Belajar Toleransi dari 2 Kampung Moderasi Agama di Serang, Rukun dan Harmonis
Kampung ini berhasil menjaga toleransi meski terdiri dari beragam penganut agama, etnis, adat dan budaya.
Kampung ini berhasil menjaga toleransi meski terdiri dari beragam penganut agama, etnis, adat dan budaya.
Belajar Toleransi dari 2 Kampung Moderasi Agama di Serang, Rukun dan Harmonis
Dua kampung moderasi beragama baru saja diresmikan di wilayah Serang, Provinsi Banten, Selasa (4/7). Di sana turut ditampilkan suasana yang rukun dan harmonis antar umat beragama. Peresmian dua kampung moderasi ini dihadiri oleh sejumlah pihak seperti Wali kota Serang, Kemenag Kota Serang, dan perwakilan umat beragama di sana. Adapun kedua kampung toleransi itu berada di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Serang dan Kelurahan Banten Lama, Kecamatan Kasemen. Berikut informasi selengkapnya.
-
Di mana Desa Sembungan berada? Desa Sembungan sendiri merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Menurut data dari Kemenparekraf, desa tersebut berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Dimana letak Taman Sritanjung yang menjadi tempat rekreasi warga Banyuwangi? Taman ini terletak di sebelah timur Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi.
-
Apa yang Jenderal Dudung apresiasi di Kampung Pancasila, Banyuwangi? “Luar biasa. Di desa ini ada banyak agama tapi bisa hidup rukun. Inilah cerminan sila-sila Pancasila dalam kehidupan nyata,” kata Jenderal Dudung.
-
Bagaimana masyarakat di Kampung Pancasila Banyuwangi hidup rukun dan harmonis? Meski berasal dari latar belakang agama dan suku yang berbeda, namun masyarakat di desa ini tetap hidup rukun dan harmonis. Mereka disambut dengan beragam penampilan lintas suku dan agama.
-
Bagaimana toleransi antar warga di kampung tersebut terwujud? Bahkan, masyarakat bisa saling berbagi tentang latar belakang keyakinan mereka, termasuk asal muasal masuknya agama Kristen di sana.
Ciptakan kondisi rukun dan harmonis di Kota Serang
Pendirian dua kampung tolerasi ini sebagai upaya menciptakan kondisi yang rukun dan harmonis di ibu kota Provinsi Banten itu. Hal ini turut disampaikan oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Serang, Abdul Rojak. “Jadi dari kampung moderasi ini masyarakat tidak melihat agamanya apa, suku apa,” katanya, mengutip ANTARA
Tidak ada diskriminasi
Menurut Rojak, masyarakat di dua kampung moderasi tersebut berupaya menciptakan kondisi yang aman, damai serta menghilangkan segala bentuk diskriminasi yang akan memicu munculnya konflik sosial. “Sehingga tidak ada diskriminasi dan tercipta suasana yang rukun dan harmonis antar umat beragama,” katanya. Adapun peresmian kampung tersebut berlangsung di Aula Wihara Avalokitesvara Banten di Kota Serang.
Masyarakat antar agama hidup harmonis
Rojak mengungkapkan jika Kelurahan Kota Baru dan Banten lama merupakan pelopor kelompok kerja atau Pokja Moderasi Beragama yang ada di Kota Serang. Hal ini membuat seluruh umat beragama dari kalangan Buddha, Kristen sampai Muslim hidup rukun berdampingan. “Karena Kasemen dan Serang ini masuk ke dalam kategori Kampung Moderasi Beragama, di dalamnya ada Muslim, Buddha, dan Kristen tapi masyarakatnya harmonis,” kata Rojak lagi.
Jadi simbol kerukunan di Serang
Hadirnya dua kampung moderasi beragama ini turut disambut baik oleh Wali Kota Serang, Syafrudin. Menurutnya, diresmikannya dua permukiman moderasi beragama akan semakin menambah suasana kebersamaan antar umat.