11 bulan atau lebih menyesuaikan pelaksanaan Diklat ASP Muda dan pelaksanaan sertifikasi.
4. ASP Tingkat Madya sama persis tugasnya dengan masinis muda namun bisa ditugaskan sebagai penyelia atau instruktur.
Pendidikan dan pelatihan yang ditempuh juga tidak serta merta semudah yang dibayangkan. Seorang calon Masinis harus lulus dan memiliki tanda lulus pendidikan dan pelatihan Awak Sarana Perkeretaapian sesuai dengan sistem pengoperasiannya.
Tidak hanya itu, calon Masinis juga harus lulus uji kecakapan sebagai awak sarana perkeretaapian sesuai dengan sistem pengoperasiannya. Tak heran, ketatnya persyaratan untuk menjadi masinis tidak membuat profesi ini hanya diisi oleh laki-laki.
Kini, KAI juga membuka kesempatan bagi para srikandi Indonesia untuk berkarir. Hal ini sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kesetaraan gender dalam dunia kerja.
"Saat ini, sudah ada tiga perempuan yang berkarir sebagai masinis di KAI," tegas Anne.