Robot NASA Tangkap Suara Tubrukan Meteor di Planet Mars
Ini pertama kalinya robot itu berhasil menangkap suara (akustik) dan getaran (seismik) di saat yang sama.
Robot peneliti milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat (AS), InSight Lander berhasil menangkap suara dan getaran dari tubrukan meteor di planet Mars. Ini pertama kalinya robot itu berhasil menangkap suara (akustik) dan getaran (seismik) di saat yang sama.
Dikutip dari CNN, Selasa (20/9), diperkirakan meteor itu menubruk atmosfer planet merah itu sekitar 85 hingga 290 kilometer dari lokasi InSight Lander yang berada di Elysium Planitia.
-
Apa yang ditemukan NASA di Planet Mars? Wahana antariksa NASA Perseverance di Planet Mars menemukan bukti adanya danau purba di lapisan sedimen Kawah Jezero.
-
Apa saja jenis sampah yang ada di Planet Mars? Sampah yang memenuhi planet mars terdiri dari benda buatan manusia yang dikirim ke planet tersebut selama lima dekade terakhir. Dalam laman Earth, Rabu, (6/9), menurut Cagri Kilic, peneliti pasca doktoral Robotika, West Virginia University, jenis sampah yang menumpuk pada planet Mars berisikan puing-puing keras, pesawat ruang angkasa yang tidak aktif, dan pesawat ruang angkasa yang jatuh.
-
Bagaimana sampah-sampah tersebut sampai di Planet Mars? Dalam setiap misi pengiriman ke Mars, pesawat ruang angkasa selalu menyiapkan pelindung panas yang menahan atmosfer panas, parasut serta perangkat keras lainnya yang melindungi astronot. Namun, ketika sudah mendarat seluruh barang-barang tersebut dibuang begitu saja oleh pesawat dan tersebar ke lokasi lainnya dalam bentuk pecahan. Hal tersebut kerap dilakukan hingga barang tersebut jatuh ke daratan Mars dan pecah menjadi potongan-potongan kecil yang berserakan.
-
Bagaimana NASA dan ESA berencana untuk mengambil sampel Mars? Proyek MSR ini terdiri dari tiga komponen utama yaitu, Sample Return Lander (SRL), Mars Ascent Vehicle (MAV), dan Earth Return Orbiter (ERO). Akan tetapi, pada misi MSR kedua badan antariksa tersebut sedang fokus pada komponen SRL dan MAV.
-
Di mana NASA melakukan eksplorasi untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Mars? Kawah Jezero menjadi fokus para ilmuwan NASA saat ini karena diyakini lokasi tersebut merupakan lokasi sebuah danau yang pernah bergabung dengan sungai.
-
Bagaimana NASA menemukan danau purba di Mars? Dilansir laman Space, peneliti dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) dan Universitas Oslo mengungkap keberadaan danau purba itu menggunakan instrumen Radar Imager for Mars' Sursurface Experiment (RIMFAX).
Pada September tahun lalu, sebuah meteor hancur berkeping-keping di atmosfer Mars. Batu itu meledak menjadi tiga bagian dan meninggalkan 3 kawah berwarna hitam.
Untuk mengetahui dampak tubrukan, NASA mengirim pengorbit planet Mars Reconnaissance. Pengorbit itu mengambil foto beresolusi tinggi melalui kamera Imaging Science Experiment.
Analisis tubrukan itu dipublikasi dalam jurnal Nature Geoscience kemarin.
"Setelah tiga tahun InSight menunggu untuk mendeteksi dampak tubrukan, kawah itu tampak indah," jelas Ingrid Daubar, asisten profesor Bumi, lingkungan, dan ilmu planet di Universitas Brown Providence, Rhode Island, AS.
Data dari InSight juga menunjukkan tiga tubrukan yang mirip, pertama pada Mei 27 2020, serta pada 18 Februari dan 31 Agustus 2021.
Selain data itu, kemarin NASA juga merilis suara meteor ketika menubruk Mars. Suara mirip air jatuh dan suara dentuman tiga kali saat batu itu memasuki atmosfer dan meledak berkeping-keping terdengar dalam rekaman tersebut.
Selama keberadaannya di Mars, InSight Lander telah menangkap lebih dari 1.300 rekaman seismometer akibat gempa di planet itu. Tubrukan meteor yang suaranya berhasil ditangkap itu berhasil menciptakan gempa dengan kekuatan 2,0 skala richter atau kurang.
Kawah hasil tubrukan batu memudahkan ilmuwan untuk mengetahui umur permukaan Mars dan menentukan berapa banyak kawah yang terbentuk.
"Tubrukan adalah jam dari tata surya kita," ujar Raphael Garcia, peneliti di Institut Penerbangan dan Antariksa Tinggi Toulouse, Prancis.
"Kita perlu mengetahui tingkat dampak hari ini untuk memperkirakan usia permukaan yang berbeda," tambahnya.
Menurut ilmuwan, mempelajari data-data InSight dapat memberikan penjelasan akan lintasan batu ruang angkasa dan ukuran gelombang kejut dari tubrukannya.
"Kami belajar lebih banyak tentang proses dampak itu sendiri," kata Garcia.
"Kami dapat mencocokkan berbagai ukuran kawah dengan gelombang seismik dan akustik tertentu sekarang," lanjutnya.
Kini InSight Lander tetap melakukan penelitian di Mars hingga akhir misinya pada Oktober atau Januari 2023 mendatang.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
Baca juga:
Robot Penjelajah Temukan Bukti Kehidupan di Planet Mars
Ilmuwan Eropa Temukan Petunjuk Keberadaan Air di Planet Mars
Misi Pertama Pengambilan Sampel Planet Mars akan Tiba di Bumi Tahun 2033
Pesawat Antariksa China Rekam Seluruh Permukaan Mars, Temukan Objek Mengejutkan
Lima Planet akan Sejajar dengan Bulan pada 24 Juni, Begini Cara Melihatnya