Negara Ini Berencana Memproduksi Batu Bata di Bulan untuk Bangun Pangkalan Luar Angkasa
Negara itu akan mengirimkan sampel batu bata ke stasiun luar angkasanya.
China berencana untuk mengirimkan sampel batu bata ke stasiun luar angkasanya dalam waktu dekat.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan batu bata dalam kondisi ekstrem serta mengeksplorasi potensi penggunaannya dalam pembangunan pangkalan di Bulan.
-
Bagaimana China berhasil mengambil sampel batu dari sisi jauh Bulan? Wahana ini menggunakan bor dan lengan robotik untuk mengambil tanah dan bebatuan, mengambil beberapa foto permukaan Bulan, dan menancapkan bendera China.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Apa yang ditemukan di Gua Baiyan, China? Ilmuwan menemukan makhluk aneh dengan delapan mata dan alat kelamin berbentuk "kait" di dalam sebuah gua di Provinsi Guizhou, China.
-
Di mana sampah luar angkasa menghantam Stasiun Luar Angkasa China? “Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,” ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
Menurut laporan dari Space pada Senin (09/09/2024), sampel batu bata itu dibuat dari berbagai komposisi tanah yang ada di bulan. Batu bata ini akan menjalani uji paparan selama tiga tahun di luar angkasa. Selain itu, batu bata tersebut akan terpapar sinar ultraviolet dan sinar kosmik, serta mengalami perubahan suhu yang signifikan. Proses ini bertujuan untuk menguji kekuatan dan ketahanan batu bata dalam lingkungan yang ekstrem serta kemampuannya bertahan di ruang hampa.
Percobaan ini dirancang untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai komposisi dan metode pembuatan batu bata dari tanah bulan yang paling sesuai untuk membangun struktur di bulan.
Sampel batu bata ini akan diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong melalui misi kargo Tianzhou 8 yang akan datang.
Tidak hanya China
Salah satu cara pembuatan batu bata ini melibatkan pemanasan bahan tiruan hingga lebih dari 1.000 derajat Celsius melalui induksi elektromagnetik dalam tungku sintering. Proses ini menggabungkan material menjadi struktur padat, sehingga dapat menghasilkan batu bata sepanjang 18 sentimeter hanya dalam waktu 10 menit.
Peneliti di China menyatakan bahwa peluncuran material ke bulan sangat mahal. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di bulan secara langsung, diyakini dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kemungkinan eksplorasi bulan. Konsep ini dikenal sebagai pemanfaatan sumber daya setempat (in-situ resource utilization/ISRU).
- Pengusaha Batu Bara Bakal Bikin Gebrakan di IKN, Segera Bangun Mal dan Bioskop
- Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara
- Mau ke Luar Negeri Harus Lapor Barang ke Bea Cukai Sebelum Berangkat, Kemenkeu: Tak Ada Niat Buat Ribet Masyarakat
- Gantikan Batu Bara, 30 Ton Olahan Sampah Dipasok ke Pabrik SBI untuk Jadi Bahan Bakar
China merencanakan pembangunan pangkalan bulan yang disebut International Lunar Research Station (ILRS) pada tahun 2030-an. Sebagai langkah persiapan, negara tersebut juga berencana untuk menguji batu bata hasil cetak 3D di bulan dengan menggunakan wahana pendarat dan penjelajah kutub selatan bulan Chang'e 8, yang dijadwalkan meluncur sekitar tahun 2028.
Tidak hanya China, tetapi juga Amerika Serikat melalui NASA dan negara-negara Eropa melalui European Space Agency (ESA) sedang melakukan eksperimen serupa. NASA dan ESA berusaha untuk membuat batu bata dari tiruan regolit bulan. Sebelumnya, NASA telah menguji teknologi pencampuran semen di Stasiun Luar Angkasa Internasional, dengan fokus pada pembuatan material untuk habitat luar angkasa.