Bukan untuk Merokok, Arkeolog Ungkap Kegunaan Tembakau 1000 Tahun Lalu
Arkeolog menemukan bejana berusia 1000 tahun berisi sisa-sisa tembakau.
Arkeolog menemukan bejana berusia 1000 tahun berisi sisa-sisa tembakau.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Guatemala? Arkeolog di Guatemala menemukan bukti tertua kalender ramalan suku Maya. Temuan ini berbentuk dua pecahan mural, yang jika disambung berisi notasi yang disebut "7 rusa".
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di desa kuno di jantung Mexico City? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City. Di dalam desa itu, arkeolog juga menemukan kuburan manusia.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Guatemala yang menandai akhir rezim lama? Penemuan situs bangsa Maya, Ucanal di Guatemala menandai akhir rezim lama, suatu peristiwa yang krusial dalam runtuhnya penguasa dan perubahan kekuasaan politik.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Chetumal? Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sembilan pahatan bekas permainan kuno yang disebut patolli.
Bukan untuk Merokok, Arkeolog Ungkap Kegunaan Tembakau 1000 Tahun Lalu
Hasil analisis kimiawi terbaru menunjukkan, jejak nikotin ditemukan pada bejana tanah liat pra-Hispanik yang ditemukan di Guatemala.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity pada Senin (4/3), kumpulan tembikar tersebut ditemukan di situs arkeologi Cotzumalguapa, yang merupakan salah satu "kota terbesar" di Mesoamerika pada Masa Klasik Akhir (650-950 M).
Meskipun catatan kolonial awal dan penelitian terdahulu telah mengonfirmasi bahwa penggunaan tembakau terjadi di Mesoamerika, hanya ada sedikit bukti fisik dari praktik tersebut hingga saat ini, menurut sebuah pernyataan.
- Di Bawah Lapangan Bola, Arkeolog Temukan Artefak Berusia 3.500 Tahun, Ada Guci dan Tungku Tanah Liat
- Sedang Menggali di Basement Rumah, Arkeolog Temukan Alat Seluncur Es Berusia 1.000 Tahun
- Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
- Arkeolog Temukan Meterai Batu Berusia 2.800 Tahun, Ada Gambar Ular Berkepala Tujuh
"Kami tahu bahwa tembakau adalah zat yang sangat penting yang digunakan untuk berbagai tujuan ritual dan terapi di Mesoamerika kuno dan di seluruh Dunia Baru," kata rekan penulis studi tersebut, Oswaldo Chinchilla Mazariegos, seorang profesor antropologi dan direktur program sarjana arkeologi di Universitas Yale, dalam sebuah pernyataan.
"Namun, bukti arkeologis langka karena sisa-sisa tembakau jarang terawetkan dengan baik," jelasnya, seperti dilansir Live Science, Senin (4/3).
Untuk penelitian ini, para arkeolog menganalisis bejana yang ditemukan di dekat akropolis El Baúl di Cotzumalguapa pada tahun 2006 dan 2007.
Mereka menguji sampel secara kimiawi yang diambil dari bagian dalam tujuh guci, dan tiga di antaranya positif mengandung jejak tembakau.
Para peneliti terkejut dengan hasilnya, karena bentuk bejana yang tinggi dan sempit mirip dengan bejana yang biasanya digunakan untuk menampung cairan. Hal ini dapat berarti bahwa alih-alih "dihisap sebagai daun kering atau diendus dalam bentuk bubuk," tembakau tersebut "mungkin juga dikonsumsi sebagai infus cair," menurut pernyataan tersebut.
Para peneliti menyimpulkan, mungkin juga orang-orang dari budaya yang tidak disebutkan namanya itu meminum cairan infus sambil merokok atau menghisap tembakau.
Menelan nikotin dalam konsentrasi tinggi dapat menjadi racun dan bahkan mematikan, sehingga campuran minuman mengisyaratkan bahwa tembakau digunakan selama ritual sebagai "narkotika untuk menginduksi tidur nyenyak, penglihatan, dan kesurupan," tulis para peneliti dalam penelitian tersebut. Ada bukti sebelumnya bahwa suku Aztec dan penduduk asli di Kepulauan Karibia juga ikut serta dalam ritual yang menggunakan nikotin.
"Kami berharap analisis residu di dalam bejana yang terawetkan dengan baik ini akan mengungkapkan rincian tentang penggunaan tanaman dalam kegiatan ritual," kata Chinchilla Mazariegos dalam pernyataan tersebut.
Bejana keramik ditemukan di dekat sisa-sisa pemandian keringat di Cotzumalguapa, yang merupakan bukti lebih lanjut bahwa infus tembakau mungkin telah digunakan dalam ritual pemurnian, kata para penulis dalam penelitian tersebut.
Selain itu, temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan tembakau di Amerika Serikat jauh lebih awal dari perkiraan para ahli. Namun, sebuah studi tahun 2021 yang didasarkan pada biji hangus yang ditemukan di gurun Utah menunjukkan bahwa orang merokok tembakau setidaknya 12.000 tahun yang lalu.