Gajah Betina Terbesar di Afrika Mati di Usia 65 Tahun
Gajah betina bernama Dida itu hidup di Taman Nasional Tsavo Timur di Kenya.
Seekor gajah di Kenya yang diyakini sebagai gajah betina terbesar di Afrika mati karena usia tua.
"Ia mati karena usia tua," jelas Badan Margasatwa Kenya (KSW) di Twitter pada Selasa, disertai foto gajah tersebut.
-
Kapan buah angkung matang? Buah angkung memiliki warna biru tua dan daging berwarna merah keunguan saat sudah matang.
-
Apa saja flora yang hidup di Cagar Alam Pulau Saobi? Terdapat berbagai flora yang yang hidup di dalam cagar, populasinya didominasi oleh semak belukar, alang-alang, dan herba. Namun, kita dapat menjumpai sawo kecik, asam, kesambi, trembesi, ketapang, waru laut, bakau, trenggulun, dan pulai.
-
Apa yang menjadi cita-cita Gajah Mada dalam Sumpah Palapa? Dalam Sumpah Palapa, Gajah Mada tidak akan menikmati duniawi sebelum menyatukan Nusantara
-
Kenapa Hutan Bonsai Fatumnasi disebut sebagai hutan bonsai? Penyebutan hutan bonsai dikarenakan ribuan pohon ampupu di sini hanya tumbuh hingga ketinggian dua hingga lima meter. Padahal pohon ampupu di sini sudah berusia ratusan tahun.
-
Apa hubungan antara burung gagak hitam dan kematian di Jawa Timur? Dalam Primbon Jawa, burung gagak hitam erat kaitannya dengan kematian. Konon katanya, apabila terdengar bunyi kicauan burung tersebut menjelang waktu ibadah magrib, maka akan menjadi pertanda kematian.
-
Apa itu Taman Gajah Bolong? Taman Gajah Bolong di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro jadi salah satu pilihan wisata favorit masyarakat. Apalagi, masyarakat bisa mengunjungi taman ini secara gratis.
Gajah betina bernama Dida itu hidup di Taman Nasional Tsavo Timur di wilayah tenggara negara tersebut. Usia Dida tidak disebutkan dengan pasti, tapi diperkirakan antara 60 dan 65 tahun, melampaui tingkat harapan hidup seekor gajah.
"Dida adalah benar-benar seekor betina ikonik Tsavo dan gudang besar pengetahuan berharga puluhan tahun," lanjut KSW, dikutip dari laman TRT World, Rabu (2/11).
Gajah ini sering menjadi bahan dari banyak dokumenter.
Kelompok konservasi Tsavo Trust memuji Dida sebagai "perwujudan sejati gajah ikonik" yang akan dikenang oleh generasi gajah masa depan.
Baca juga:
Penelitian Terbaru: Ikan Paus Telan 10 Juta Mikroplastik Tiap Hari
DNA Manusia Tertua Ungkap Asal Usul & Kehidupan Manusia Purba di Inggris
Menyadarkan Milenial Pentingnya Data dan Sains Lewat Kompetisi
Asteroid "Penghancur Planet" Bersembunyi di Balik Sinar Matahari, Bisa Mengancam Bumi
Jatuhnya Asteroid di Planet Mars Ungkap Rahasia Mengejutkan