Filipina Minta Nelayan Abaikan Larangan Beijing Tangkap Ikan di Laut China Selatan
Filipina menolak larangan menangkap ikan musim panas tahunan yang diterapkan China di Laut China Selatan yang disengketakan dan mendorong kapal-kapalnya tetap menangkap ikan di perairan wilayah negaranya.
Filipina menolak larangan menangkap ikan musim panas tahunan yang diterapkan China di Laut China Selatan yang disengketakan dan mendorong kapal-kapalnya tetap menangkap ikan di perairan wilayah negaranya.
Moratorium penangkapan ikan diberlakukan China sejak 1999 berlangsung dari 1 Mei sampai 16 Agustus dan meliputi wilayah Laut China Selatan termasuk perairan lain di lepas pantai China.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Kapan kerusakan di Stasiun Luar Angkasa China terjadi? Stasiun luar angkasa milik China ini beroperasi pada 2022.
“Larangan penangkapan ikan tidak berlaku bagi nelayan kami,” jelas satgas Reuters, Rabu (5/5).
Satgas menentang pemberlakuan larangan China atas wilayah di dalam wilayah dan yurisdiksi Filipina.
“Nelayan kami didorong untuk keluar dan menangkap ikan di perairan kami di WPS (Laut Filipina Barat),” jelasnya.
Kedutaan Besar China di Manila belum merespons permintaan komentar.
Manila, yang menyebut wilayah itu sebagai Laut Filipina Barat, telah bertahun-tahun terlibat perselisihan klaim kedaulatan Beijing atas Laut China Selatan.
Pada 2016, pengadilan internasional membatalkan klaim China, tetapi China menolak keputusan tersebut.
Ketegangan antara kedua negara baru-baru ini meningkat setelah Manila menuduh China melakukan serangan teritorial oleh ratusan kapalnya di jalur air yang kaya sumber daya itu.
Filipina telah mengajukan protes diplomatik terhadap China atas apa yang disebutnya kehadiran "ilegal" kapal China, yang disebut diawaki oleh milisi.
Diplomat China mengatakan kapal-kapal itu hanya berlindung dari laut yang ganas dan tidak ada milisi di dalamnya.
Satgas Laut China Selatan Filipina mengatakan mereka melihat tujuh "Milisi Maritim China" di beting Sabina di kepulauan Spratly yang disengketakan pada 27 April, yang bubar setelah ditantang oleh penjaga pantai Filipina.
Lima kapal kembali dua hari kemudian tetapi pergi setelah penjaga laut Filipina tiba. Beting Sabina berada sekitar 130 mil laut dari pulau Palawan di Filipina barat.
“Filipina tidak tergoyahkan untuk membela kepentingan nasional, warisan, dan martabat kami sebagai rakyat dengan semua yang kami miliki,” pungkas satgas.
Baca juga:
Pria Filipina Pegang Rekor Dunia dengan Koleksi Mainan dari Gerai Fast Food Terbanyak
Pria Filipina Koleksi 20.000 Mainan dari Restoran Siap Saji
Pemimpin Junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing Dipastikan Hadiri KTT ASEAN
Duterte Ancam Kirim Kapal Perang Jika China Macam-Macam di Laut China Selatan
Langgar Peraturan Covid-19, Pria Filipina Ini Tewas Usai Dihukum Squats 300 Kali
Dihukum Squat Jump 300 Kali karena Langgar Lockdown, Pria Filipina Meninggal