7 Dampak Sering Makan Es Batu, Pengaruhi Kesehatan Gigi
Makan es batu mungkin jadi kebiasaan beberapa orang saat menghadapi suhu yang panas. Namun, sebaiknya segera hindari karena dampaknya yang buruk.
Makan es batu merupakan kebiasaan yang umum di kalangan banyak orang, terutama pada musim panas atau saat cuaca sedang panas. Namun, kebiasaan ini tidak sepenuhnya tanpa risiko. Sering makan es batu dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan, terutama kesehatan gigi.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang apa saja dampak sering makan es batu yang perlu Anda ketahui.
-
Kapan dendeng batokok dimasak sampai empuk? Masukkan daging, air kelapa, garam, penyedap, dan merica. Masak selama satu jam hingga daging empuk.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
-
Kenapa sih sering makan seblak itu bahaya? Konsumsi berlebihan makanan tinggi kalori dan lemak dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas. Tinggi Garam: Seblak biasanya mengandung banyak garam, baik dari bumbu yang digunakan maupun dari bahan seperti kerupuk dan saus. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penyakit jantung.
-
Mengapa batuk sering terjadi setelah makan? Banyak faktor yang dapat menyebabkan batuk setelah makan, mulai dari masalah sederhana seperti makanan yang salah jalan hingga kondisi medis yang lebih serius.
-
Kapan batu empedu menyebabkan rasa sakit? Anda mungkin tidak menyadarinya sampai satu atau lebih saluran empedu tersumbat sehingga menyebabkan rasa sakit. Apakah batu empedu berbahaya? Mengutip dari webmd.com, kebanyakan batu empedu tidak menimbulkan rasa sakit atau menyebabkan masalah kesehatan.
-
Bagaimana batu empedu terbentuk? Dengan segala macam penyebab, misalnya karena kolesterol yang tinggi atau gangguan dari pengosongan kantong, maka keseimbangan itu terganggu. Sehingga salah satu dari komponen itu akan mengeras, deposit, membentuk kristal-kristal, dan lama-kelamaan membentuk batu," tambahnya.
Pengikisan Email Gigi
1. Pengikisan Lapisan Email Gigi
Makan es batu secara berlebihan dapat menyebabkan pengikisan lapisan email gigi. Lapisan email gigi adalah lapisan terluar yang melindungi dentin, bagian yang lebih sensitif di bawahnya.
Ketika Anda mengunyah es batu, lapisan email gigi dapat terkikis sedikit demi sedikit. Proses ini disebabkan oleh tekanan dan gesekan yang diberikan pada gigi saat mengunyah es batu. Lapisan email gigi yang terkikis tidak hanya mengurangi perlindungan gigi, tetapi juga membuat gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan lainnya.
Pengikisan lapisan email gigi bukan hanya terjadi karena gesekan fisik, tetapi juga karena perubahan suhu yang drastis. Es batu yang dingin dapat menyebabkan kontraksi pada jaringan gigi, sehingga lapisan email gigi menjadi lebih rapuh dan mudah terkikis. Selain itu, kebiasaan mengunyah es batu juga dapat menyebabkan Anda mengunyah dengan lebih keras, yang juga dapat memperburuk kondisi lapisan email gigi.
2. Gigi Sensitif
Gigi yang sensitif adalah salah satu dampak utama dari sering makan es batu. Ketika lapisan email gigi terkikis, gigi menjadi lebih rentan terhadap perubahan suhu dan tekstur makanan. Hal ini dapat menyebabkan rasa ngilu atau nyeri pada gigi, terutama ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin. Gigi sensitif juga dapat menyebabkan Anda menjadi lebih sulit untuk menikmati makanan atau minuman favorit karena rasa sakit yang dialami.
Gigi sensitif bukan hanya disebabkan oleh pengikisan lapisan email gigi, tetapi juga oleh beberapa faktor lain seperti penggunaan pasta gigi yang terlalu keras, penggunaan bahan kimia dalam produk perawatan gigi, atau bahkan karena kondisi medis tertentu seperti karies atau abses gigi. Namun, kebiasaan mengunyah es batu secara berlebihan adalah salah satu penyebab utama gigi sensitif.
