Bertekstur Kenyal dan Lembut, Tangerang Punya Kuliner Khas Sate Manis Sejak 1960
Mencicipi kuliner sate manis gerendeng akan makin lengkap saat ditemani patung ondel-ondel yang menjadi landmark di Teras Cisadane. Sensasi ini semakin mengukuhkan bahwa kuliner di sana juga banyak berpadu dengan kebudayaan khas Betawi.
Kota Tangerang di Provinsi Banten memiliki kekayaan kuliner yang beragam. Tak hanya laksa, sate manis gerendeng menjadi salah satu makanan khas di kota ini. Penganan ini legendaris karena sudah eksis sejak tahun 1960-an.
Makanan ini biasa dijajakan kawasan Teras Cisadane yang merupakan sentra kuliner. Tak perlu khawatir dengan penyebutan kata manis, karena yang dimaksud adalah sensasi kelezatan yang berpadu dengan cita rasa gurih khas makanan berbahan daging tersebut.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Mencicipi kuliner sate manis gerendeng akan makin lengkap saat ditemani patung ondel-ondel yang menjadi landmark di Teras Cisadane. Sensasi ini semakin mengukuhkan bahwa kuliner di sana juga banyak berpadu dengan kebudayaan khas Betawi.
Gunakan Daging Sapi
Ilustrasi Instagram/©2023 Merdeka.com
Sate manis gerendeng memiliki ciri khas yang tidak ditemui di sate-sate lain karena bahan utamanya yang menggunakan daging sapi. Ukurannya pun cukup besar, sehingga cukup mengenyangkan saat disantap.
Di sekitar kedai sate manis gerendeng, aroma bakaran sate tersebut langsung menyeruak. Terlihat para pelanggan tengah menunggu dan menyantap makanan legendaris tersebut. Adapun resep yang digunakan merupakan resep turun temurun dan dipertahankan sejak dahulu.
“Ini resep keluarga rasanya berbeda dengan sate lainnya,” kata pemilik kedai sate manis gerendeng, Haji Yunus, dikutip dari laman Pemkot Tangerang, Selasa (2/5).
Pakai Daging Khas Kepala Sapi
Secara tekstur, sate manis gerendeng ini memiliki karakter yang lembut dan kenyal serta berbeda dari sate berbahan daging sapi lainnya. Rahasianya terletak dari bahan daging yang digunakan, yakni bagian dari kepala sapi.
Menurut Haji Yunus, sate ini sudah banyak diburu pencinta kuliner setempat sejak pertama dibuka. Dulunya, sate ini diolah dari daging sisa jualan di pasar karena orang tuanya merupakan penjual daging potong.
Tak disangka inovasinya agar daging tak terbuang ini disukai oleh banyak orang sehingga sate manis gerendeng masih menjadi favorit hingga sekarang.
“Untuk satu porsi sate manis gerendeng biasanya berisikan lima tusuk sate,” terang Haji Yunus.
Sate Direndam Larutan Gula Merah dan Bawang Putih Halus
Sensasi manis sendiri diperoleh dari larutan bumbu berbahan gula merah yang dicampur dengan sejumlah rempah seperti bawang putih, ketumbar halus, merica serta bahan rempah lainnya.
Perendaman yang lama ini membuat bumbunya meresap hingga ke dalam, dan menciptakan sensasi empuk serta kenyal saat disantap. Uniknya lagi, sate ini bisa disajikan dengan lontong, nasi, maupun potongan ketan.
Sebelumnya, orang tua Yunus menjual sate manis gerendeng ini di dekat rumah. Saat ini satu porsi sate gerendeng bisa diperoleh dengan harga yang terjangkau, dan bisa menjadi alternatif kuliner khas saat berkunjung ke Kota Tangerang.
“Seporsinya dibanderol dengan harga Rp25 Ribu, ditambah nasi Rp5 ribu ataupun bisa diganti dengan ketan perpotong Rp2,5 Ribu," tandas Haji Yunus.