Arkeolog Temukan Gigi Manusia Tertua di Dunia Berusia 1,8 Juta Tahun, Begini Wujudnya
Gigi ini ditemukan di salah satu situs kuno dan komunitas manusia purba pertama di Eropa di luar Afrika.
Gigi spesies manusia awal dari 1,8 juta tahun lalu ditemukan arkeolog di Georgia. Gigi ini ditemukan di salah satu situs kuno dan komunitas manusia purba pertama di Eropa di luar Afrika.
Gigi itu ditemukan dekat kota Orozmani, sekitar 100 kilometer di barat daya ibu kota Georgia, Tbilisi, menurut Pusat Penelitian Nasional Arkeologi dan Prasejarah Georgia.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Di lapangan monumen arkeologi Orozmani, sebelumnya telah ditemukan perkakas batu dan tulang hewan. Namun ini pertama kalinya tulang Homo erectus ditemukan di situs tersebut.
Dikutip dari laman Greek Reporter, Rabu (1/2), Orozmani berada di dekat desa Dmanisi, di mana pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, tengkorak manusia dari 1,8 juta tahun lalu ditemukan. Teemuan di Dmanisi ini mengubah persepsi para ahli terkait evolusi manusia awal dan pola migrasi karena itu adalah temuan tertua sejenis di luar Afrika.
Temuan gigi tersebut memberikan gambaran bahwa manusia awal bermigrasi dari Afrika ke Kaukasus Selatan.
"Orozmani, bersama dengan Dmanisi, mewakili pusat distribusi tertua manusia atau Homo awal di dunia di luar Afrika," jelas Pusat Penelitian Nasional Arkeologi dan Prasejarah Georgia dalam pernyataannya.
Ketua tim penggalian, Girogi Bidzinahsvili mengatakan gigi tersebut milik "sepupu" Zevza dan Mzia, nama yang diberikan untuk dua fosil tengkorak berusia 1,8 tahun yang ditemukan di Dmanisi.
"Implikasinya, tidak hanya untuk situs ini, tapi untuk Georgia dan sejarah manusia yang meninggalkan Afrika 1,8 juta tahun lalu, sangat besar," jelas mahasiswa arkeologi Inggris yang menemukan gigi tersebut, Jack Peart.
Homo erectus, spesies manusia purba pemburu-pengumpul diperkirakan mulai bermigrasi keluar Afrika sekitar 2 juta tahun lalu.
Giorgi dan rekannya mulai menggali di Orozmani pada 2019, tapi penggalian terhenti karena pandemi Covid pada 2020. Tim kembali melanjutkan penggalian di 2021 dan menemukan sisa-sisa spesies yang telah punah seperti kucing bertaring tajam dan serigala Etruscan selain alat batu prasejarah.
Baca juga:
Ilmuwan Temukan Bukti Manusia Bukan yang Pertama Gunakan Api, Tapi Makhluk Ini
Arkeolog Beberkan Jejak Manusia Purba di Zaman Batu Pernah Menonton Animasi
"Unicorn" Pernah Hidup Bersama Manusia Purba 39.000 Tahun Lalu
Misteri Simbol dalam Papan Reklame Tertua di Dunia Belum Berhasil Dipecahkan
Misteri Asal-Usul Belati Meteorit Firaun Tutankhamun yang Bikin Penasaran
Penuh Misteri, Kisah di Balik Dua Jasad "Berciuman" Selama 2.800 Tahun
Sedotan Tertua di Dunia Umurnya 5.500 Tahun & Panjang Hampir 1 Meter, Begini Wujudnya
Kisah di Balik Sepasang Tengkorak Berpelukan Selama 6.000 Tahun di Liang Lahat