Ritual Tabur Bunga Saat Pemakaman Dimulai Sejak 70.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Salah satu ritual saat pemakaman adalah tabur bunga. Ritual ini ternyata pertama kali dilakukan manusia Neanderthal, 70.000 tahun lalu.
Ritual Tabur Bunga Saat Pemakaman Dimulai Sejak 70.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Ritual Tabur Bunga Saat Pemakaman Dimulai Sejak 70.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Sebuah kerangka Neanderthal berusia 70.000 tahun ditemukan di Gua Shindar yang berada di kawasan pegunungan Irak, 804,6 kilometer utara Baghdad.
Penemuan ini membuka kembali perdebatan dikalangan ahli selama beberapa dekade. Apakah di zaman prasejarah manusia purba telah mengenal rituan pemakaman, seperti tabur bunga?
Penemuan kerangka yang diberi nama Shindar Z ini terdiri dari tengkorak yang telah hancur, bagian atas dada, dan kedua tangan yang masih utuh.
Sumber: Science Focus
-
Bagaimana Neanderthal berburu? Mereka berburu binatang besar dan sedang menggunakan teknik perburuan penyergapan, yaitu bersembunyi sebelum melompat dan menusuk binatang dengan tombak.
-
Dimana kerangka manusia Neanderthal ditemukan? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia Neanderthal? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan garis keturunan Neanderthal baru? Ilmuwan menemukan garis keturunan Neanderthal baru setelah mengambil DNA dari beberapa tulang berusia sekitar 45.000 tahun lalu di Lembah Rhône, Prancis saat ini.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Apa yang diburu manusia purba Neanderthal 48.000 tahun yang lalu? Catatan Tertua Hominid yang Berhasil Membunuh Predator Besar Merupakan bukti langsung pertama bahwa Neanderthal terlibat dalam perburuan singa gua.
Foto: Graeme Barker/Cambridge University/PA
Analisis awal belum berhasil mengungkap jenis kelamin kerangka ini. Namun jika dilihat dari gigi, hal ini memberikan penjelasan bahwa kerangka ini merupakan kerangka orang dewasa paruh baya hingga tua.
Serbuk Sari
Hal menarik lainnya selain menemukan kerangka adalah para peneliti arkeologi juga menemukan keberadaan serbuk sari yang dianggap sebagai bahan bukti bahwa Neanderthal tidak hanya menguburkan orang mati, tetapi juga melakukan tabur bunga di atas makam.
Padahal, banyak anggapan yang menyatakan manusia Neanderthal itu makhluk bodoh dan bersifat seperti hewan. Namun temuan terbaru ini tampaknya bisa membantah anggapan tersebut.
Sumber: Science Focus
Situs "Pemakaman Bunga"
Saat ini, gua Shindar menjadi terkenal sebagai situs “Pemakaman Bunga”. Lokasi gua ini menjelaskan bahwa Neanderthal memiliki “kekompleksan budaya tingkat tinggi”.
Gua ini merupakan tempat bagi kerangka 10 individu Neandertahal lainnya yang digali sekitar 6- tahun lalu, dengan gumpalan-gumpalan serbuk sari kuno yang mengelilingi salah satu kerangka.
Chris Hunt, seorang profesor paleoekologi budaya di Universitas Liverpool John Moores, menggambarkan Shanidar Z sebagai "temuan yang benar-benar spektakuler"
Sumber: Science Focus
"Kerangka bagian atasnya sangat lengkap, meskipun tengkoraknya menjadi datar akibat tekanan di bawah banyak ton endapan gua. Tubuhnya ditempatkan dalam depresi di lantai gua dalam posisi setengah berbaring, dengan sebuah batu besar terletak di belakang kepala," jelas Profesor Hunt.
Foto: Alexander McNamara
"Kami memiliki empat tubuh dalam area seukuran meja makan kecil dan kursi. Jika kita berurusan dengan manusia modern, ini mungkin layak disebut 'kuburan', tetapi ini terlalu jauh bagi pemahaman kita tentang perilaku Neanderthal."
Chris Hunt, seorang profesor paleoekologi budaya di Universitas Liverpool John Moores.
Sumber: Science Focus
Saat ini, tim juga sedang menganaisis sampel endapan dari Shanidar Z beserta jejak serbuk sari dan arang dilokasi tersebut untuk mengetahui lebih lanjut terkait kehidupan Neanderthal.Dr. Emma Pomeroy yang merupakan penulis utama dari dapartemen arkeologi Universitas Cambridge dalam jurnal Antiquity mengatakan "Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat bukti yang semakin meningkat bahwa Neanderthal lebih canggih daripada yang sebelumnya diduga, dari tanda-tanda di gua hingga penggunaan cangkang dekoratif dan cakar burung elang."
"Jika Neanderthal menggunakan gua Shanidar sebagai tempat ingatan untuk penguburan ritual berulang orang mati mereka, ini akan menunjukkan kompleksitas budaya yang tinggi."
Dr. Emma Pomeroy
Sumber: Science Focus