Misteri Kerangka Manusia "Raksasa" China, Terkubur di Reruntuhan Berusia 5000 Tahun
Temuan kerangka manusia "raksasa" di China berusia 5000 tahun sangat mencengangkan. Ukurannya jauh melebihi ukuran normal manusia.
Temuan kerangka manusia "raksasa" di China berusia 5000 tahun sangat mencengangkan. Ukurannya jauh melebihi ukuran normal manusia.
Tinggi rata-rata manusia China modern sekitar 172 cm. Sedangkan kerangka manusia yang ditemukan di Provinsi Shandong itu tingginya 1,9 meter dan beberapa kerangka lainnya memiliki tinggi 1,8 meter.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
"Ini hanya berdasarkan struktur tulang. Jika dia orang yang masih hidup, tingginya bisa melebihi 1,9 meter," jelas Kepala Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas Shandong, Fang Hui, seperti dilaporkan Xinhua.
Kerangka beberapa pria yang lebih tinggi ditemukan di makam yang lebih besar, diduga karena pria tersebut mampu membeli makanan yang lebih baik. Kemungkinan dimakamkan di tempat berbeda karena statusnya lebih tinggi.
Arkeolog juga menemukan adanya keretakan di tulang kepala dan kaki dari beberapa jasad yang ditemukan. Selain kerangka manusia "raksasa" ini, para arkeolog juga menemukan tembikar dan giok di enam makam, dikutip dari laman IFL Science, Kamis (23/3).
Lokasi penemuan kerangkan ini berada di desa Jiaojia. Sejak 2016, ditemukan reruntuhan 104 rumah, 205 makam, dan 20 lubang untuk kurban atau persembahan.
Filsuf ternama China, Confusius (551-479 SM) berasal dari Provinsi Shandong, dan dilaporkan tingginya 1,9 meter. Orang-orang Shandong juga bangga dengan tinggi badan mereka.
Tulang-tulang manusia "raksasa" itu disebut berasal dari peradaban Neolitik akhir, 4500 sampai 5000 tahun lalu. Mereka hidup di bagian hilir Sungai Kuning.
Belum jelas mengapa orang-orang ini sangat tinggi. Sumber makanan yang kaya dan beragam kemungkinan berperan penting.
(mdk/pan)