Pada Suatu Masa Bumi Pernah Berwarna Ungu, Begini Penjelasan Ilmuwan
Organisme paling kuno yakni makhluk bersel satu menghasilkan pigmen yang dapat menggerakkan reaksi cahaya-energi dengan menggunakan foton pada spektrum warna kuning hingga hijau - sehingga membuatnya terlihat ungu ketika cahaya pada panjang gelombang biru dan merah dipantulkan kembali.
Sebelum terjadinya evolusi klorofil yang mengubah planet kita menjadi hijau, Bumi pada suatu ketika kemungkinan pernah berwarna ungu.
Teori ini pernah disampaikan oleh profesor mikrobiologi Shiladitya DasSarma dan astrobiologis Edward Schwieterman berdasarkan pengamatan mereka terhadap semua bentuk kehidupan.
-
Kenapa planet Bumi diberi nama 'Bumi'? Bumi dalam pemahaman bahasa Anglo-Saxon merujuk pada tanah tempat kita hidup, tempat kita menanam tanaman, dan tempat kehidupan muncul.
-
Siapa yang yakin Planet Kesembilan itu ada? Dalam jurnal yang akan dimuat di The Astrophysical Journal Letters, Michael Brown, seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology, menyatakan bahwa kemungkinan besar planet sembilan memang ada.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Planet kesembilan itu seperti apa? Planet kesembilan kemungkinan berada 20 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Neptunus. Selain itu, objek langit yang misterius ini diperkirakan memiliki massa sepuluh kali lipat dari bumi, dan cahaya memerlukan waktu empat hari untuk menjangkaunya.
Dikutip dari laman IFL Scinece, organisme paling kuno yakni makhluk bersel satu menghasilkan pigmen yang dapat menggerakkan reaksi cahaya-energi dengan menggunakan foton pada spektrum warna kuning hingga hijau - sehingga membuatnya terlihat ungu ketika cahaya pada panjang gelombang biru dan merah dipantulkan kembali.
Dalam artikel "Purple Earth" di International Journal of Astrobiology, para peneliti menjelaskan, kromoprotein retinal sangat baik dalam menyerap cahaya pada rentang 490-600 nm.
Ketika terikat di dalam membran sel, retinal dapat menggunakan energi yang diperoleh dari matahari untuk membuat ATP, molekul bahan bakar sel. Proses fototrofik versi ini tidak terlalu efisien dibandingkan dengan fotosintesis - dan tidak menghasilkan oksigen bebas atau gula - tetapi retinal adalah molekul yang lebih sederhana daripada klorofil, sehingga lebih mudah bagi sel untuk membuatnya.
Upaya untuk memperkirakan kapan kehidupan awal memperoleh kemampuan untuk membuat pigmen - menggunakan teknik analisis mutasi genetik yang disebut "molecular clock" - masih kabur, tetapi bukti menunjukkan bahwa hal itu terjadi tidak lama setelah kehidupan muncul sekitar 4 miliar tahun yang lalu.
Demikian pula, para peneliti tidak yakin tentang rentang waktu yang tepat dari kemunculan klorofil, tetapi kita tahu bahwa hal itu terjadi pada suatu saat sebelum 2,3 miliar tahun yang lalu - ketika, karena kombinasi faktor yang belum sepenuhnya dipahami, alga fotosintetik bersel tunggal yang ada tiba-tiba mengambil alih ekosistem, menyebabkan apa yang disebut sebagai Peristiwa Oksigenasi Besar.
(mdk/pan)