Yongki Komaladi, dari Desainer dan Model Merambah Jadi Produsen Sepatu
Merdeka.com - Masyarakat tentu sudah populer dengan merek sepatu Yongki Komaladi. Nama ini tidak lain adalah nama pemilik sekaligus pendiri dari sepatu Yongki Komaladi.
Yongki merupakan anak dari pasangan A Ho dan Kwok Pit Tjong. Nama Yongki, merupakan nama panggilan yang disematkan pada dirinya saat masih kecil. Hal ini disebabkan ia sering keluar rumah dengan menggunakan gelang emas milik kakaknya yang bertuliskan Yongki.
Sejak itulah dia kemudian akrab dipanggil dengan sebutan Yongki, dia juga menambahkan kata Komaladi sebagai pembeda dengan pemilik nama yang sama yang lain.
-
Siapa yang mendesain sepatu Kanky? Kanky sendiri merupakan nama sepatu yang didesain oleh Bobby bersama sejumlah anak muda dari Medan.
-
Kenapa sepatu lokal populer? Penggunaan produk fashion lokal kini sedang menjadi tren yang berkembang pesat. Banyak yang beralih untuk mendukung produk-produk lokal sebagai bagian dari upaya memajukan industri dalam negeri.
-
Siapa yang menemukan sepatu itu? Arkeolog Jerman menemukan sepatu berusia 2.000 tahun dan yang menakjubkan kondisinya masih utuh.
-
Siapa yang memiliki koleksi sepatu mahal? Menurut Aurel, Sepatu-sepatu Koleksi Billar Dapat Mencapai Harga Ratusan Juta.
-
Kenapa sepatu lokal semakin populer? Saat ini, semakin banyak individu yang bangga mengenakan sepatu buatan lokal.
-
Kenapa sepatu Ando diminati? Dengan harga mulai dari Rp150.000-an, kamu sudah bisa memiliki sepatu velcro yang cantik dengan gambar unicorn yang menggemaskan ini, yang akan membuat penampilan anak semakin menggemaskan.
Yongki dengan nama asli kwok Joen Sian merupakan pria kelahiran 18 Agustus. Dia merupakan anak ke 14 dari 15 bersaudara di mana dia memiliki enam kakak perempuan dan tujuh kakak laki-laki serta memiliki seorang adik perempuan. Dia lahir dari keluarga cukup berada dari sisi ekonomi.
Dia mulai bersekolah di SD Petojo kemudian di SMP Pax Kemakmuran dan kemudian di SMA Katolik Ricci. Setelah lulus SMA di tahun 1976-1977 dia melanjutkan pendidikan ke Singapura dengan masuk di Swiss Cottage Secondary School dan kemudian Stanford College School Singapore. Di sana ia mengambil jurusan bisnis manajemen.
Belum cukup setahun di Singapura, sang ibu meninggal dunia. Dia pun memutuskan kembali ke Jakarta dan tidak melanjutkan pendidikan di Singapura. Di Jakarta, Yongki bekerja di butik pakaian impor milik orang tua angkatnya yang berada di kawasan Duta Merlin, Jakarta. Di sana dia bekerja sebagai penjaga butik. Pembeli yang datang ke butiknya banyak dari kalangan pejabat, artis hingga tokoh terkenal.
Tawaran untuk menjadi model kacamata kemudian datang dari salah seorang pelanggan butik tempatnya bekerja. Karena postur Yongki yang tegap dan atletis serta wajahnya yang cukup rupawan, dia menjajal dunia modeling.
Dia kemudian menjadi model kacamata optik Oculus dan berpasangan dengan Ray Sahetapi ketika itu. Tak lama dia kemudian menjadi model busana desainer ternama bersama Pierre Bruno, ketika itu dia masih berumur 25 tahun. Setelah pengalaman pertamanya menjadi model, tawaran selanjutnya kemudian mulai berdatangan. Karirnya pun di dunia modeling menanjak. Dia bahkan keliling dari Asia ke Eropa bersama para desainer.
