Heboh Penemuan Fosil Gigi Megalodon 10.000 Kaki di Bawah Laut
Heboh Penemuan Fosil Gigi Megalodon 10.000 Kaki di Bawah Laut
Temuan langka ini, berkilau emas, mendekati Atol Johnston, Pasifik Selatan, membuka pandangan baru tentang ekologi laut.
Heboh Penemuan Fosil Gigi Megalodon 10.000 Kaki di Bawah Laut
1. Penemuan Fosil di Wilayah Laut Dalam yang Terpencil
“Fosil ini ditemukan di wilayah laut dalam yang sangat terpencil sehingga fosil megalodon jarang terdokumentasi,” kata Nicolas Straube, profesor di Museum Universitas Bergen.
-
Kenapa Megalodon punah? "Kemungkinan besar terjadi penurunan volume makanan dan perubahan ekosistem laut akibat turunnya temperatur laut pada kala itu, tentunya hal ini berpengaruh bagi hewan yang bergantung dengan hewan laut tersebut," tambah Shimada.
-
Apa temuan mengejutkan tentang Megalodon? Analisis jaringan enamel gigi dari megalodon hiu kuno oleh peneliti mengungkap binatang bergigi tajam dan besar ini merupakan hewan laut berdarah panas.
-
Kapan Megalodon hidup? Megalodon ada sekitar 23 juta tahun lalu, kemudian punah sekitar 3,6 juta tahun lalu seiringan dengan menurunnya temperatur dan tinggi permukaan laut.
-
Siapa peneliti yang menemukan fakta baru tentang Megalodon? Michael Griffiths, penulis utama dari penelitian ini dan paleoklimatolog dari Universitas William Paterson, New Jersey, AS, mengatakan "temperatur badan hiu kuno ini hampir serupa dengan karakteristik hiu putih modern dan hiu mako."
-
Bagaimana peneliti menentukan Megalodon berdarah panas? Analisis jaringan enamel gigi dari megalodon hiu kuno oleh peneliti mengungkap binatang bergigi tajam dan besar ini merupakan hewan laut berdarah panas.
-
Bagaimana monster laut ini berburu mangsanya? Rahangnya yang kuat memungkinkan untuk menyerang mangsa yang sangat besar, termasuk hiu dan hewan reptil laut lainnya.
Megalodon (Otodus megalodon) pernah menjadi raja lautan sebagai hiu terbesar yang pernah hidup, dengan panjang mencapai setidaknya 49 kaki (15 m) dan berpotensi mencapai panjang 65 kaki (20 m).
2. Megalodon Dinyatakan Punah Sejak 3,6 Juta Tahun yang Lalu
Mereka menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) bernama Hercules, yang dilengkapi dengan kemampuan pengambilan sampel dan perekaman video untuk eksplorasi di kedalaman laut yang sulit dijangkau.
3. Ekspedisi Atol Johnston
Ketika para peneliti meninjau rekaman video yang diambil oleh ROV Hercules, mereka menemukan detail menarik terkait penemuan gigi megalodon.
4. Pengetahuan Baru Mengenai Distribusi Megalodon
“Sampel tersebut menunjukkan bahwa megalodon bukan hanya spesies pesisir dan spesies ini bermigrasi melintasi cekungan lautan mirip dengan banyak spesies modern seperti hiu putih besar."
Megalodon ditemukan di mana?
Megalodon tersebar di berbagai belahan dunia; fosil-fosilnya telah ditemukan di Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia. Hewan ini paling sering muncul di wilayah subtropis hingga wilayah dengan iklim sedang.
- Pemburu Temukan Fosil Monster Laut Berusia 80 Juta Tahun, Panjangnya 6 Meter dan Deretan Giginya Bisa Hancurkan Cangkang
- Ilmuwan Ungkap Hewan Berusia 500 Juta Tahun Punya 30 Pasang Kaki Berduri, Masih Keluarga dengan Kepiting dan Monyet Laut
- Ilmuwan Dibikin Pusing Gara-Gara Fosil Cacing Laut Terperangkap dalam Pohon Selama 99 Juta Tahun, Bagaimana Bisa?
- Heboh Penemuan Monster Laut di Zaman Dinosaurus, Ukurannya Sebesar Paus Orca
Kapan megalodon ditemukan?
Live Science mencatat hewan dengan nama ilmiah Otodus Megalodon itu pernah hidup di lautan pada 20 juta hingga 3,6 juta tahun lalu. Megalodon memiliki panjang hingga 18 meter dan memiliki ukuran gigi tiga kali lebih besar dari hiu putih raksasa.
Apakah megalodon pernah ada di Indonesia?
Penemuan fosil gigi Megalodon di Sukabumi ini menjadi bukti bahwa hiu raksasa tersebut pernah hidup di wilayah Indonesia.
Apakah megalodon masih ada di dunia ini?
Desas desus keberadaan Megalodon disebarkan oleh sejumlah video di TikTok maupun YouTube. Namun, seorang mahasiswa doktoral Universitas Swansea, Jack Cooper memastikan hewan tersebut sudah punah.
Megalodon mati karena apa?
Di mana populasi jenis-jenis makanan yang menjadi sumber makanan megalodon, seperti mamalia laut, mungkin menjadi langka, yang menyebabkan kematian megalodon.