6 Dampak Negatif Konsumsi Kedelai Berlebihan, Pengaruhi Hormon hingga Alergi
ita semua tahu bahwa kedelai telah lama diakui sebagai makanan sumber protein tinggi, serat larut dalam air dan berbagai zat gizi lainnya yang membuat bahan makanan ini kontribusi yang unggul untuk menunjang kesehatan tubuh seseorang.
Biji kacang-kacangan merupakan sumber protein bagi sebagian besar penduduk dunia, khususnya bagi masyarakat di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu kacang yang sering dikonsumsi adalah kacang kedelai.
Konsumsi kacang kedelai juga semakin meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang kini mulai banyak yang bergeser ke bahan makanan nabati ketimbang hewani. Hal ini terjadi karena masyarakat berusaha untuk menghindari makanan dengan kadar kolesterol yang tinggi mengingat bahannya terhadap kesehatan jantung.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Di mana Kain Celugam berasal? Citra tersebut juga tersemat di Kain Celugam yang lahir di Lampung Barat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa yang ditemukan di makam selain kerangka? Di situs tersebut terdapat empat lubang besar yang berisi kerangka tiga pria dan satu wanita yang dikremasi, bersama dengan berbagai persembahan untuk mendampingi mereka ke akhirat, seperti bejana tanah liat, kaca dan perunggu, dudukan lampu lengkap dengan lampu minyak perunggu, lentera perunggu, senjata, perhiasan, dan kotak kayu.
Kacang kedelai merupakan jenis tanaman kacang-kacangan daru famili leguminosae, subfamili Papilionaceae dan genus Glycine max L. Kita semua tahu bahwa kedelai telah lama diakui sebagai makanan sumber protein tinggi, serat larut dalam air dan berbagai zat gizi lainnya yang membuat bahan makanan ini kontribusi yang unggul untuk menunjang kesehatan tubuh seseorang.
Namun, perlu diingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan akan membawa dampak tak baik. Begitu juga jika mengonsumsi kedelai secara berlebihan. Mungkin kebanyakan dari kita belum mengetahui akan hal itu.
Oleh karena itu, berikutinformasi mengenai 6 dampak negatif konsumsi kedelai berlebihan yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com pada Kamis, (16/7/2020).
1. Pengaruhi Pencernaan
Dampak negatif konsumsi kedelai berlebihan pertama dapat memengaruhi pencernaan. Penelitian menunjukkan senyawa tertentu yang ditemukan dalam kedelai dapat secara negatif memengaruhi kesehatan pencernaan.
Senyawa seperti aglutinin kedelai dapat memengaruhi pencernaan dengan memengaruhi fungsi struktur dan penghalang usus. Akan tetapi, penelitian ini masih berbasis hewan dan masih dikembangkan lebih lanjut.
Kedelai juga dapat mengandung beberapa antinutrien lainnya, termasuk inhibitor trypsin, faktor penghambat α-amilase, fitat, dan banyak lagi. Efek ini sebenarnya bisa kamu hindari dengan pengolahan kedelai dengan cara yang tepat. Memasak, merendam, menjadikannya kecambah dan memfermentasi produk kedelai sebelum dikonsumsi dapat membantu mengurangi kandungan antinutrien dan meningkatkan daya cerna.
2. Sebabkan Gas Berlebih
Shutterstock/Alice Day
Dampak negatif konsumsi kedelai berlebihan berikutnya dapat menyebabkan gas berlebihan. Pada umumnya kita mengenal kedelai sebagai salah satu bahan makanan yang sehat dengan kandungan serat dan oligosakarida. Senyawa prebiotik bermanfaat untuk membantu memberi makan bakteri usus yang sehat. Tetapi jarang sekali orang yang tahu bahwa mengonsumsi kedelai secara berlebihan dapat menghasilkan gas berlebihan dan menjadikan perut kembung.
Susu kedelai dan makanan kedelai lainnya mengandung galactooligosaccharides. Ini merupakan jenis karbohidrat yang mungkin sulit dicerna bagi sebagian orang. Kedelai sulit dicerna, sehingga dapat menyebabkan gas, kembung, dan rasa tidak nyaman pada umumnya. Ini juga bisa membuat seseorang sering kentut jika dikonsumsi berlebihan. Bentuk kedelai yang difermentasi, seperti miso, tempe, atau kecap lebih mudah dicerna daripada makanan kedelai yang tidak difermentasi.
3. Pengaruhi Hormon
Kedelai mengandung fitoestrogen yang diyakini bisa memengaruhi hormon pria jika dikonsumsi berlebihan. Pria yang mengonsumsi makanan kedelai cenderung memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah, tetapi masih normal, dalam kebanyakan kasus.
Kandungan protein kedelai yang tinggi terkadang juga bisa meningkatkan panjang siklus menstruasi dan menurunkan kadar hormon FSH. Kedelai juga mengandung estrogen turunan tanaman yang disebut isoflavon. Jika makan kedelai terlalu banyak, isoflavon dapat berdampak negatif pada tubuh wanita. Pastikan untuk tidak mengonsumsi kedelai lebih dari 60 gram per hari.
4. Menghalangi Penyerapan Protein
Dampak negatif konsumsi kedelai berlebihan lainnya dapat menghalangi penyerapan protein. Meskipun kedelai dikemas dengan protein tanpa lemak, kedelai juga dikemas dengan trypsin dan protease inhibitor. Ini merupakan enzim yang bisa menghambat proses pencernaan protein.
Jika dikonsumsi berlebihan, kedelai bisa menyebabkan beberapa tekanan lambung bersama dengan kekurangan dalam penyerapan asam amino. Merendam dan mengolah kedelai bisa mengurangi efek negatif ini.
5. Sebabkan Alergi
boldsky.com
Selain menghalangi penyerapan protein, dampak negatif konsumsi kedelai berlebihan lainnya dapat sebabkan alergi bagi sebagian orang. Alergi kedelai terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein tidak berbahaya yang ditemukan dalam kedelai sebagai bahaya dan menciptakan antibodi terhadap mereka.
Alergi terhadap kedelai maupun produk kedelai merupakan alergi makanan umum. Seringkali, alergi kedelai dimulai pada masa bayi dengan reaksi terhadap susu formula berbasis kedelai.
Tanda-tanda dan gejala alergi kedelai ringan termasuk gatal-gatal atau gatal di dalam dan sekitar mulut. Alergi kedelai membuat seseorang harus membatasi konsumsi kedelai, bahkan harus menjauhinya jika efeknya sudah parah.
6. Pengaruhi Fungsi Tiroid
Kedelai mengandung goitrogen. Zat ini dapat berdampak negatif pada tiroid dengan menghalangi penyerapan yodium. Goitrogens dalam kedelai jika dikonsumsi berlebihan dapat menghalangi sintesis hormon tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme dan kanker tiroid.
Beberapa penelitian juga telah menemukan bahwa isoflavon kedelai tertentu, termasuk genistein, dapat menghalangi produksi hormon tiroid. Namun, penelitian ini masih berbasis hewan dan diperlukan penelitian lebih lanjut.