Bercerai di usia senja, apa sebabnya?
Perceraian bisa terjadi pada siapa saja termasuk pada orang yang menginjak usia lanjut
Tidak ada yang menjamin kelanggengan suatu pernikahan. Belum tentu pasangan yang sudah menikah berpuluh-puluh tahun akan tetap awet hingga ajal memisahkan. Terkadang masalah sepele justru yang mendatangkan perceraian. Lantas apa saja yang bisa menyebabkan perceraian di usia senja? Simak ulasannya yang dilansir idiva.
Kurang intim
Kapan terakhir Anda bilang "I Love You" pada pasangan? Kapan terakhir kali Anda berjalan ke taman sambil berpegangan tangan? Disadari atau tidak cinta bisa luntur dengan bertambahnya waktu jika Anda tidak pandai merawatnya. Meski sudah tua bukan berarti Anda tidak menghidupkan api cinta dan berbuat hal-hal romantis. Justru dari sana lah hubungan rumah tangga tetap hangat dan tidak dingin.
Uang
Uang merupakan hal penting dalam rumah tangga. Namun jika pasangan tidak bijak dalam menyikapi hal tersebut maka uang bisa menjadi bumerang dalam rumah tangga Anda. Tidak memiliki jaminan finansial bisa membuat Anda sering bertengkar karena tidak bisa memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Godaan pria atau wanita lain
Pernahkah Anda mendengar puber kedua? Puber kedua bisa dialami pria atau wanita. Salah satu ciri puber kedua adalah melirik orang lain atau yang lebih parah berselingkuh. Godaan orang ketiga dalam rumah tangga bisa memicu perceraian. Pasangan yang sudah tua dan tidak menarik lagi menjadi alasan untuk berpisah.
Kekerasan dalam rumah tangga
Alasan ini sering ditemui pada pasangan yang cerai di usia pernikahan senja. Mereka mungkin masih bisa bertahan lantaran tidak ingin menyakiti hati anak. Namun lama-kelamaan, wanita atau pria mana yang bisa bertahan hidup dalam rumah tangga yang selalu diwarnai dengan kekerasan? Untuk itu akhirnya mereka memilih bercerai.
Luka batin
Memaafkan suatu kesalahan adalah hal mudah tapi melupakannya bisa sangat sulit bagi beberapa orang. Rasa trauma pernah diselingkuhi, dikhianati dapat kembali muncul dan menyebabkan pertengkaran yang tak pernah usai.
Perbedaan agama
Di awal pernikahan adanya perbedaan agama mungkin tidak menjadi masalah besar. Setelah anak tumbuh dewasa, malah tidak mendapat dukungan dari pasangan. Atau, bisa jadi Anda baru mendapatkan nilai dari agama yang dianutnya yang ternyata makin melebarkan perbedaan tersebut.
Tidak ada rumah tangga yang harmonis setiap harinya. Jagalah hubungan tersebut dengan baik agar tidak berakhir pada perceraian.