Lebih dari 1 Juta Warga Palestina Terjebak di Rafah, Israel Malah Jatuhkan Bom Fosfor Putih Ilegal
Penggunaan bom fosfor putih dianggap kejahatan perang berdasarkan hukum internasional.
Penggunaan bom fosfor putih dianggap kejahatan perang berdasarkan hukum internasional.
-
Apa yang ditemukan oleh para tentara Israel di perbatasan Gaza? Dua tentara cadangan Israel baru-baru ini menemukan sebuah lampu minyak kuno dari zaman Bizantium yang berumur 1.500 tahun di perbatasan Gaza.
-
Apa isi selebaran yang dijatuhkan Israel di Gaza? Selebaran Ramadan yang ditulis dalam bahasa Arab itu berisi seruan agar "memberi makan mereka yang membutuhkan dan berbicaralah yang baik". Di saat yang sama ratusan ribuan penduduk Gaza saat ini sedang kelaparan karena blokade Israel terhadap makanan dan air bersih.
-
Di mana warga Palestina di Gaza mengungsi ketika Israel mengancam menyerang Rafah? Sekitar 1,5 juta warga Palestina, sebagian besar pengungsi, terjebak di kota kecil Rafah di Gaza selatan. Mereka kehilangan rumah mereka di daerah lain di Gaza karena gempuran brutal Israel sejak 7 Oktober, yang telah menewaskan lebih dari 28.000 orang.
-
Kenapa Brigade al-Qassam menyerang tentara Israel? Senjata Andalan Penghancur Tank Brigade al-Qassam bukan pertama kali menggunakan senjata tersebut.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Apa yang dilakukan Israel di Rafah? Israel hari ini melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Jalur Gaza di Rafah hingga menewaskan ratusan warga sipil Palestina.
Lebih dari 1 Juta Warga Palestina Terjebak di Rafah, Israel Malah Jatuhkan Bom Fosfor Putih Ilegal
Israel tanpa henti membombardir kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada Rabu (8/5), di mana lebih dari 1 jura warga Palestina terjebak di sana dan harus menghadapi bahaya mematikan setelah pasukan penjajah Israel menguasai kota perbatasan tersebut sehari sebelumnya. Rafah merupakan wilayah paling selatan Gaza, yang berbatasan langsung dengan Mesir.
"Semalaman sampai subuh, militer Israel terus menerus meghancurkan wilayah timur kota Rafah," menurut laporan Al Jazeera.
Laporan tersebut menambahkan, fasilitas kesehatan di Rafah tidak bisa menampung banyaknya korban jiwa yang tewas akibat serangan brutal penjajah Israel.
Dikutip dari laman The Cradle, Kais (9/5), sejumlah warga Palestina tewas dan terluka, termasuk anak-anak saat Israel dengan brutal mengebom Rafah pada Selasa (7/5). Seorang bayi empat bulan, dua anak-anak berusia enam dan delapan tahun tewas akibat bom Israel yang menargetkan rumah keluarga Qishta di Rafah pada Selasa malam. Seorang pria juga terbunuh akibat serangan udara Israel di dekat perbatasan Rafah.
Israel juga menargetkan Rafah dengan bom fosfor putih, yang ilegal digunakan pada warga sipil dan infrastruktur sipil. Penggunaan bom fosfor putih juga dianggap kejahatan perang berdasarkan hukum internasional.
- Israel Bunuh 10 Warga Palestina Saat Antre Membeli Tepung di Gaza Selatan
- Israel Tangkap Seorang Warga Palestina, Dua Jam Kemudian yang Kembali Hanya Jasadnya
- Insinyur Palestina ini Gangguan Jiwa Usai Dipenjara Israel Selama 7 Bulan, Pikirannya Kini Seperti Anak Kecil
- "Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"
Tentara Israel berulang kali menggunakan bom fosfor putih terhadap warga sipil di Gaza dan Lebanon sejak awal agresinya. Sejumlah kelompok HAM telah menyerukan penyelidikan mendesak setelah beberapa jasad warga Palestina di Gaza ditemukan menguap, diduga kuat Israel menggunakan senjata termobarik ilegal untuk menargetkan warga sipil.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mengatakan pada Rabu, para pejuangnya terlibat dalam bentrokan sengit dengan tentara Israel yang memasuki Rafah timur.
Israel mengumumkan pada Selasa pagi, pihaknya telah merebut perbatasan Rafah. Video yang beredar di media sosial menunjukkan tank-tank Israel berada di perbatasan Rafah. Tentara penjajah mulai memasuki wilayah tersebut pada Senin pagi.
Peluncuran operasi di perbatasan Rafah disusul dengan pengeboman intensif di kota tersebut. Rafah dipenuhi lebih dari 1 juta warga Palestina yang mengungsi dari berbagai daerah lain di Gaza.
Sekjen PBB, Antonio Guterres memperingatkan pada Rabu, serangan skala besar di Rafah dapat dianggap "kesalahan strategis, bencana politik, dan mimpi buruk kemanusiaan."