- 6 Dampak Buruk yang Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Mengucek Mata
- Dampak Kebanyakan Konsumsi Makanan Pedas, dari Sebabkan Diare hingga Buat Sakit Kepala
- 7 Dampak Konsumsi Makanan Pedas Berlebihan, Bisa Lukai Lambung
- Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Berbahan Tepung Terigu, Mulai Gigi Rusak Hingga Berat Badan Naik
Gigi Patah
3. Gigi Retak dan Patah
Mengunyah es batu secara berlebihan juga dapat menyebabkan gigi retak atau patah. Tekanan yang diberikan pada gigi saat mengunyah es batu dapat membuat struktur gigi menjadi lemah dan rentan terhadap kerusakan. Gigi yang retak atau patah tidak hanya menyakitkan, tetapi juga membutuhkan perawatan medis untuk memperbaikinya.
Gigi retak atau patah dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk kekuatan tekanan yang melebihi batas toleransi gigi, kekurangan kalsium atau vitamin D yang menyebabkan kerusakan tulang, atau bahkan karena kebiasaan mengunyah es batu yang berulang-ulang. Kondisi ini memerlukan perawatan dari dokter gigi, yang mungkin melibatkan penggunaan bahan pengisi, penutup gigi, atau bahkan pembedahan.
4. Karies Gigi
Karies gigi adalah kondisi lain yang dapat timbul dari sering makan es batu. Ketika lapisan email gigi terkikis, gigi menjadi lebih rentan terhadap bakteri yang menyebabkan karies. Bakteri ini dapat menyerang dentin dan menyebabkan kerusakan yang lebih dalam pada gigi.
Karies gigi adalah proses yang kompleks yang melibatkan interaksi antara bakteri, makanan, dan lingkungan oral. Bakteri seperti Streptococcus mutans dan Lactobacillus dapat menghasilkan asam dari gula yang tidak tercerna, sehingga mengurangi pH oral dan menyebabkan kerusakan pada enamel dan dentin. Karies gigi dapat menyebabkan rasa sakit, perubahan bentuk gigi, dan bahkan kehilangan gigi jika tidak diobati.
Tanda Kondisi Psikologis
5. Masalah Gusi
Selain kerusakan pada gigi, makan es batu juga dapat menyebabkan masalah pada gusi. Mengunyah es batu secara berlebihan dapat menyebabkan gusi menjadi iritasi atau bahkan terinfeksi. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan peradangan pada gusi.
Gusi yang iritasi atau terinfeksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebiasaan mengunyah es batu yang berulang-ulang. Tekanan dan gesekan yang diberikan pada gusi saat mengunyah es batu dapat menyebabkan peradangan dan iritasi. Selain itu, bakteri yang ada di es batu juga dapat menyebabkan infeksi pada gusi.
6. Penularan Kuman
Jika es batu yang dimakan tidak bersih, maka dapat terjadi penularan berbagai kuman, virus, dan parasit pembawa penyakit. Hal ini dapat menyebabkan kondisi seperti gastroenteritis, diare, demam tifoid, shigellosis, hepatitis A, dan kolera.
Penularan kuman melalui es batu dapat terjadi karena kontaminasi dari sumber air atau peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan es batu. Jika es batu tidak dibuat dengan cara yang higienis, maka dapat mengandung bakteri dan virus yang berbahaya. Konsumsi es batu yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi gastrointestinal yang berat dan memerlukan perawatan medis.
7. Kondisi Psikologis
Sering makan es batu juga dapat terkait dengan kondisi psikologis seperti pica. Pica adalah gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan kompulsif mengonsumsi benda-benda yang tidak lazim, seperti es batu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kurangnya substansi mineral, faktor genetik, atau faktor kultural.
Pica dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan gigi, masalah gastrointestinal, dan bahkan penularan kuman. Kondisi ini memerlukan perawatan dari ahli kesehatan mental yang dapat melibatkan psikoterapi dan pemberian obat-obatan antipsikotik jika gejalanya berkaitan dengan gangguan psikotik.