Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tantangan Berat DJP untuk Dongkrak Penerimaan Pajak di 2020-2021

Tantangan Berat DJP untuk Dongkrak Penerimaan Pajak di 2020-2021 pajak. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan membeberkan sejumlah tantangan dalam mendongkrak pendapatan dalam negeri dari sektor penerimaan perpajakan tahun 2020-2021. Ini berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung.

"Baseline perpajakan tahun 2020 masih kemungkinan bisa turun lagi," kata Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Pajak DJP Ihsan Priyawibawa dalam webinar strategi penerimaan perpajakan di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, salah satu penyumbangnya adalah penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Badan dari 25 persen menjadi 22 persen.

Orang lain juga bertanya?

Tantangan berikutnya, harga komoditas yang masih rendah, yang selama ini menjadi pendukung besar penerimaan perpajakan. Perubahan struktur ekonomi dan perkembangan transaksi elektronik juga menjadi tantangan dalam meningkatkan penerimaan negara.

Kemudian, dunia usaha belum pulih sepenuhnya dari dampak Covid-19 yang menyebabkan pelaku usaha mengalami kerugian.

Dengan penerapan kerja dari rumah (WFH) dan jaga jarak, ada beberapa aktivitas yang direncanakan awal tahun seperti ekstensifikasi dan intensifikasi pajak mengalami hambatan termasuk kepatuhan yang belum optimal.

Kemudian, basis pajak yang masih rendah baik untuk objek pajak dan subjek pajak masih terbatas.

"Untuk perluasan basis pajak kami bekerja sama dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) bagaimana menambah objek pajak dan subjek pajak baru," katanya.

Strategi Lain

Strategi lain yang akan dilakukan yaitu dengan meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui kepatuhan sukarela, pengawasan kepatuhan pajak hingga reformasi perpajakan baik dalam hal organisasi, SDM, basis data, teknologi hingga regulasi.

Seperti diketahui, realisasi penerimaan perpajakan selama semester I-2020 mencapai Rp624 triliun atau turun 9,42 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu akibat dampak Covid-19.

Adapun realisasi ini baru mencapai 44 persen dari target sesuai Perpres 72 tahun 2020 mencapai Rp1.404,5 triliun. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya

Terdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024

Pajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Ini Beban Berat Bakal Bakal DIpikul Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama
Ini Beban Berat Bakal Bakal DIpikul Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama

Selanjutnya, ada aspek daya beli masyarakat yang terus menerus menurun dari waktu ke waktu. Menurutnya, ini ada pengaruh dari ketatnya kebijakan fiskal.

Baca Selengkapnya
FOTO: Realisasi Penerimaan Pajak hingga April 2024 Turun 9,3 Persen
FOTO: Realisasi Penerimaan Pajak hingga April 2024 Turun 9,3 Persen

Hingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Penerimaan Pajak Harusnya Diurusi Lembaga di Bawah Presiden, Bukan Dirjen
Ganjar: Penerimaan Pajak Harusnya Diurusi Lembaga di Bawah Presiden, Bukan Dirjen

Ganjar menjelaskan strateginya untuk meningkatkan rasio pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya
Bappebti Minta Penerapan Pajak Kripto Dievaluasi, Ditjen Pajak Jawab Begini
Bappebti Minta Penerapan Pajak Kripto Dievaluasi, Ditjen Pajak Jawab Begini

Bappebti menilai pengenaan pajak kripto seharusnya dilakukan saat industri bersangkutan sudah maju.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Buka-bukaan soal Rencana Marketplace Lokal Jadi Pemungut Pajak
Anak Buah Sri Mulyani Buka-bukaan soal Rencana Marketplace Lokal Jadi Pemungut Pajak

Pemerintahan Jokowi menargetkan pendapatan negara di 2024 mencapai Rp2.781,3 triliun. Angka ini terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun.

Baca Selengkapnya
Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua LPS: Masyarakat Tabungan di Bawah Rp100 Juta Sulit Alami Peningkatan
Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua LPS: Masyarakat Tabungan di Bawah Rp100 Juta Sulit Alami Peningkatan

Tren tabungan masyarakat tidak akan langsung turun pasca penerapan tarif PPN 12 persen.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tahun 2023 Tembus 95,4 Persen, Ini Rinciannya
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tahun 2023 Tembus 95,4 Persen, Ini Rinciannya

Bea Cukai menopang postur APBN sepanjang tahun 2023

Baca Selengkapnya
Prabowo Dikabarkan Bakal Naikkan Rasio Utang, Apindo: Negara Tidak Boleh Gagal Bayar Utang
Prabowo Dikabarkan Bakal Naikkan Rasio Utang, Apindo: Negara Tidak Boleh Gagal Bayar Utang

Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pada Mei 2024 sudah mencapai Rp8.353,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Penerapan Pajak PPN 12 Persen Harus Ditunda
Ini Alasan Penerapan Pajak PPN 12 Persen Harus Ditunda

Pemerintah bisa menunda kenaikan ppn 12 persen seperti penundaan pajak karbon, yang seharusnya efektif dimulai 1 April 2022.

Baca Selengkapnya