Donald Trump Kritik NASA: Bulan Bagian Planet Mars
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat kontroversi. Kali ini dia berpendapat bahwa bulan bagian dari planet Mars.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat kontroversi. Kali ini dia berpendapat bahwa bulan bagian dari planet Mars. Pendapat kontroversial yang dilontarkan pada Jumat 7 Juni itu sontak membuat para peminat astronomi terkejut.
Dilansir dari The Guardian, Sabtu (8/6), Donald Trump dalam cuitannya di Twitter dinilai mengomentari kebijakan luar angkasa pemerintahannya sendiri.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Siapa yang mengatur anggaran NASA? Masyarakat mendukung dan bersemangat dengan gagasan ini, begitu pula anggota parlemen yang mengatur anggaran NASA yang besar.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Kapan Pratiwi Sudarmono terpilih untuk misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Apa misi Pratiwi Sudarmono bersama NASA? Menurut laporan American Indonesian Exchange Foundation, Rabu (22/11), Pratiwi dipilih oleh NASA untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa yang dijadwalkan untuk terbang pada bulan Juni 1986.
"Untuk semua uang yang kita keluarkan, NASA tidak boleh berbicara tentang pergi ke bulan. Kita telah melakukannya 50 tahun lalu," cuitnya.
"Mereka harus fokus pada hal-hal yang jauh lebih besar yang kita lakukan, termasuk Mars (di mana Bulan adalah bagiannya), Pertahanan dan Sains!" lanjutnya.
Banyak pihak menyayangkan komentar Trump tersebut, karena menurut mereka sudah jelas bulan adalah satelit alami Bumi, bukan bagian dari Mars. Meskipun jarak rata-rata Mars ke bulan lebih dekat, yakni 140 mil (setara 225 kilometer), namun lintas revolusinya mengikuti Bumi, bukan ke Planet Merah.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari NASA terkait pernyataan Trump tersebut. Terlepas dari apakah bulan adalah bagian dari Mars, pendapat Trump tersebut memicu kejutan ganda, lantaran sebelumnya ia mengaku antusias dengan rencana napak tilas ke bulan.
Kritiknya terhadap rencana NASA untuk mendarat di bulan muncul hanya tiga pekan setelah dia terang-terangan mendukung gagasan tersebut. Pada 13 Mei 2019, Trump mencuit, "Kami akan kembali ke bulan."
Para Maret lalu, Kepala NASA Jim Bridenstine - yang ditunjuk oleh Trump - mengumumkan rencana mengirim astronot AS ke bulan pada 2024 mendatang. Sementara pada Oktober 2018, Wakil Presiden AS Mike Pence menyatakan harapannya warga AS bisa kembali mendarat di bulan.
"Tekad kami adalah untuk melihat orang Amerika kembali ke bulan dalam waktu dekat," ujarnya.
Meski menuai kontroversi, namun beberapa pihak melihat sudut pandang lain dari pernyataan Trump tersebut. Ada yang beranggapan kemungkinan cuitan Trump tersebut merupakan kritik terhadap rencana NASA yang lebih luas, untuk menguji coba perjalanan ke Mars via bulan.
Muncul pula dugaan, komentar kontroversial itu dilontarkan Trump akibat provokasi oleh saluran televisi Fox Business. Satu jam sebelum Trump mengunggah cuitannya, presenter Fox, Neil Cavuto menyatakan keraguannya terhadap Trump atas rencana perjalanan ke satelit alami Bumi itu.
"NASA memfokuskan kembali pada bulan, jenis pencarian berikutnya, jika Anda mau, tetapi bukankah kita melakukan hal ini beberapa dekade lalu?" cuit Cavuto.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi lebih lanjut dari Trump ataupun Gedung Putih terkait kontroversi di atas.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6
Baca juga:
NASA Peringatkan Manusia Untuk Tak Permainkan Isu Meteor
Sempat Dikabarkan Hujam Bumi, Asteroid ini Hanya Lewat 10 Tahun Lagi
Pertama Dalam Sejarah, NASA Berhasil Rekam Gempa di Mars
5 Kiamat 'Gagal' yang Tercatat Dalam Sejarah
NASA Berhasil Uji Coba Helikopter Untuk Terbang ke Mars