Perubahan Iklim Terbukti Picu Lonjakan Kasus Demam Berdarah di Seluruh Dunia
Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim meningkatkan kasus demam berdarah secara global.
Para peneliti dari Amerika mengungkapkan bahwa hampir seperlima dari total kasus demam berdarah yang tercatat di seluruh dunia pada tahun ini disebabkan oleh perubahan iklim. Penelitian ini dilakukan pada Sabtu, 16 November, dan menunjukkan hubungan antara kenaikan suhu global dengan penyebaran penyakit ini.
Demam berdarah, yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk terinfeksi, dikenal menyebabkan demam tinggi dan nyeri tubuh. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat berakibat fatal. Menurut Erin Mordecai, seorang ahli ekologi penyakit menular di Universitas Stanford, demam berdarah adalah penyakit yang sangat sensitif terhadap iklim, sehingga menjadi fokus yang tepat untuk penelitian ini.
-
Apa saja dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia? Perubahan iklim dapat memengaruhi kesehatan manusia melalui berbagai mekanisme:Penyebaran Penyakit: Suhu dan pola hujan memengaruhi penyebaran penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah. Daerah sebelumnya yang tidak rentan dapat menjadi tempat berkembang biak bagi patogen.Gangguan Pernapasan: Polusi udara akibat pemanasan global memperburuk kondisi seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Kekurangan Air Bersih: Perubahan iklim mengurangi ketersediaan air bersih, meningkatkan risiko penyakit terkait air.Kekurangan Pangan: Pola hujan yang tidak stabil mengganggu produksi pangan, menyebabkan kelangkaan dan malnutrisi.Stres Psikologis: Bencana alam akibat perubahan iklim dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
-
Apa saja dampak perubahan iklim terhadap sistem kesehatan? Kita mengetahui resiko perubahan iklim berdampak kepada kesehatan dan sistem kesehatan. Di satu sisi juga kita menyadari perubahan iklim juga dipengaruhi oleh kombinasi di berbagai kerentanan dan juga berbagai bahaya. Meningkatkannya suhu global meningkatkan panas dan kematian yang terkait dengan penyakit-penyakit seperti kardiovaskular, gagal pernapasan, dan ginjal khususnya di kelompok orang rentan seperti lanjut usia, anak-anak. Juga berdampak pada kesehatan ibu.
-
Bagaimana cara mengurangi dampak perubahan iklim pada kesehatan? Menanam pohon, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menghindari plastik sekali pakai, dan menghemat energi listrik dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Kenapa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat saat musim hujan? “Nah inilah makanya kenapa si kasus DBD ini seringkali meningkat selama musim hujan,” lanjut Reisa.
-
Mengapa perubahan iklim menjadi ancaman kesehatan terbesar bagi umat manusia? Perubahan iklim adalah ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi umat manusia, dan WHO berkomitmen untuk meresponnya.
Dampak Perubahan Suhu Terhadap Penyebaran Penyakit
Peningkatan suhu yang diakibatkan oleh perubahan iklim telah menyebabkan penyebaran nyamuk ke daerah baru, yang sebelumnya tidak terjangkit demam berdarah. Riset menunjukkan bahwa suhu ideal untuk penyebaran penyakit ini berkisar antara 20 hingga 29 derajat Celcius. Penelitian yang dilakukan melibatkan 21 negara di Asia dan Amerika, dan menemukan bahwa pemanasan iklim berkontribusi pada sekitar 19 persen dari total kasus demam berdarah saat ini.
Para peneliti juga memperingatkan bahwa daerah dataran tinggi di Peru, Meksiko, Bolivia, dan Brasil dapat mengalami lonjakan kasus demam berdarah hingga 200 persen dalam 25 tahun ke depan. Dengan perkiraan bahwa 257 juta orang saat ini tinggal di wilayah yang berisiko, dampak dari pemanasan global terhadap kesehatan masyarakat menjadi semakin jelas.
Statistik Kasus Demam Berdarah yang Meningkat
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa lebih dari 12,7 juta kasus demam berdarah tercatat secara global pada bulan September tahun ini. Angka ini hampir dua kali lipat dari rekor total yang tercatat pada tahun 2023. Namun, banyaknya laporan yang tidak terdaftar menunjukkan bahwa jumlah kasus sebenarnya mungkin mendekati 100 juta.
Penelitian ini disampaikan dalam pertemuan tahunan American Society of Tropical Medicine and Hygiene yang diadakan di Kota New Orleans, Louisiana. Mordecai menekankan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh demam berdarah adalah alasan kuat untuk lebih peduli terhadap perubahan iklim.
Sumber: VOA Indonesia
- Ilmuwan Ungkap Perubahan Iklim Bisa Picu Perceraian Hewan, Begini Penjelasannya
- Penyakit dan Masalah Kesehatan yang Pada Masa Lalu Hanya Dialami Masyarakat Tropis Namun Kini Menyebar ke Seluruh Dunia
- Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Manusia, Bisa Picu Penyakit Kronis
- Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan