Asal Usul Mengapa Huruf D Jadi Pelat Nomor Kendaraan Bandung, Ini Kisah Dibaliknya
Ternyata, penggunaan huruf ini bukan tanpa sebab. Ini terkait sejarah kolonial di masa silam, ketika Inggris masuk ke Indonesia.
Ternyata, penggunaan huruf ini bukan tanpa sebab. Ini terkait sejarah kolonial di masa silam, ketika Inggris masuk ke Indonesia.
Asal Usul Mengapa Huruf D Jadi Pelat Nomor Kendaraan Bandung, Ini Kisah Dibaliknya
Selama ini terpikir kah mengapa tiap daerah memiliki huruf dalam Pelat nomor kendaraan yang berbeda?
Yang kita tahu, tiap daerah memang menggunakan alfabet sebagai huruf depan dari sebuah kode nomor kendaraan seperti “D” untuk Bandung.
Ternyata, penggunaan huruf ini bukan tanpa sebab. Ini terkait sejarah kolonial di masa silam, ketika Inggris masuk ke Indonesia.
-
Apa fungsi utama dari pelat nomor kendaraan? Sebab, pelat nomor kendaraan fungsinya sebagai tanda identifikasi atau registrasi kendaraan.
-
Bagaimana persiapan Bandara Kertajati untuk menyambut pengguna? Dikutip dari kanal YouTube Maulana Yahya Supandi, Kamis (19/10), baru-baru ini pihak bandara sudah melakukan sejumlah persiapan demi menyambut para pengguna transportasi udara.Penataan dilakukan di sejumlah titik, termasuk memberikan berbagai informasi terkait penerbangan di sana.
-
Bagaimana pelat nomor kendaraan digunakan di Indonesia pada masa penjajahan? Batalion Inggris kemudian menyebar ke beberapa daerah di Indonesia dan menetapkan setiap daerah memiliki kode sesuai nama batalyon yang berhasil menempati daerah tersebut.
-
Apa alasan utama Bandung dijuluki Kota Kembang? “Namun masih belum jelas apakah sebutan Bloem (bunga/kembang) itu ditujukan pada Kota Bandung, ataukah para noni indo yang cantik dari Onderneming (perkebunan) Pasirmalang. Entahlah, sejarah jualah yang lebih tahu,” beber Haryoto Kunto.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kenapa Burung Paruh Kodok diberi nama demikian? Burung ini dinamai Burung Paruh Kodok karena paruhnya besar, bengkok, dan pipih seperti kodok.
Di masa itu, terjadi perpecahan dengan Belanda yang sudah lebih lama menguasai wilayah nusantara.
Kabarnya, penggunaan kode huruf ini berawal dari masuknya penjajahan Inggris termasuk saat menaklukan pemerintahan Bandung raya. Berikut informasinya.
Bermula saat Kedatangan Penjajah Inggris
Mengutip laman Pemkot Bandung, pemilihan huruf D sebagai Pelat nomor kendaraan di Kota Bandung dan sekitarnya ternyata sudah ada sejak datangnya penjajah Inggris ke Pulau Jawa sekitar tahun 1811.
Pelat nomor kendaraan D di Bandung.
Saat itu, Inggris ingin menguasai wilayah Indonesia dan melakukan serangan kepada Belanda dan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Dalam serangan itu, Inggris mengerahkan 15 ribu pasukan yang kemudian disebar melalui ratusan Batalion.
Agar memudahkan pendataan, masing-masing kelompok pasukan itu diberi kode alfabetis dari huruf A sampai Z dan kombinasi dari keduanya.
Alasan Bandung Gunakan Huruf D
Adapun mengapa alasan Bandung menggunakan huruf D lantara saat itu wilayah kota kembang dan sekitarnya diserang oleh pasukan dari Batalyon Inggris dengan kode huruf D.
Pasukan D berupaya menghancurkan fasilitas, termasuk mengalahkan penjajah Belanda agar Bandung bisa dikuasai oleh Inggris.
- Mengenal Keunikan Mengkong Hujan, Tradisi Memindahkan Cuaca Ala Orang Warga Bandung Barat
- 2 Oktober Surat Kabar Harian Rakjat Milik PKI Berhenti Beredar, Ini Sepak Terjangnya
- Mengukir Sejarah, Kirab Bendera Pusaka dari Jakarta ke IKN
- Menilik Sejarah Gedung Balai Kota Padang, Bangunan Klasik yang Kental dengan Budaya Kolonial
Dari pasukan Batalyon D Inggris inilah asal muasal huruf Pelat nomor D pada kendaraan di Bandung dan sekitarnya bermula.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pelat nomor D berasal dari tim pasukan Inggris berkode huruf D yang pernah menguasai daerah ibu kota Priangan.
Diterapkan Massal
Sejak saat itu, pasukan batalion turut menyebar ke berbagai daerah lain di Indonesia.
Foto ilustrasi/Otosia
Karena luasnya kepulauan yang dihuni penduduk, maka pasukan Inggris sampai menggandakan huruf untuk memberi kode huruf di tim mereka seperti B untuk Batavia, AB untuk Yogyakarta, BK untuk Medan, D untuk Bandung dan seterusnya.
Sejak itu pula, pemerintahan Inggris yang berkuasa di suatu daerah mewajibkan seluruh kereta kuda yang beroperasi di wilayahnya menggunakan kode huruf dari pasukan batalion yang menyerang.
Aturan Penggunaan Pelat Nomor yang Benar
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 68, pelat nomor kendaraan harus mencantumkan kode wilayah, nomor registrasi, dan masa berlaku, serta harus memenuhi spesifikasi yang ditentukan.
Aturan ini diperkuat oleh Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor, yang menyebutkan unsur pengaman sebagai penjamin legalitas pelat nomor, termasuk "Logo Lantas."
Selain itu, dalam PP Nomor 5 Tahun 2012, dinyatakan bahwa kombinasi angka dan huruf pilihan ditempatkan setelah kode wilayah kendaraan. Dalam aturan juga ditegaskan untuk tidak membuat kombinasi huruf dan angka yang dibuat sendiri.