Ilmuwan Ungkap Satu Spesies Ini Musnahkan 610 Spesis Burung dalam 130.000 Tahun
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa 610 spesies burung telah punah dalam 130.000 tahun.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, sekitar 610 spesies burung telah mengalami kepunahan dalam kurun waktu 130.000 tahun terakhir, seiring dengan penyebaran Homo sapiens di seluruh dunia. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menekankan peran penting manusia dalam krisis kepunahan burung, yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Salah satu contoh nyata adalah kasus burung penyanyi Kauai asal Hawaii, yang dinyatakan punah tahun lalu. Tom Matthews, seorang ahli ekologi dari Universitas Birmingham di Inggris dan penulis utama penelitian ini, menjelaskan dampak ekologis dari hilangnya spesies burung.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu biologi? Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan bagaimana mereka menjalani proses kehidupan.
-
Hewan apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Ilmuwan menemukan kerangka dua spesies baru kucing bergigi atau bertaring pedang yang tidak diketahui sebelumnya. Makhluk ini hidup di Afrika sekitar 5,2 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Apa yang dipelajari dari alam? Alam memberikan pelajaran tentang kebesaran dan kerendahan hati secara sekaligus.
-
Apa yang diajarkan oleh Arat Sabulungan tentang alam dan manusia? Sebuah kepercayaan asli yang dianut masyarakat Suku Mentawai ini tak jauh-jauh dari soal alam dan manusia untuk saling bersinergi dalam kehidupan.
-
Di mana ilmu biologi diajarkan? Biologi adalah salah satu ilmu pengetahuan yang selalu diberikan di bangku sekolah. Mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga perguruan tinggi.
"Burung memiliki berbagai fungsi ekosistem yang sangat vital, banyak di antaranya sangat kita butuhkan, seperti penyebaran benih, pengendalian serangga, daur ulang material organik, seperti yang dilakukan burung nasar, serta peran dalam penyerbukan. Kehilangan spesies berarti kehilangan fungsi-fungsi tersebut," ungkap Matthews, yang juga merupakan penulis utama artikel yang diterbitkan minggu ini di Jurnal Science, seperti yang dilaporkan VOA Indonesia pada Minggu (6/10).
"Contoh konkret dari fenomena ini dapat dilihat di Pulau Mauritius dan Hawaii, di mana hampir semua atau seluruh burung pemakan buah asli telah punah," tambah Matthews.
Dodo dan burung Kauai diperkirakan termasuk dalam kategori pemakan buah. Kepunahan mereka telah memengaruhi ekosistem, menghilangkan peran mereka dalam penyebaran biji dan regenerasi tanaman di lingkungan alami mereka.
"Frugivora memiliki peran yang sangat penting, karena dengan mengonsumsi buah dan berpindah tempat, burung tersebut membantu menyebarkan biji dari tanaman yang mereka makan," jelas Matthews. Hal ini dapat menyebabkan "kepunahan berantai sekunder," lanjutnya. Akibatnya, Mauritius kini menghadapi ancaman terhadap banyak spesies pohon yang terancam punah.
Matthews juga menekankan berbagai faktor lain yang mempercepat proses kepunahan burung, termasuk perburuan oleh manusia dan penyakit yang dibawa ke lingkungan baru. Menurutnya, penangkapan burung untuk perdagangan burung penyanyi menjadi masalah serius, terutama di Asia Tenggara.
- Ilmuwan Ungkap Perubahan Iklim Bisa Picu Perceraian Hewan, Begini Penjelasannya
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Lalat Gergaji dari Fosil Berusia 16 Juta Tahun, Serangga Mirip Tawon yang Telah Punah
- Berapa Usia Bumi? ini Jawabannya Menurut Penelitian Terbaru Para Ilmuwan
- Ada Berapa Banyak Spesies Manusia yang Pernah Hidup di Bumi? Ilmuwan Punya Jawabannya
Di Hawaii, burung madu Hawaii mengalami kepunahan akibat malaria burung yang dibawa oleh manusia, karena mereka tidak memiliki kekebalan alami terhadap penyakit tersebut. Perburuan manusia telah menjadi penyebab utama kepunahan di masa lalu dan masih menjadi isu di beberapa daerah.
Matthews juga menyebutkan bahwa beberapa spesies burung yang luar biasa telah punah, seperti burung gajah besar dari Madagaskar dan burung moa di Selandia Baru. Merpati penumpang di Amerika Utara, yang jumlahnya pernah mencapai miliaran, juga telah diburu hingga punah.
Para peneliti mencatat bahwa 610 spesies burung yang telah punah ini mewakili sekitar 3 miliar tahun sejarah evolusi yang unik. Matthews menggambarkan setiap kepunahan sebagai pemotongan satu cabang dari pohon kehidupan. Ia menambahkan bahwa angka 610 kemungkinan merupakan estimasi yang terlalu rendah, mengingat kurangnya data dari beberapa lokasi dan fakta bahwa beberapa spesies yang punah mungkin tidak meninggalkan jejak kerangka.
Matthews memperkirakan bahwa lebih dari 1.000 spesies burung akan punah dalam dua abad ke depan, sementara saat ini terdapat sekitar 11.000 spesies burung yang berusaha mengisi kekosongan ekologi yang kompleks.