Sosok 'Hantu' Muncul di Permukaan Es Greenland Setelah Danau Bawah Tanah Runtuh, Tingginya Sampai 3200 Meter
Sosok ini tertangkap citra satelit muncul di beberapa titik 13 tahun lalu.
Para ilmuwan kaget ketika menemukan sosok 'hantu' besar yang tiba-tiba muncul dalam citra satelit di Greenland 13 tahun lalu. Sosok muncul di beberapa titik antara 16 Agustus dan 6 September 2011, ketika area tersebut tertutup awan dalam foto satelit.
Penampakan tersebut tercipta dari cekungan di permukaan yang tertutup salju, yang terbentuk ketika sebuah danau bawah tanah yang terletak tepat di bawah sosok tersebut runtuh.
-
Bagaimana hiu Greenland di temukan oleh para ilmuwan? Para ilmuwan menyaksikan keajaiban hiu Greenland ketika sebuah kapal selam sedang menyelidiki bangkai kapal SS Amerika Tengah dan melihat hiu ini hingga ketinggian 7.200 kaki.
-
Cacing raksasa apa yang ditemukan di Greenland? Ekspedisi Greenland mengungkap Timorebestia, fosil cacing raksasa, menulis ulang sejarah predator prasejarah.
-
Apa yang menjadi alasan Greenland diberi nama tersebut? Nama Greenland mungkin agak kurang sesuai untuk mendeskripsikan sebuah pulau besar yang dipenuhi dengan salju putih di mana-mana. Akan tetapi, sebelum menjadi sebuah daratan salju, ternyata Greenland ini dulunya merupakan tempat yang hijau dan cukup hangat.
-
Bagaimana keadaan udara di Greenland? Diketahui bahwa Greenland menjadi salah satu tempat dengan udara terbersih di dunia.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Kenapa penduduk Greenland sangat sedikit? Penduduk yang hidup di Greenland menyebut diri mereka sebagai keturunan Inuit.
Peneliti menyebut sosok tersebut "The Mitten" karena bentuknya seperti sarung tangan, seperti dilansir Live Science, Rabu (18/9).
Hantu gumpalan tersebut, yang tampak seperti sosok tak berbentuk yang melambai ke luar angkasa, terlihat di lapisan es Flade Isblink – lapisan es seluas sekitar 8.550 kilometer persegi yang terletak di garis pantai paling utara Greenland, jauh di dalam Lingkaran Arktik. Menurut Observatorium Bumi NASA, lubang es itu memiliki panjang sekitar 3 kilometer dan titik terlebarnya hanya 2 kilometer, dan kedalamannya 70 meter saat pertama kali muncul.
Dalam sebuah makalah tahun 2015, para peneliti mengungkapkan, cekungan tersebut muncul ketika danau subglasial dengan cepat menguras airnya, meninggalkan sebuah gua bawah tanah yang dengan cepat runtuh. Pada puncak peristiwa pengurasan ini, para ilmuwan memperkirakan 215 meter kubik air keluar dari danau setiap detiknya.
Kejadian Pertama
Kelly Brunt, ahli glasiologi di Laboratorium Ilmu Kriosfer NASA dan tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan peristiwa ini "mungkin merupakan kejadian pertama yang tercatat mengenai drainase cepat danau subglasial di Greenland".
Para peneliti terus memantau penurunan tersebut. Penelitian lanjutan pada 2022 mengungkapkan, danau subglasial telah terisi kembali secara perlahan sejak 2012. Pada 2021, dasar depresi telah meningkat sebesar 55 meter — naik hingga 15 meter di bawah es di sekitarnya — meskipun terjadi pengeringan kedua yang lebih kecil pada tahun 2019.
- Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat
- Ilmuwan Malah Takut Kondisi Greenland yang Kini Makin Hijau, Ternyata Ini Sebabnya
- Mengenal Jurig Jarian, Hantu dari Tanah Sunda yang Dipercaya Mendiami Tempat Sampah
- Sungai Terpendek Kedua Ternyata Ada di Indonesia, Airnya Jernih Cuma Punya Panjang 20 Meter
Para peneliti awalnya meyakini sebagian besar air yang masuk kembali ke danau berasal dari air lelehan permukaan yang menetes ke bawah tanah. Namun, perhitungan kemudian mengungkapkan air lelehan hanya menyumbang 65 persen dari total air di danau, yang berarti sumber air lain yang tidak diketahui juga ikut berperan.
Masih belum jelas mengapa danau subglasial mengering begitu cepat pada 2011. Namun, para peneliti menduga penyebabnya adalah perubahan iklim.