Cara Mengatasi Sleep Apnea dari Kebiasaan Sehari-hari, Tingkatkan Kualitas Tidur
Sleep apnea adalah kondisi medis yang serius yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur. Karena membahayakan, penting untuk tahu cara mengatasinya.
Cara Mengatasi Sleep Apnea dari Kebiasaan Sehari-hari, Tingkatkan Kualitas Tidur
Gangguan tidur ini adalah masalah yang akan merusak kenyamanan istirahat Anda, bahkan bisa menjadi lebih buruk jika dibiarkan.
Tidur adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup kita. Namun tak jarang, gangguan tidur seperti sleep apnea mengintai, mengganggu istirahat malam kita, dan berpotensi merusak kenyamanan saat terlelap. Sleep apnea adalah kondisi medis yang serius yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur, menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam tubuh, serta berbagai masalah kesehatan yang berdampak pada kualitas hidup sehari-hari. Karena kondisi ini dapat mengganggu kualitas tidur Anda, penting untuk tahu bagaimana cara mengatasi sleep apnea.
-
Bagaimana posisi tidur telentang bisa memperburuk sleep apnea? Tidur dengan posisi telentang, dengan bantal di bawah punggung, sering direkomendasikan bagi mereka yang mengalami nyeri punggung. Namun, posisi ini juga dapat memperburuk gejala sleep apnea.
-
Apa itu sleep apnea? Sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang ditandai dengan berhentinya pernapasan secara berkala selama tidur. Ini terjadi ketika otot-otot di belakang tenggorokan menjadi terlalu rileks, menyebabkan saluran napas menyempit atau menutup, dan mengurangi aliran oksigen ke otak dan tubuh.
-
Bagaimana cara mencegah ibu hamil mengalami gangguan apnea tidur? Cara sederhana untuk mengatasinya adalah dengan meninggikan posisi kepala pada saat tidur. Kamu bisa menumpuk bantal lebih tinggi dibanding biasanya agar tidak mengalami masalah ini.
-
Kenapa sleep apnea berbahaya? Sleep apnea dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah saat tidur. Kondisi ini dikenal sebagai hipertensi, yang merupakan salah satu faktor utama risiko penyakit jantung. Ketika seseorang mengalami sleep apnea, pernapasan mereka terhenti secara berkala selama tidur, yang mengakibatkan penurunan kadar oksigen dalam darah. Tubuh bereaksi terhadap kekurangan oksigen ini dengan melepaskan hormon stres yang dapat meningkatkan tekanan darah. Jika tidak diobati, hipertensi yang disebabkan oleh sleep apnea dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
-
Kapan sleep apnea terjadi? Di tengah malam yang sepi, saat tubuh beristirahat dan memulihkan diri, sleep apnea mengganggu pola napas normal yang sering kali tanpa disadari oleh penderitanya.
-
Bagaimana cara mengatasi kurang tidur? Untuk mencegah kurang tidur, Anda perlu menjaga pola tidur yang sehat dan teratur, menghindari hal-hal yang dapat mengganggu tidur, seperti kafein, alkohol, rokok, dan gadget, serta melakukan aktivitas fisik yang cukup dan teratur.
Apa Itu Sleep Apnea?
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang berpotensi menjadi masalah serius di mana pernapasan berulang kali berhenti. Jika Anda mendengkur keras dan merasa lelah, bahkan setelah tidur semalaman, Anda mungkin menderita sleep apnea.
Ciri-ciri Sleep Apnea
Ciri-ciri dari sleep apnea adalah sebagai berikut: • Mengorok dengan keras saat tidur, yang dapat mengganggu pasangan tidur atau orang lain di sekitar Anda. • Berhenti bernapas selama beberapa detik hingga menit saat tidur, yang dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan jantung berdetak lebih cepat. • Tersengal-sengal atau sesak napas saat tidur, yang dapat membuat Anda terbangun secara tiba-tiba dan merasa cemas atau ketakutan.
• Bangun dengan mulut kering atau tenggorokan sakit, yang dapat disebabkan oleh mengorok atau bernapas melalui mulut. • Sakit kepala di pagi hari, yang dapat disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam darah atau gangguan tidur. • Sulit tidur atau insomnia, yang dapat disebabkan oleh kesulitan bernapas, nyeri dada, atau mimpi buruk.
• Sulit berkonsentrasi, belajar, atau mengingat sesuatu, yang dapat disebabkan oleh kurangnya tidur berkualitas atau gangguan kognitif. • Mudah marah atau depresi, yang dapat disebabkan oleh stres, kecemasan, atau perubahan suasana hati akibat gangguan tidur. • Penurunan libido atau minat seksual, yang dapat disebabkan oleh kelelahan, hormon, atau masalah psikologis.
Cara Mengatasi Sleep Apnea
Membiarkan sleep apnea hanya akan membuat keadaan semakin buruk. Untuk mengatasi sleep apnea, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan, seperti:
1. Menurunkan berat badan Sleep apnea lebih umum terjadi pada orang dewasa yang kelebihan berat badan. Hal ini karena jaringan lemak tambahan dapat menghalangi saluran udara bagian atas Anda. Menjaga berat badan yang sehat dapat menjaga saluran udara Anda tetap bersih dan mengurangi gejala sleep apnea. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang sedang pada orang dengan obesitas dapat menghilangkan kebutuhan akan operasi saluran udara atas atau terapi CPAP jangka panjang.
2. Berolahraga secara teratur Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko Anda terkena sleep apnea. Olahraga dapat membantu Anda menurunkan lemak di sekitar saluran udara atas Anda. Bahkan tanpa penurunan berat badan yang besar, olahraga dapat meningkatkan tingkat energi dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Yoga dapat secara khusus meningkatkan kekuatan pernapasan dan mendorong aliran oksigen Anda. Sleep apnea dikaitkan dengan penurunan kadar oksigen dalam darah Anda. Yoga dapat meningkatkan kadar oksigen Anda melalui berbagai latihan pernapasan.
3. Berhenti merokok dan konsumsi alkohol Penggunaan alkohol dapat memperburuk sleep apnea karena beberapa alasan. Alkohol dapat mengurangi tonus otot-otot pernapasan saluran udara atas Anda. Selain itu, orang yang minum alkohol banyak cenderung menambah berat badan. Merokok juga dapat meningkatkan peradangan dan iritasi pada saluran udara atas Anda, yang dapat menyempitkan saluran napas Anda.
4. Mengubah posisi tidur Perubahan kecil ini dapat mengurangi gejala sleep apnea dan meningkatkan kualitas tidur Anda. Sebuah penelitian tahun 2006 menemukan bahwa lebih dari setengah kasus sleep apnea obstruktif bergantung pada posisi. Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur telentang - disebut posisi supin - dapat memperburuk gejala. Bagi beberapa orang dewasa, tidur menyamping dapat membantu pernapasan kembali normal.