Fosil Ikan Purba Berekor Sembilan Ditemukan di China
Ini adalah fosil galeaspida pertama dengan ekor yang masih utuh yang pernah ditemukan.
Peneliti menemukan fosil baru galeaspida atau sejenis ikan purba dengan sembilan ekor di Guangxi Zhuang, China.
Ini adalah fosil galeaspida pertama dengan ekor yang masih utuh yang pernah ditemukan.Galeaspida adalah takson ikan laut dan air tawar yang sudah punah.
-
Apa yang dimaksud dengan asinan buah? Asinan buah adalah kudapan segar yang sangat pas disantap saat cuaca panas. Perpaduan rasa asin, manis, dan pedasnya tak pernah gagal untuk membuat lidah Anda terkesan.
-
Apa yang dilakukan Lia Ayu Susilowati di Sanggar Budaya Saelia? Melalui Sanggar Saelia, dirinya ingin agar anak-anak di sekitarnya bisa memiliki kesempatan untuk menciptakan produk-produk bernilai ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Babat itu bagian mana di sapi? Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
Peneliti dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di bawah Akademi Sains China menamakan spesies baru ini Foxaspis novemura karena sirip ekornya terdiri dari sembilan digitasi bersisik seperti sinar, persis seperti Rubah Ekor Sembilan, hewan mitos dari literatur kuno "Shan Hai Jing" (Classic of Mountains and Seas).
Peneliti dari institut tersebut, Gai Zhikun mengatakan, spesimen fosil benar-benar mempertahankan sirip ekor dalam keadaan terlipat dan melebar, mengungkapkan detail morfologisnya secara maksimal,
"Kami menemukan bahwa galeaspida mungkin perenang yang aktif, dan dapat memanfaatkan kontraksi otot dengan baik untuk mengontrol area kontak antara ekor dan aliran air, sehingga menghasilkan gaya dorong yang berbeda," jelasnya, dikutip dari laman China.org, Minggu (16/4).
Tim lalu menganalisis kecepatan renang morfologi geometris ekor ikan ini dan menunjukkan kecepatan jelajah hewan purba ini jauh lebih cepat dari kerabat mereka yang tidak berahang dan berahang.
Peneliti menerbitkan hasil studi mereka dalam jurnal National Science Review.
(mdk/pan)