Jurnal Ilmiah Ternama Inggris Ungkap Korban Genosida Israel di Gaza Capai 186.000, Lima Kali Lipat Lebih Besar dari Angka Resmi
Angka ini di luar korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan akibat serangan brutal penjajah Israel.
Angka ini di luar korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan akibat serangan brutal penjajah Israel.
-
Apa isi selebaran yang dijatuhkan Israel di Gaza? Selebaran Ramadan yang ditulis dalam bahasa Arab itu berisi seruan agar "memberi makan mereka yang membutuhkan dan berbicaralah yang baik". Di saat yang sama ratusan ribuan penduduk Gaza saat ini sedang kelaparan karena blokade Israel terhadap makanan dan air bersih.
-
Apa yang dilakukan Israel terhadap warisan budaya Gaza? Sejak Israel menggempur Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023, lebih dari 200 situs warisan kebudayaan hancur, bersama dengan sejumlah arsip, universitas, dan museum. Ada juga laporan yang menyebutkan tentara Israel menjarah artefak bersejarah dari Jalur Gaza dan bahkan memamerkannya di kantor parlemen yang dikenal dengan nama Knesset.
-
Kenapa Israel melakukan pembantaian di Gaza? Selama beberapa pekan terakhir, para pejabat Israel mengklaim 13.000 'teroris' dibunuh oleh tentara Israel di Gaza, walaupun status âterorisâ menurut mereka adalah setiap pria dewasa yang ada di Gaza.
-
Apa yang ditemukan oleh para tentara Israel di perbatasan Gaza? Dua tentara cadangan Israel baru-baru ini menemukan sebuah lampu minyak kuno dari zaman Bizantium yang berumur 1.500 tahun di perbatasan Gaza.
-
Kenapa Inggris menyerang Gaza? Setelah mengalahkan pasukan Ottoman dalam kampanye Gurun Sinai, Pasukan Ekspedisi Mesir (EEF) â yang mencakup Brigade Senapan Berkuda Selandia Baru dan Korps Unta Kekaisaran â menyerang Gaza, pintu gerbang ke Palestina, pada bulan Maret 1917.
-
Kapan agresi Israel di Jalur Gaza dimulai? Sejak agresinya dimulai pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh 37.626 orang, sekitar 75 persen di antaranya adalah anak-anak, wanita dan orang tua.
Jurnal Ilmiah Ternama Inggris Ungkap Korban Genosida Israel di Gaza Capai 186.000, Lima Kali Lipat Lebih Besar dari Angka Resmi
Jurnal kedokteran ternama Inggris, The Lancet memperkirakan jumlah korban kebrutalan Israel di Jalur Gaza, Palestina bisa mencapai 186.000 jiwa. Angka ini hampir lima kali lipat lebih besar dari data resmi otoritas Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah kematian akibat genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 mencapai 38.153.
Dalam sebuah surat yang ditulis para ahli dan diterbitkan Lancet, angka 186.000 tersebut tidak termasuk orang-orang yang masih terkubur di bawah reruntuhan maupun kematian tidak langsung yang disebabkan penghancuran Israel atas distribusi makanan, sistem kesehatan dan sanitas di Gaza.
"Total korban jiwa diperkirakan besar mengingat intensitas konflik ini; infrastruktur perawatan kesehatan yang hancur; kelangkaan parah makanan dan air, serta tempat berlindung; ketidakmampuan populasi untuk melarikan diri ke tempat-tempat aman; dan hilangnya pendanaan UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina), salah satu dari sedikitnya organisasi kemanusiaan yang masih aktif di Jalur Gaza," jelas surat tersebut, seperti dikutip dari Middle East Eye, Selasa (9/7).
- Mengerikan, Israel Pakai Bom 'Melelehkan' Tubuh Warga Gaza yang Wafat di Pengungsian Al-Mawasi
- Warga Gaza Banyak Dibunuh Israel, Bocah ini Sengaja Mengubur Diri Ingin Tahu Dikubur jadi Orang Meninggal
- Kejahatan Perang Israel di Gaza Terang Benderang, 6 Bulan Jatuhkan 70 Ribu Ton Bom Jauh Lampaui Perang Dunia II
- Jurnalis Israel: Kita Telah Kalah Perang di Gaza, Kalah Total dan Kebenaran Ini Harus Disampaikan
Para ahli dalam surat tersebut juga memperkirakan jumlah jasad yang masih terkubur di bawah reruntuhan bisa mencapai 10.000, karena 35 persen bangunan di Gaza telah dihancurkan, berdasarkan data PBB.
Mengutip pemantau transparansi Airwars, yang melakukan investigasi detail terkait korban sipil di wilayah konflik, nama-nama korban yang dapat diidentifikasi kerap tidak disebutkan di dalam daftar kematian kementerian kesehatan Gaza. Pengumpulan data oleh kementerian tersebut menjadi sangat sulit.
Mengutip pemantau transparansi Airwars, yang melakukan investigasi detail terkait korban sipil di wilayah konflik, nama-nama korban yang dapat diidentifikasi kerap tidak disebutkan di dalam daftar kematian kementerian kesehatan Gaza. Pengumpulan data oleh kementerian tersebut menjadi sangat sulit.
Kehancuran banyaknya infrastruktur berarti harus menggantukan informasi dari sumber media dan saksi pertama untuk memperbarui data atau angka korban jiwa.
âPerubahan ini pasti menurunkan data rinci yang dicatat sebelumnya,â kata surat itu, seraya menambahkan bahwa kementerian kini melaporkan secara terpisah jumlah jenazah tak dikenal di antara total korban tewas.
Surat itu juga mendesak gencatan senjata secepatnya dan distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Selain itu, surat itu juga menekankan perlunya secara akurat mencatat "skala dan sifat penderitaan" di Gaza.
"Mendokumentasikan skala sebenarnya sangat penting untuk memastikan pertanggungjawaban historis dan mengakui dampak penuh perang. Ini juga merupakan persyaratan hukum," pungkas surat tersebut.
- Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Percaya Pseudoscience, Bahkan Orang Pintar Juga Bisa Mempercayainya
- Beda Keterangan KPK dengan Jubir Kaesang soal Nebeng Jet Pribadi, Jumlah Penumpang dan Teman Tak Ikut
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
- Bupati Ipuk Lantik Guntur Priambodo Menjadi Pj Sekda Banyuwangi
- Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024