4 Fakta Gua Sunyaragi Cirebon, Ada Lorong Menuju Madinah dan Tiongkok
Di masa awal pendiriannya pada 1703 Masehi, Gua Sunyaragi juga merupakan tempat untuk belajar ilmu keagamaan bagi para pembesar keraton di Cirebon hingga terdapat ruang khusus menuju Kota Madinah di Arab Saudi, dan di Tiongkok.
Ada sebuah destinasi wisata dengan bentuk menyerupai bangunan batu di Cirebon Jawa Barat, bernama Gua Sunyaragi. Lokasi tersebut saat ini menjadi salah satu spot andalan pariwisata di Kota Udang, terlebih bagi mereka yang hendak menghabiskan masa liburan dan juga para penyuka sejarah.
Dalam kisahnya, Gua Sunyaragi dahulu merupakan tempat yang strategis sekaligus tersembunyi bagi para pejuang kemerdekaan untuk merancang strategi melawan penjajah.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Bagaimana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
-
Di mana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Kapan teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945.
-
Siapa yang membacakan teks proklamasi di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Setelah menuntut ilmu di Makkah, Syarif Hidayatullah berangkat ke Nusantara. Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
Selain itu, di masa awal pendiriannya pada 1703 Masehi, Gua Sunyaragi juga merupakan tempat untuk belajar ilmu keagamaan bagi para pembesar keraton di Cirebon hingga terdapat ruang khusus menuju Kota Madinah di Arab Saudi, dan di Tiongkok. Berikut 4 fakta menariknya, yang merdeka.com lansir dari YouTube Kanal Koela, Kamis (15/7/2021).
Jalur Madinah dan Tiongkok Itu Bernama Gua Argajumut
Gua Argajumut di Sunyaragi Cirebon
©2021 Youtube Kanal Koela/ Merdeka.com
Sebagai sebuah kompleks bangunan, Gua Sunyaragi memiliki beberapa ruangan dengan masing-masing fungsi dan tujuan pendiriannya. Salah satu sisi yang menarik untuk ditelusuri adalah bagian belakang Gua Sunyaragi, bernama Gua Argajumut.
Pengelola Gua Sunyaragi, Jaja Sudrajat mengungkapkan jika di ruangan tersebut terdapat dua buah pintu yang disebutkan sebagai ruang menuju Kota Madinah dan negara Tiongkok. Ia mengatakan, kedua ruangan juga dahulu kerap ditempati untuk menimba ilmu dari keluarga keraton setempat.
"Jadi di situlah dua ruangan yang menjadi mitos di Gua Sunyaragi, yakni ruang Tiongkok dan Mekkah - Madinah" kata Jaja saat menjelaskan.
Miliki Filosofi Keilmuan Dunia dan Akhirat
Sebagai tempat untuk menimba ilmu, Gua Sunyaragi menjadi sebuah tempat yang memang didesain khusus dengan beberapa ruangan beserta fungsinya seperti di bagian belakang kompleks tersebut.
Menurut Jaja, di belakang lokasi terdapat dua buah ruangan 1x1 meter tersebut dengan makna simbolis yang mencerminkan keilmuan dunia dan akhirat.
"Untuk yang sebelah Timur adalah ruangan menuju Mekkah-Madinah, dan di Barat ada ruangan 1x1 meter Gunung Jati - Tiongkok. Ruang Mekkah-Madinah itu simbolnya orang Cirebon belajar Islam yang berkiblat ke dua wilayah itu. Sedangkan ruang Tiongkok - Gunungjati merupakan simbolis duniawi di mana sesuai anjuran tuntutlah ilmu sampai ke China. Jadi ini bukan jalur maupun lorong bawah tanah," ungkap Jaja.
Bukti Penghormatan Cirebon kepada Etnis Tionghoa
©2021 Youtube Kanal Koela/ Merdeka.com
Kemudian, Gua Argajumut, Sunyaragi juga merupakan simbolisasi penghormatan kepada warga Tionghoa yang tinggal di wilayah Cirebon.
Menurut Jaja, jika dilihat dari kejauhan bentuk Gua Argajumut tersebut juga dibuat menyerupai bentuk wajah barongsai sebagai lokasi beribadah umat Konghucu di sini.
"Kalau kita lihat malam hari dengan cahaya lampu, itu persis seperti mulut barongsai. Jadi dibuat demikian ini sebagai kesempatan untuk saudara-saudara Tiongkok di Cirebon dalam melakukan ibadah, karena mereka tetap mempertahankan jati diri leluhurnya di tanah Cirebon," katanya.
Tempat Berkumpul Berbagai Suku dari Belahan Dunia
Keunikan lain yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat adalah simbol Gua Argajumut dan Gua Sunyaragi sebagai lokasi berkumpulnya macam-macam etnis dari berbagai belahan dunia.
Lebih lanjut Jaja menjelaskan bahwa lokasi tersebut (Gua Sunyaragi secara keseluruhan) juga disebutkan sebagai tempat percampuran berbagai budaya mulai dari etnis Arab, Tiongkok hingga Afrika Utara-Timur. Sesuai dengan makna istilah Caruban (Cirebon), yang artinya berkumpul.
"Itu alasannya disebut sebagai Caruban yang artinya percampuran. Karena selain ada dari Timur Tengah sampai Tiongkok, di sini juga dahulu ada dari Maghribi (Afrika Utara-Timur), yang membuktikan jika wilayah sini merupakan melting pot serta kosmo politan (tempat berkumpul orang dari berbagai etnis)," tandasnya.