Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
-
Apa yang dilakukan Israel terhadap warisan budaya Gaza? Sejak Israel menggempur Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023, lebih dari 200 situs warisan kebudayaan hancur, bersama dengan sejumlah arsip, universitas, dan museum. Ada juga laporan yang menyebutkan tentara Israel menjarah artefak bersejarah dari Jalur Gaza dan bahkan memamerkannya di kantor parlemen yang dikenal dengan nama Knesset.
-
Apa yang ditemukan oleh para tentara Israel di perbatasan Gaza? Dua tentara cadangan Israel baru-baru ini menemukan sebuah lampu minyak kuno dari zaman Bizantium yang berumur 1.500 tahun di perbatasan Gaza.
-
Apa isi selebaran yang dijatuhkan Israel di Gaza? Selebaran Ramadan yang ditulis dalam bahasa Arab itu berisi seruan agar "memberi makan mereka yang membutuhkan dan berbicaralah yang baik". Di saat yang sama ratusan ribuan penduduk Gaza saat ini sedang kelaparan karena blokade Israel terhadap makanan dan air bersih.
-
Bagaimana Israel menghambat bantuan untuk Gaza? Israel menutup perbatasan Rafah di mana ratusan truk bantuan kemanusiaan menunggu untuk bisa masuk ke daerah tersebut, setelah pasukan melakukan operasi darat dan menduduki daerah perbatasan tersebut.
-
Kenapa Israel melakukan pembantaian di Gaza? Selama beberapa pekan terakhir, para pejabat Israel mengklaim 13.000 'teroris' dibunuh oleh tentara Israel di Gaza, walaupun status ‘teroris’ menurut mereka adalah setiap pria dewasa yang ada di Gaza.
-
Apa saja yang sedang dihemat oleh tentara Israel di Gaza? Penembak tank yang ditempatkan di Gaza diperingatkan untuk menghemat peluru untuk digunakan di wilayah utara Israel, di mana kemungkinan perang skala penuh melawan Hizbullah di Lebanon semakin meningkat.
Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Sebuah laporan yang diterbitkan harian terkemuka Israel, Haaretz, pada Minggu (31/3) menyatakan tentara dan perwira Israel mengakui sebagian besar korban tewas yang diidentifikasi oleh tentara sebagai "teroris" selama perang di Jalur Gaza sebenarnya adalah warga sipil.
Haaretz mengumpulkan kesaksian dari tentara dan perwira yang telah bertempur di Gaza selama perang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
"Tentara Israel mengatakan 9.000 teroris telah terbunuh sejak perang Gaza dimulai," kata laporan itu.
- Tentara Israel Mulai Tobat, Ramai-Ramai Tolak Kembali ke Gaza, Muak Lakukan Aksi Kekejaman terhadap Warga Sipil
- Baru Sehari Pulang Dari Gaza, Tentara Israel Bunuh Diri Tembak Kepalanya Sendiri
- Cerita Jujur Soal Kebaikan Hamas, Remaja Israel yang Sudah Bebas dari Tawanan Malah Dihujat Publik
- Tentara Israel Tembak Mati Pegawai PBB di Gaza, Konvoi Kendarannya Diberondong Peluru
Namun, para perwira dan tentara Israel mengatakan kepada Harretz, "mereka sering kali adalah warga sipil yang satu-satunya kejahatannya adalah menyeberangi garis tak terlihat yang dibuat oleh tentara Israel."
"Kami secara eksplisit diberitahu bahkan jika seorang tersangka berlari ke sebuah gedung dengan orang-orang di dalamnya, kami harus menembaki gedung itu dan membunuh teroris itu, meski jika ada orang lain yang terluka," kata seorang tentara kepada Haaretz, seperti dilansir laman Middle East Monitor, Senin (1/4).
Menurut kesaksian para perwira dan tentara, tentara Israel menembaki siapa pun yang memasuki "zona bunuh" yang telah ditetapkannya, baik bersenjata maupun sipil.
Seorang perwira cadangan mengatakan "dalam praktiknya, seorang teroris adalah siapa pun yang telah dibunuh tentara di daerah-daerah tempat pasukannya beroperasi."
"Mereka bertanya berapa banyak, dan saya memberikan angka berdasarkan apa yang kami lihat dan pahami di lapangan, dan kami terus melanjutkan. Bukan berarti kami menambah-nambahkan, tetapi tidak ada yang bisa menentukan dengan pasti siapa yang teroris dan siapa yang tertembak setelah memasuki zona tempur pasukan Israel," tambahnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kritik keras di dalam negeri karena gagal mencapai tujuan perang di Gaza, terutama dalam menghabisi kelompok Palestina Hamas dan mengembalikan sandera Israel.