Makam Anak Pejabat Mesir Kuno ini Ditemukan 15 Meter di Bawah Makam Ayahnya, Tubuhnya Ditemukan Sudah Dipotong-potong
Temuan makam ini termasuk salah satu situs pemakaman arkeologi milik non-kerajaan terbesar di Mesir kuno.
Tim arkeolog gabungan Mesir-Jerman antara Universitas Sohag dan Berlin baru-baru ini menemukan ruangan pemakaman seorang wanita bernama “Idi” saat sedang melakukan pembersihan makam kuno.
Makam tersebut ternyata milik putri tunggal gubernur provinsi Asyut pada masa pemerintahan Firaun Senuret 1 (memerintah 1961 hingga 1915 SM) yang dikenal sebagai Jefai-Happy. Makam ini dianggap sebagai makam non-kerajaan terbesar pada masanya di Mesir.
-
Siapa yang menemukan makam-makam kuno di Mesir? Sebuah misi arkeologis Mesir-Italia menemukan 33 makam saat bekerja di dekat Mausoleum Aga Khan di sebelah barat Aswan, sebagaimana diumumkan oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada hari Minggu.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno ini? Penggalian telah mengungkap banyak hal terkait masyarakat kuno, tapi juga masih ada yang mengundang pertanyaan. Pemakaman ini terletak di lapangan di halaman Kastil Fonmon, dekat ujung landasan pacu bandara Cardiff.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno di Meksiko? Penemuan ini memicu pertanyaan baru dan membuka jendela ke masa lalu yang terlupakan. Tiga Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Gua Meksiko, Salah Satunya Jasad Bayi 1.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno tersebut? Para ahli menemukan slip tertulis pertama yang terkait dengan kalender kuno dalam sebuah makam kuno yang terawetkan dengan baik.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam kuno tersebut? Di dalamnya ditemukan anting, kalung, gelang. Arkeolog menemukan sisa-sisa makam kuno orang kaya sebelum masa Inca di Peru.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam-makam kuno tersebut? Di antara penemuan di dalam makam tersebut terdapat beberapa mumi, termasuk mumi seorang dewasa, kemungkinan seorang wanita, dan seorang anak yang mungkin meninggal antara usia satu dan dua tahun. Kedua mayat itu ditemukan masih bersebelahan di dalam sarkofagus batu, sebuah misteri yang rencananya akan diselidiki lebih lanjut oleh misi tersebut.
Dilansir dari laman La Brujula Verde, Sherif Fathy, Menteri Pariwisata dan Purbakala mengapresiasi temuan ini dan mengatakan akan memberikan dukungan untuk menyelesaikan pekerjaan penggalian makam ini dan memastikan warisan budaya Mesir ini tetap dilindungi dan dipelajari.
Makam Idi ditemukan di kedalaman 15 meter dari makam ayahnya dan terletak di sebelah utara. Di dalam ruangan ini, para arkeolog menemukan dua peti mati,yang saling tumpang tindih. Kedua peti mati itu bertuliskan teks yang menggambarkan perjalanan menuju akhirat.
Makamnya pernah dijarah pencuri
Peti bagian dalam berukuran 2,3 meter sedangkan peti bagian luar mencapai 2,62 meter. Kedua peti mati itu dianggap sebagai salah satu yang terindah dan terinci yang pernah ditemukan di wilayah tersebut.
Arkeolog juga menemukan sebuah kotak berisi toples kanopik yang dimaksudkan untuk menyimpan organ tubuh almarhum yang telah diawetkan, mereka juga menemukan beberapa patung kayu yang sebagian telah dijarah pada zaman dahulu.
Hal itu dibuktikan adanya perubahan letak mumi Idi dari tempat peristirahatannya, si pencuri bahkan memotong-motong tubuhnya dan merusak toples kanopik berisi organ-organnya, ungkap Dr. Mohamed Ismail Khaled, Sekjen Dewan Purbakala, seperti dikutip dari laman La Brujula Verde.
- Gali Makam Kuno Baru 30 Sentimeter di Bawah Tanah, Arkeolog Temukan Kerangka Perempuan Dipenggal Berusia 4.700 Tahun
- Arkeolog Temukan Makam Kerajaan Mesir Kuno Berusia 3.000 Tahun, Berisi 11 Peti Mati dan Perhiasan
- Penampakan 'Istana' Peninggalan Mesir Kuno Berusia 3500 Tahun yang Baru Ditemukan, Dulu Penuh Pasukan Tempur
- Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Kelainan bawaan
Investigasi terhadap sisa-sisa kerangka dan tengkorak Idi menunjukan ia meninggal muda sebelum mencapai usia 40 tahun. Para peneliti juga mengungkapkan bahwa Idi menderita kelainan bawaan pada salah satu kakinya.
Temuan ini memberikan informasi berharga tentang kehidupan dan praktik pemakaman status sosial berpangkat tinggi non kerajaan di Mesir kuno.
Makam tokoh-tokoh seperti Jefai-Hapy dan putrinya memberikan kesempatan memahami struktur sosial, politik dan agama pada masa itu.
Tim arkeologi akan melanjutkan untuk mengidentifikasi sisa-sisa kerangka untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesehatan Idi, gaya hidup, dan keadaan kematiannya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti