Jejak Kehidupan Kota Tertua Kedua di Bumi Ditemukan, Usianya 10.000 Tahun dengan Peninggalan Menakjubkan
Kota ini diyakini telah menjadi pemukiman bagi sejumlah peradaban manusia, dari Bizatium sampai Ottoman.
Ilmuwan yang sedang melakukan penggalian di situs Gundukan Amida mengungkap situs arkeologi tersebut telah dihuni sejak 10.000 tahun yang lalu
Gundukan itu diyakini telah menjadi pemukiman bagi berbagai peradaban termasuk Hurri-Mitanians, Urartia, Asyur, Media, Persia, Kerajaan Tigran Agung, Romawi, Sassaniyah, Bizantium, Umayyah, Abbasiyah, Marwaniyah, Seljuk, Artuqid, Ayyubiyah, Aq Qoyunluid, Safavid, dan Ottoman.
-
Di mana kota kuno tertua di dunia ditemukan? Jika sebelumnya diyakini kota pertama di dunia muncul di Mesopotamia atau Asia Tengah saat ini, penemuan arkeologi terbaru ini dapat menulis ulang narasi sejarah manusia. Berdasarkan temuan baru, pusat-pusat kota kuno ini mungkin sebenarnya berasal dari Ukraina.
-
Kenapa gerbang kota tertua itu penting? Sebagai gerbang tertua yang pernah ditemukan di Israel, para peneliti menyatakan kemungkinan pusat-pusat kota dengan aktivitas ramai muncul lebih awal di wilayah Syiam ini daripada yang diperkirakan sebelumnya.
-
Kapan Kota Palembang resmi diakui sebagai kota tertua di Indonesia? Salah satu bukti tertua yang menegaskan status Palembang sebagai kota tertua di Indonesia adalah prasasti Kedukan Bukit, ditemukan di Bukit Siguntang. Prasasti ini, yang berasal dari tanggal 16 Juni 683 Masehi.
-
Kenapa kota Palembang dianggap kota tertua di Indonesia? Keberadaan prasasti tersebut membuat Palembang menjadi kota tertua di Indonesia, yaitu sudah berusia 1336 tahun.
-
Kapan Jakarta menjadi kota paling berpolusi di dunia? DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Jumat (24/5) pagi.
-
Apa bukti utama yang menunjuk Kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia? Salah satu bukti tertua yang menegaskan status Palembang sebagai kota tertua di Indonesia adalah prasasti Kedukan Bukit, ditemukan di Bukit Siguntang.
Dilansir dari laman TRT World, penggalian di situs tersebut dimulai pada 2018 yang dipimpin oleh Profesor Irfan Yildiz dari Fakultas Pendidikan Universitas Dicle dengan persetujuan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki.
Temuan menarik dari situs Gundukan Amida antara lain sisa-sisa saluran air berusia 1.800 tahun, sistem pemanas, ruang pemakaman berusia 1.700 tahun, artefak marmer berusia 800 tahun hingga 782 granat Perang Dunia I.
Kota penting yang terbakar hingga tiga kali
Ilmuwan juga menemukan bukti jejak api, pecahan keramik dan material batu yang ditemukan di satu parit.
Tanda bekas terbakar
Yildiz mengatakan "Selama penggalian di parit ini, terdapat tiga tanda bekas terbakar, yang sebelumnya ditemukan di parit di dasar gundukan, muncul di sini. Pemeriksaan dan penanggalan yang diperlukan dilakukan dengan metode Karbon-14.
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Dulunya Menjadi Kawasan Hunian Bangsa Eropa, Ini Fakta Menarik Kampung Bintaran di Pusat Kota Yogyakarta
- Tokoh Masyarakat Jebres Dukung Sekar Tandjung di Pilkada Solo 2024
- Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Lapisan pertama kota yang terbakar adalah 6.764 SM, lapisan kedua terbakar 5.721 SM, dan lapisan ketiga terbakar 5.518 SM,”
“Ada bekas-bekas kebakaran berkisar antara sekitar 5-10 sentimeter. Dari sini kita dapat memahami bahwa Amida, yang merupakan kota penting pada waktu itu, terbakar bersama penduduknya dan api itu berlangsung selama berhari-hari," imbuhnya, seperti dikutip dari laman TRT World.
Yildiz juga mencatat bahwa peradaban yang mendiami Gundukan Amida mengalami kemajuan konstruksi berdasarkan permukiman sebelumnya.
Mereka juga menemukan peralatan obsidian yang berasal dari 8.000 SM tepat di bawah lapisan api dari 7.000 SM.
Di parit tempat kami bekerja saat ini, kami menemukan bukti yang berasal dari 10.000 tahun yang lalu,” kata Yildiz.
Pemukiman Yerikho di Palestina boleh jadi dijuluki sebagai kota paling awal di Bumi dengan bukti menunjukan pemukiman tersebut dihuni sejak 11.000 tahun lalu.
Namun, Gundukan Amida Mound berada di posisi kedua dengan bukti-bukti yang menunjukan bahwa situs di Gundukan tersebut berasal dari 10.000 tahun yang lalu, tutup Yildiz.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti