Ilmuwan Temukan Planet Mirip Bumi yang Diduga Ada Kehidupan Alien, Jaraknya Hanya 48 Tahun Cahaya
Ilmuwan Temukan Planet Mirip Bumi yang Diduga Ada Kehidupan Alien, Jaraknya Hanya 48 Tahun cahaya
Planet itu ada di luar tata surya kita dan memiliki kandungan air.
-
Kenapa planet Bumi diberi nama 'Bumi'? Bumi dalam pemahaman bahasa Anglo-Saxon merujuk pada tanah tempat kita hidup, tempat kita menanam tanaman, dan tempat kehidupan muncul.
-
Mengapa pembentukan benua di eksoplanet yang mirip dengan Bumi dianggap penting? Dari penelitian tersebut, dia menemukan bahwa eksoplanet dengan benua yang terbentuk dengan cara yang mirip dengan Bumi lebih mungkin untuk dihuni, bahkan mungkin memang mengandung kehidupan alien.
-
Kapan planet ini ditemukan? Pada awal tahun 2000-an, data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen Ultra-Violet-Visual Echelle Spectrograph (UVES) pada Very Large Telescope milik European Southern Observatory menunjukkan bahwa WD0032-317 sedang bergerak dan nampak seperti ditarik-tarik oleh bintang yang mengorbit.
-
Apa yang sering terjadi di planet lain selain Bumi? Kini, terungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan.
-
Dimana potongan planet alien Theia berada di Bumi? Dilansir dari laman Greek Reporter, sejumlah ilmuwan telah mengkaji dua massa besar materi yang dinamai sebagai "bidang besar dengan kecepatan rendah (LLVP)" yang terletak dalam kedalaman Afrika dan Samudra Pasifik.
-
Apa saja penemuan yang diklaim sebagai bukti keberadaan alien? Ahli astrofisika terkemuka dari Harvard, mengklaim lebih dari 50 bola logam 'anomali' yang ditarik dari Samudra Pasifik mungkin berasal dari alien cerdas. Peneliti pada bulan Maret mengumumkan temuan mengejutkan bahwa harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) mungkin bertahan di alam liar hingga tahun 1980-an.
Ilmuwan Temukan Planet Mirip Bumi yang Diduga Ada Kehidupan Alien, Jaraknya Hanya 48 Tahun Cahaya
Setiap kali memandang bintang-bintang di langit malam, manusia selalu takjub dan tergoda untuk mencari kehidupan di luar planet bumi yang kita huni.
Upaya pencarian itu boleh jadi tidak lama lagi akan berakhir, setelah ilmuwan menemukan sebuah planet yang kemungkinan kuat berisi peradaban alien.
Tim ilmuwan internasional yang mengamati teleskop James Webb milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menganalisis atmosfer dari sebuah eksoplanet bernama LHS 1140b.
Eksoplanet adalah planet-planet yang berada di luar tata surya kita.
Meski kita tidak tahu seperti apa kehidupan alien, ilmuwan mengatakan hampir pasti unsur kehidupan membutuhkan keberadaan air.
Eksoplanet LHS 1140 berada pada jarak 48 tahun cahaya dalam konstelasi cetus.
Hal ini menjadikannya planet tetangga terdekat kita yang berada dalam 'zona Goldilocks' bintangnya - wilayah di mana air dapat ada dalam bentuk cair.
Eksoplanet ini memiliki massa sekitar enam kali lipat massa Bumi dan mengorbit bintang katai merah kecil yang ukurannya kira-kira seperlima
ukuran matahari kita pada jarak yang cukup dingin sehingga air dapat berpotensi terbentuk.
- Mengapa Peradaban Alien Hingga Kini Tidak Ditemukan? Ilmuwan Temukan Jawabannya di Laut dan Lempeng Bumi
- Ilmuwan Menduga Alien Tidak Mampu Melakukan Perjalanan Antariksa seperti Manusia, Ini Buktinya
- Astronom Temukan Planet yang Mengorbit Bintangnya Jauh Lebih Cepat Dibandingkan Bumi
- Ilmuwan Menduga Ada Hujan Berlian di Planet ini
Analisis terbaru menunjukkan eksoplanet ini secara signifikan kurang masif daripada yang seharusnya untuk objek seukuran itu.
Hal ini membuat para peneliti memiliki dua opsi: apakah LHS 1140 b adalah 'mini-Neptunus' yang sebagian besar terdiri dari gas berputar atau 'Mega-Bumi' yang tertutup air cair atau beku.
Untuk menentukan mana yang benar, para peneliti menggabungkan data dari teleskop James Webb dan teleskop luar angkasa lainnya seperti Hubble dan Spitzer untuk melakukan analisis 'spektroskopi' pertama pada LHS 1140 b.
Karena molekul tertentu memblokir berbagai panjang gelombang cahaya, dengan mengukur frekuensi cahaya yang melewati planet tersebut, kita dapat mengetahui bahan kimia apa yang mungkin ada.
Dilansir Scitech Daily, analisis mereka menunjukkan LHS 1140 b jauh lebih mungkin menjadi 'dunia air' atau 'bola salju' dengan inti berbatu daripada mini-Neptunus yang berisi gas.
Yang lebih menarik lagi, analisis awal menunjukkan eksoplanet ini mungkin bahkan memiliki atmosfer tebal seperti yang ada di Bumi.
Hal itu akan memberikannya kemampuan yang jauh lebih besar untuk mempertahankan panas dari bintangnya dan membuatnya lebih mungkin memiliki iklim yang stabil - semua faktor penting untuk adanya kehidupan.
Jika LHS 1140 b memang memiliki atmosfer, kemungkinan besar planet ini memiliki 'Samudra Bullseye' dengan diameter sekitar 2.400 mil (4.000 km) - setara dengan setengah luas permukaan Samudera Atlantik.
Dan, suhu permukaan samudera ini bisa mencapai sekitar 20°C (68°F) yang berada pada kisaran suhu laut tertinggi di sekitar Inggris pada musim panas.
Meskipun ini bukan planet pertama yang ditemukan di dalam zona layak huni bintangnya, hal ini memberikan ilmuwan salah satu peluang terbaik untuk penelitian lebih lanjut.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024