Kotoran Manusia Berusia 4.500 Tahun Ungkap Penduduk Inggris di Zaman Batu Pernah Terjangkit Parasit Berbahaya
Feses ini diduga kotoran manusia purba yang bekerja membangun Stonehenge.
Kotoran Manusia Berusia 4.500 Tahun Ungkap Penduduk Inggris di Zaman Batu Pernah Terjangkit Parasit Berbahaya
Kotoran Manusia Berusia 4.500 Tahun Ungkap Penduduk Inggris di Zaman Batu Pernah Terjangkit Parasit Berbahaya
Peneliti dari Universitas Cambridge dan University College London (UCL) menemukan feses atau kotoran manusia berusia 4.500 tahun di dekat Stonehenge.
Feses kuno ini ditemukan di Durrington Walss, sebuah permukiman neolitikum.
-
Bagaimana temuan arkeolog di lokasi penggalian dibandingkan dengan Stonehenge? Haines mengatakan penemuan ini “lebih menarik dibandingkan hal-hal seperti Stonehenge—ini menunjukkan bagaimana orang-orang memanfaatkan lanskap mereka dari waktu ke waktu. Hal ini menunjukkan Essex memiliki “lanskap yang terus berubah”.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog dalam fosil nenek moyang manusia berusia 50.000 tahun? Analisis genetik terhadap penemuan berusia 50.000 tahun ini telah mengungkap sisa-sisa tiga virus yang terkait dengan patogen manusia modern, dan para peneliti juga meyakini virus ini dapat diciptakan kembali.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Apa yang diburu manusia purba Neanderthal 48.000 tahun yang lalu? Catatan Tertua Hominid yang Berhasil Membunuh Predator Besar Merupakan bukti langsung pertama bahwa Neanderthal terlibat dalam perburuan singa gua.
-
Di mana arkeolog menemukan monumen pemakaman dengan sisa-sisa manusia berusia 4.500 tahun? Arkeolog saat itu sedang menyelidiki lokasi saluran pembuangan baru untuk penjara yang sedang dibangun di Full Sutton di Yorkshire Timur, Inggris.
-
Bagaimana formasi batu di Stonehenge Garut disusun? Dilihat dari batu yang berada di paling depan, ukurannya paling kecil. Lalu semakin ke belakang ukurannya akan semakin besar dan tinggi dengan bentuk yang serupa (persegi memanjang ke atas).
Foto: Lisa-Marie Shillito via Science Focus
Menurut para peneliti, kotoran ini mengandung telur cacing parasit. Parasit ini ditemukan juga di dalam feses anjing. Ini menunjukkan manusia purba memberi sisa makanan yang mereka konsumsi kepada anjing peliharaan mereka.
Sumber: Science Focus
Permukiman tempat ditemukannya parasit ini berasal dari tahun 2.500 SM yang diyakini sebagai tempat tinggal orang-orang yang mendirikan Stonehenge tersebut.
Sumber: Science Focus
19 Potongan Feses
Tim peneliti menganalisis 19 potongan feses kuno atau koprolit dari situs yang telah terawetkan dalam tumpukan kotoran selama 4.500 tahun. Lima dari hasil analisis tersebut ditemukan mengandung telur cacing capillariid, cacing parasit yang menghuni paru-paru dan hati inangnya.
Temuan ini menunjukan bahwa manusia era neolitikum memakan jeroan hewan yang belum matang dan memberikan sisa makanannya pada anjing peliharaan mereka.
- Nyamuk Jantan Ternyata Pernah Jadi Serangga Penghisap Darah, Temuan Fosil Tertua Berusia 145 Juta Tahun Ini Buktinya
- Puluhan Kuburan Misterius Berusia 6.500 Tahun Ditemukan di Dekat Kutub Utara, Tapi Tak Ada Kerangka Manusia
- Ini Kayu Pertama yang Digunakan Manusia Saat Bangun Rumah, Berusia Hampir 500.000 Tahun
- Setumpuk Perhiasan Emas Berusia 1800 Tahun Ditemukan Dalam Peti Mati Gadis Romawi, Diyakini Jadi Pelindung di Akhirat
Foto: Ilustrasi manusia purba (Science Focus)
"Ini adalah kali pertama parasit usus telah ditemukan dari Britania Neolitikum, dan menemukannya di sekitar lingkungan Stonehenge benar-benar sesuatu yang menarik," jelas penulis utama studi, Dr. Piers Mitchell dari Departemen Arkeologi Cambridge.
Foto: Evilena Anastasiou via Science Focus
"Jenis parasit yang kami temukan sesuai dengan bukti sebelumnya tentang pesta makan pada musim dingin dengan hewan-hewan selama pembangunan Stonehenge."
Dr. Piers Mitchell, peneliti dari Departemen Arkeologi Cambridge.
Sumber: Science Focus
Selain kotoran, para arkeolog juga menemukan pecahan tembikar, perkakas batu, dan 38.000 tulang hewan. Meskipun 90 persen tulang yang ditemukan adalah tulang babi, namun diyakini parasit ini berasal dari sapi karena cacing capillariid biasanya menginfeksi binatang pemamah biak, kata peneliti.
Bukti-bukti yang ditemukan menunjukan Durrington Walls dihuni selama tahap kedua pembangunan Stonehenge, ketika “trilithon” yaitu sepasang batu ikonik vertikal besar yang ditutupi batu horizontal ketiga didirikan.Para penduduk Durrington Walls diyakini sebagai pekerja dalam pembuatan batu ikonik tersebut.
"Bukti baru ini memberi tahu kita sesuatu yang baru tentang orang-orang yang datang ke sini untuk pesta makan musim dingin selama pembangunan Stonehenge" jelas Profesor Mike Parker Pearson dari Institut Arkeologi UCL.
"Daging babi dan sapi dipanggang atau direbus dalam periuk tanah liat, tetapi sepertinya jeroan tidak selalu dimasak dengan baik."
Profesor Mike Parker Pearson dari Institut Arkeologi UCL.
Sumber: Science Focus