Sejarah IDF Militer Israel, Bermula dari 3 Gerombolan Milisi Yahudi Bersenjata Peneror Warga Arab Palestina
Sebelum Israel berdiri ada tiga kelompok milisi bersenjata Yahudi yang dibentuk di wilayah Palestina.
Sebelum terbentuknya negara Israel pada Mei 1948 ada tiga gerombolan milisi Zionis: Haganah, Irgun, dan Lehi (atau Gang Stern).
Tiga milisi Yahudi itu kerap meneror desa-desa Palestina, menyerang warga Arab Palestina dan aparat keamanan Inggris dengan melakukan pembunuhan dan pengeboman.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa yang dilakukan Brigade al-Qassam kepada tentara Israel? Brigade al-Qassam kembali berhasil melumpuhkan tentara Israel dengan serangan tak terduga.
-
Siapa saja yang mengecam tindakan militer Israel terhadap para tawanan perang? "Dia pasti merasa kesakitan yang tak tertahankan," tulis akun @maarof_jr"Apa yang dunia telah lakukan terhadapnya? Ya Allah," tulis akun @zo347_1"Di luar bayanganku. Sebagai perawat, aku tidak bisa berkata-kata," tulis akun @eva_maria_beatrice "Hanya pengadilan di akhirat yang bisa mengadili mereka," tulis akun @sahdiya_.k
-
Kenapa Brigade al-Qassam menyerang tentara Israel? Senjata Andalan Penghancur Tank Brigade al-Qassam bukan pertama kali menggunakan senjata tersebut.
-
Siapa yang menuduh petinggi militer Israel akan melakukan kudeta? Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sarah Netanyahu menuduh para panglima militer Israel berusaha melakukan kudeta terhadap suaminya, berdasarkan bocoran rekaman audio yang diperoleh media Israel, Haaretz.
-
Apa yang ditemukan oleh tentara Israel di perbatasan Mesir? Tentara penjajah Israel menemukan sistem terowongan Hamas bertingkat yang rumit di sepanjang perbatasan Mesir di Jalur Gaza selatan.
Tujuan mereka adalah agar Inggris melepaskan kekuasaan atas wilayah Palestina, menciptakan rasa takut warga Arab Palestina dan mendirikan negara Yahudi dengan apa pun caranya.
"Saya berpendapat, terorisme Yahudi pada 1940-an memiliki tujuan baik secara taktis maupun strategis. Pada tataran taktis, teror itu mampu membuat aparat keamanan Inggris frustrasi dan menggerus kemampuan mereka dalam menguasai Palestina," tulis David A Charters, profesor sejarah militer dan peneliti senior di Gregg Centre for Study of War and Society di Universitas New Brunswick, Kanada.
“Hal itu memainkan peran signifikan di tingkat strategis dalam meyakinkan Inggris untuk menarik diri dari Palestina, yang pada gilirannya menciptakan kondisi yang memfasilitasi pendirian Israel, dan kemudian menyebabkan terbentuknya diaspora Arab-Palestina,” ujarnya dalam artikelnya Jewish Terrorism and the Modern Middle East, seperti dikutip TRT World.
Meledakkan hotel
Pakar miiter Amerika John Lois Peeke menulis, terorisme Zionis merupakan inti dari gagasan Israel.
“Terorisme Yahudi terhadap Inggris dan Arab berkontribusi besar terhadap pengusiran Inggris dari Palestina, pengabaian mandat Liga Bangsa-Bangsa, dan pembentukan negara Yahudi Israel,” tulisnya dalam bukunya Jewish-Zionist Terrorism and the Establishment of Israel.
- Kelakuan Buruk Warga Israel di Negara Orang, Si Paling Tantrum Tak Tahu Malu
- Seperti Nazi, Israel Tandai Tahanan Palestina dengan Nomor di Kening
- Ini Daftar Negara Arab yang Bersekongkol dengan Israel dalam Isu Palestina
- Pengakuan Prajurit IDF soal Penjara Sde Teiman, Tentara Israel Anggap Tahanan Palestina Musuh Wajib Disiksa
Kelompok teroris Zionis menyerang tanpa dihukum bukan hanya target militer tetapi juga warga sipil pada tahun 1940-an.
Pada Oktober 1945, milisi Yahudi bersenjata secara serentak menargetkan jalur kereta api kolonial, kilang minyak, dan kapal polisi di Palestina. Hal itu menandai dimulainya periode pemberontakan Yahudi selama dua tahun terhadap Inggris dan Palestina.
Pada Juli 1946, Irgun meledakkan Hotel King David di Yerusalem, tempat kantor pusat pemerintahan Inggris berada, menewaskan 92 orang.
“[Robert] Asprey, [Menachem] Begin, dan [Samuel] Katz menyiratkan bahwa King David diledakkan karena dua alasan, sebagai balasan atas serangan Inggris terhadap Jewish Agency dan untuk menghancurkan dokumen rahasia yang akan menghubungkan Jewish Agency dan [David] Ben-Gurion dengan terorisme Haganah,” tulis Peeke.
Perdana menteri pertama Israel
Haganah adalah sayap militer dari Jewish Agency for Palestine, yang merupakan cabang operasional World Zionist Organisation yang didirikan oleh Theodor Herzl, pendiri Zionisme, selama Kongres Zionis Pertama pada 1897 di Basel, Swiss.
Jewish Agency for Palestine, yang mengubah namanya menjadi Jewish Agency for Israel setelah 1948, bertujuan untuk mendorong, memastikan, dan melaksanakan migrasi Yahudi ke Israel dari negara lain.
Ben Gurion adalah presiden Jewish Agency dari 1935 hingga berdirinya negara Israel pada 1948. Dia punya peran penting dalam kegiatan Haganah. Gurion kemudian menjadi perdana menteri pertama Israel.
Haganah berarti pasukan pertahanan, yang mengilhami para pemimpin Zionis dalam menamai angkatan bersenjata mereka sebagai Pasukan Pertahanan Israel (IDF) setelah berdirinya Israel.
Dari kegiatan bawah tanah tahun 1940-an, “terorisme Yahudi berubah menjadi operasi militer, dan organisasi teroris tersebut menjadi Pasukan Pertahanan Israel (IDF),” tulis Peeke.