Penelitian Ungkap Permukaan Bumi Makin Miring dalam Dua Dekade, Ini Sebabnya
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letter.
Eksploitasi air tanah secara berlebihan tidak hanya menyebabkan penurunan muka tanah dan krisis air bersih. Aktivitas ini juga berdampak pada keseimbangan bumi secara keseluruhan. Menurut studi terbaru, penggunaan air tanah dalam jumlah besar dapat mengubah distribusi massa planet kita, yang berpengaruh pada kemiringan poros bumi.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters menyatakan. penyedotan air tanah oleh manusia telah menyebabkan kemiringan bumi mencapai 31,5 inci atau 0,8 meter dalam waktu kurang dari dua dekade.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang air di Bumi? Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
-
Bagaimana cara ilmuwan menulis di atas air? Solusi yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah ini benar-benar baru. "Kami langsung meletakkan tinta ke dalam air dan menggunakan mikrobeads yang terbuat dari bahan pertukaran ion dengan diameter 20 hingga 50 mikron sebagai alat tulis," Karena mikrobead ini begitu kecil, sehingga tidak ada pusaran yang dihasilkan. Mikrobead ini juga berfungsi sebagai kation sisa dalam air dengan proton, yang mengubah pH lokal air. Yang perlu dilakukan adalah menggulirkan mikrobead di dalam air, dengan begitu partikel tinta akan terkumpul di jalur yang ditandai pada ujung mirobead.
-
Apa yang membuat ilmuwan penasaran tentang asal muasal air di Bumi? Hal ini terjadi lantaran, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami bagaimana cara air mampu menutupi dua pertiga permukaan Bumi. Sebab, awalnya saat Bumi terbentuk, suhunya sangat panas dan mendidih. Jadi, hal ini yang membuat peneliti penasaran bagaimana bisa air dengan suhu tinggi mampu menyelimuti permukaan Bumi, dan berubah menjadi unsur kehidupan.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Bagaimana para ilmuwan berhasil memetakan Sungai Atmosfer? Para peneliti dari University of California telah menggabungkan data dari berbagai satelit untuk membuat peta koridor uap air yang luas ini. Tim dipimpin oleh ilmuwan atmosfer, yaitu Weiming Ma.
-
Bagaimana air menopang ekosistem di Bumi? Di alam, air membentuk dan menopang berbagai habitat, dari sungai dan danau hingga lautan yang luas. Ekosistem air tawar dan laut menyediakan tempat tinggal bagi beragam spesies, baik flora maupun fauna, yang membentuk jaring makanan yang kompleks.
Dikutip dari laman Earth, Senin (23/12), para ilmuwan yang melakukan penelitian menyatakan redistribusi air tanah memiliki dampak terbesar terhadap pergeseran kutub rotasi dibandingkan dengan faktor iklim lainnya. Selama periode antara 1993 hingga 2010, sekitar 2.150 gigaton air tanah telah dieksploitasi untuk berbagai keperluan, seperti irigasi, industri, dan kebutuhan domestik. Sebagian besar air ini akhirnya mengalir ke lautan, yang menyebabkan redistribusi massa global yang cukup signifikan untuk mempengaruhi kemiringan bumi. Volume air yang dipindahkan ini setara dengan potensi kenaikan permukaan laut mencapai 0,24 inci.
Penelitian tersebut juga menunjukkan perubahan pada kutub rotasi Bumi dapat digunakan untuk memahami variasi penyimpanan air dalam skala besar. Pergerakan air yang signifikan, seperti yang terjadi di bagian barat Amerika Utara dan barat laut India, menunjukkan dampak besar dari penggunaan air tanah terhadap stabilitas planet ini. Dampak dari penyedotan air tanah tidak hanya terbatas pada pengaruhnya terhadap rotasi bumi. Aktivitas ini juga memperburuk dampak perubahan iklim, terutama dalam hal kenaikan permukaan laut.
Ketika air tanah dieksploitasi dan akhirnya mengalir ke laut, volume air di lautan meningkat, yang mempercepat proses kenaikan permukaan laut. Kenaikan ini dapat menimbulkan dampak serius bagi wilayah pesisir, termasuk meningkatnya risiko banjir dan erosi pantai. Selain itu, penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah juga dapat merusak infrastruktur, seperti bangunan, jalan, dan saluran irigasi.