Tembus Pasar Ekspor, Industri Bumbu Masakan RI Diprediksi Tumbuh 30 Persen
Merdeka.com - Industri bumbu makanan Indonesia terus menunjukkan tren positif. Hal ini seiring dengan tumbuhnya industri makanan di dalam negeri.
General Manajer Marketing PT Sasa Inti, Albert Dinata mengatakan, industri bumbu makanan siap pakai punya peluang untuk terus tumbuh. Terlebih, melihat tipikal masyarakat Indonesia yang lekat akan bumbu dan rempah-rempah dalam sajian makanannya.
"Peluang untuk di kategori ini sangat besar sekali, apalagi kami melihat respons masyarakat positif terhadap produk ini. Seperti yang kita ketahui bersama saat ini konsumen sangat menghargai kepraktisan dalam segala hal, nah produk ini menawarkan kepraktisan dalam memasak namun tetap memberikan hasil yang tetap konsisten," ungkap dia di Jakarta, Rabu (18/9).
-
Mengapa sate menjadi populer di Indonesia? Sate banyak dijajakan oleh pedagang kaki lima yang ada di tanah Jawa.
-
Kenapa banyak orang mencari bumbu sate? Bumbu sate menjadi salah satu bahan masakan yang banyak dicari.
-
Kenapa rempah khas Indonesia penting? Rempah-rempah merupakan salah satu bumbu dapur yang menjadi ciri khas kekayaan kuliner Nusantara. Tak hanya menambah kelezatan rasa, bumbu dan rempah ini juga bisa bermanfaat bagi kesehatan.
-
Kenapa jahe dianggap penting dalam budaya kuliner Indonesia? Dengan begitu banyak manfaat dan penggunaannya yang luas, jahe tetap menjadi salah satu bahan yang sangat dihargai dalam budaya kuliner Indonesia.
-
Apa manfaat produk lokal bagi budaya Indonesia? Meningkatnya kecintaan masyarakat terhadap produk lokal, tidak hanya sekadar mencerminkan perubahan pola konsumsi, tetapi juga menjadi bukti nyata, semakin kuatnya komitmen dalam melestarikan dan menghargai warisan budaya Indonesia.
-
Bagaimana soto berkembang di Indonesia? Meskipun awalnya dianggap sebagai adaptasi dari sup jeroan China, perkembangan soto di Indonesia telah melibatkan pengambilan dan penyesuaian dengan lidah setiap daerah.
Bahkan pada tahun ini, lanjut dia, industri bumbu makanan khususnya Sasa diprediksi bisa tumbuh hingga 30 persen.
"Tahun 2019 ini kami antara 25 persen-30 persen growth dan pencapaian tahun ini masih on track," kata dia.
Selain itu di pasar dalam negeri, kata Albert, bumbu makanan produksi Sasa juga telah diekspor ke sejumlah negara. Kinerja ekspor ini juga diyakini terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.
"Sasa sudah mendistribusikan produk-produknya ke beberapa negara, dan kontribusi terbesar adalah negara Africa, Saudi Arabia dan Asia. Kami mentargetkan double digit growth," tutur dia.
Tak Hanya itu, pada tahun ini PT Sasa Inti juga penghargaan category The Best Innovation in Marketing, dalam acara Marketing Award 2019.
"Penghargaan Marketing Award 2019 ini merupakan suatu bentuk apresiasi masyarakat terhadap Sasa atas keberhasilannya menciptakan dan memasarkan produk inovasi terbaru guna melengkapi kebutuhan masyarakat," tutup Albert.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman, mengatakan bahwa saat ini industri makanan dan minuman (mamin) tengah mengalami kekurangan pasokan garam untuk produksi. Kuota garam sebesar 300.000 ton untuk industri mamin diakuinya tidak cukup.
"Karena di rakortas Kemenko (Perekonomian) untuk mamin dapat 300 ribuan. Ini sudah habis," ujar dia, saat ditemui, di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Menurut dia, kebutuhan garam industri mamin dalam satu tahun mencapai 550.000 ton. Karena itu masih ada kekurangan sebesar 250.000 ton. Saat ini pihak sudah mengajukan tambahan pasokan garam.
"Ya kalau (garam) lokal ada kita pasti beli. Kebanyakan stok (garam lokal) yang ada kadar airnya tinggi, kita butuh untuk industri mamin yang kadar air 0,5 persen yang ada di atas 4 persen," jelas dia.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMendag Budi Santoso melepas ekspor produk makanan olahan berupa kerupuk dan sambal sebanyak 14 kontainer senilai USD 452 ribu atau setara Rp7,2 miliar.
Baca SelengkapnyaKontribusi sektor mamin terhadap PDB industri nonmigas sebesar 39,10 persen.
Baca SelengkapnyaIndustri makanan dan minuman juga dinilai sebagai subsektor yang strategis dan bisa menjadi sebuah investasi yang menarik bagi negara lain.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri ini mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019.
Baca SelengkapnyaSecara Nasional, kata SYL, produksi bawang merah hingga saat ini masih surplus
Baca SelengkapnyaYukki optimis belanja pemerintah akan menjadi penggerak utama dalam menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaJika kualitas produk yang dijual disenangi masyarakat global, ekspansi membangun bisnis di luar negeri bukan hanya cita-cita.
Baca SelengkapnyaSubsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.
Baca SelengkapnyaEkspor produk kacang tunggak dan produk perikanan ke Belanda ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global.
Baca Selengkapnya