Selain menjadi seorang model, Yongki Komaladi juga menjadi asisten bagi desainernya serta pernah terjun ke dunia perfilman bersama dengan Meriam Belina dan juga Titi DJ. Selama sepuluh tahun dia bergelut di dunia modeling tanah air hingga saat usianya masuk kepala tiga dia kemudian mulai berpikir untuk mundur perlahan-lahan walaupun ketika itu ia berada di puncak karir sebagai model.
Berbekal pengalaman di dunia model, dia kemudian bekerja di Ramayana Departemen Store dan juga di Borobudur sebagai Chief Merchandiser meskipun begitu dia masih tetap mengikuti beberapa fashion show. Di departemen store tempat dia bekerja, Yongki biasa melibatkan dirinya di bagian desain produk, foto produk hingga promosinya. Model-model pakaian yang didesain dia kombinasikan sehingga menjadi populer ketika itu.
Hingga kemudian ada seorang atasannya yang mengeluh karena produk sepatu yang dijual selalu kurang. Atasannya tersebut kemudian menawarkan Yongki untuk mendesain sepatu sekaligus dapat membuatnya juga. Ini lah awal Yongki Komaladi mengenal dunia sepatu hingga kemudian ia sukses memperkenalkan merek atas namanya sendiri yaitu Yongki Komaladi.
Dalam mendesain sepatu, Yongki terlebih dahulu melakukan riset pasar sehingga dia bisa mengetahui perkembangan dan selera masyarakat terhadap desain sepatu.
Berbekal hubungan yang baik dengan para desainer busana, produk sepatu Yongki kemudian dipakai sebagai pelengkap dalam peragaan busana menjadikan produknya semakin terkenal dan mudah diterima oleh masyarakat. Selain menjadi desainer sepatu melalui merk Yongki Komaladi, dia juga membina puluhan usaha kecil dan menengah yang tersebar di Indonesia. Kini produk Yongki Komaladi tidak hanya sepatu melainkan juga merambah ke model sandal serta tas dengan mengusung merk Yongki Komaladi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UMKM Kupu Sutera dihadirkan dalam PRS BRI Pandaan 2023 sebagai momentum dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaSetiap usaha dan kerja keras tak akan mengkhianati hasil.
Baca SelengkapnyaKetika typo justru membuat merek fashion ini jadi brand terkenal di dunia.
Baca SelengkapnyaSejarah panjang sepatu dimulai sejak zaman batu. Awalnya, sepatu berfungsi melindungi kaki, namun seiring waktu, pemakaian sepatu berkembang menjadi trend mode.
Baca SelengkapnyaMungkin masih banyak orang yang mengira jika Sepatu Bata asli indonesia. Padahal, sepatu ini berasal dari Czechoslovakia atau sekarang Republik Ceko.
Baca SelengkapnyaBelum banyak orang yang menggeluti kerajinan karung goni bekas.
Baca SelengkapnyaSepatu-sepatu tersebut diproduksi oleh PT Yih Quan Footwear Indonesia, sebuah perusahaan alas kaki terkemuka asal Taiwan yang baru saja investasi pertama kali.
Baca SelengkapnyaTercatat, sebanyak 20.000 pasang sepatu dari koleksi ‘Nusantara’ ludes terjual dalam waktu singkat di platform Shopee.
Baca SelengkapnyaIndustri Fesyen di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Sepatu Bata didirikan oleh Tomas, Anna dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko.
Baca SelengkapnyaYKK ternyata merupakan merek resleting ternama asal Jepang. YKK merupakan kepanjangan dari Yoshida Kogyo Kabushikikaisha, yang berarti PT. Yoshida Industri.
Baca SelengkapnyaProduk fesyen dihasilkan ramah lingkungan dengan menggunakan material biodegradable, yakni bahan yang dapat terurai secara alami.
Baca Selengkapnya