Padepokan Anti Galau di Cirebon Terima Pengobatan Caleg Gagal, Banyak yang Depresi dan Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah
Caleg dan tim sukses yang datang untuk berobat kebanyakan sudah mengeluarkan modal banyak untuk terlibat di pemilu 2024 ini, namun tetap gagal hingga depresi.
Caleg dan tim sukses yang datang untuk berobat kebanyakan sudah mengeluarkan modal banyak untuk terlibat di pemilu 2024 ini, namun tetap gagal hingga depresi.
Padepokan Anti Galau di Cirebon Terima Pengobatan Caleg Gagal, Banyak yang Depresi dan Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah
Padepokan Anti Galau milik ustaz kondang asal Cirebon, Jawa Barat, Ujang Bustomi belakangan ramai didatangi caleg dan tim sukses yang gagal di masa pemilu 2024.
Rata-rata mereka mengalami depresi lantaran suara yang didapat tak sesuai harapan. Bahkan tak sedikit yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
-
Kapan Alun-alun Ciranjang dibenahi? Alun-alun Ciranjang menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi saat singgah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut kini tampak indah, dan rapi, setelah dibenahi oleh Pemprov Jabar dengan anggaran Rp10,3 miliar.
-
Apa yang dilakukan Syekh Nurjati di Cirebon? Di Cirebon, keduanya sepakat mulai mengajarkan ilmu Agama Islam yang saat itu masih banyak yang belum mengenalnya.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Kapan Kiai Ageung mendirikan pesantren di Purwakarta? Mulanya, Kiai Ageung datang ke Purwakarta untuk mengenalkan Agama Islam pada 1586.
-
Apa yang menjadi ciri khas Pondok Pesantren Canga'an? Penamaan kompleks kamar santri menggunakan nama daerah di nusantara. Mulai dari Madura, Bangkalan, Jawa. Penyebutan kata Jawa pada masa Hasyim Asyari, meliputi Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia. Ada kemungkinan para santri berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Lokasi Padepokan Anti Galau yang juga merupakan pondok pesantren itu kini menerima pengobatan para tokoh dan masyarakat yang gagal dalam kontestasi politik.
Mereka akan diterapi melalui bimbingan keagamaan agar merasakan ketenangan batin, dan terhindar dari masalah kejiwaan yang lebih kompleks.
Datang untuk Menenangkan Diri
Diungkap salah satu terapis di padepokan Anti Galau, saat ini setidaknya terdapat dua caleg dan beberapa tim sukses yang berobat.
Caleg tersebut mengalami kegagalan di musim pemilu 2024 ini karena suara yang diperoleh kurang dari target.
“Beliau ini caleg dari Kota Cirebon, ingin menenangkan diri di sini. Suaranya hanya ratusan dari taget 1.500 sampai 2.000,” terangnya, di YouTube Liputan6 SCTV, dikutip Selasa (20/2).
Berharap Dilantik
Menurutnya, caleg dari salah satu partai itu akan dilantik jika suara di masa pemilihan ini memenuhi standar.
Namun ternyata, suaranya jauh dari harapan sehingga caleg tersebut mengalami kondisi mental yang terganggu.
“Setelah konsultasi dengan pak ustaz, caleg ini supaya ditenangkan. Karena antar tim (yang terlibat politik) sedang bergejolak, modal yang dikeluarkan juga cukup lumayan, di angka ratusan juta rupiah dari awal sosialisasi,” ungkapnya.
Kehilangan Modal Kampanye Ratusan Juta Rupiah
Sementara itu, terdapat pasien lainnya yang mendatangi padepokan Anti Galau di Kampung Pahing, Sinarrancang, Kecamatan Mundu itu, yakni seorang tim sukses.
- Modal 3 Ekor Sapi, Peternak Ini Sukses Raup Cuan Puluhan Juta Rupiah per Bulan
- Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
- Caleg DPR di Depok Dipergoki Ketua RT Lakukan Serangan Fajar, Pendukung Kocar Kacir saat Dibubarkan
- Pengakuan Blak-blakan Caleg PAN Jual Ginjal untuk Modal Kampanye
Pasien yang kedua ini dikabarkan sudah kehilangan banyak harta untuk modal kampanye. Ia kemudian mengalami depresi dan meminta untuk diobati.
“Yang satunya ini adalah tim sukses, dia sudah kehilangan banyak lah, termasuk menjual motor dan lain-lain, ” terangnya.
Rata-rata Masih Dalam Kategori Ringan
Diungkapkan Pimpinan Padepokan Anti Galau, Ujang Bustomi, kebanyakan tim sukses dan caleg yang gagal karena kehilangan banyak modal.
Pasien untuk tim sukses, mereka ditekan oleh calegnya agar bisa meraup banyak suara. Namun saat hari pemilihan umum, jumlahnya kurang dari ratusan dari target ribuan.
“Kondisi yang datang ke sini ya ada puluhan caleg dan tim sukses, sejak hari penghitungan suara kemarin. Rata-rata mereka mengalami depresi ringan, sehingga masih bisa diajak komunikasi,” terangnya.
Metode Pengobatan Spiritual
Menurut Bustomi, timses dan caleg sebelumnya sempat menyebar banyak amplop untuk serangan fajar.
Namun nyatanya masih belum bisa mendapat banyak pemilih, sehingga kondisi mereka menurun. Namun yang terpenting kondisinya masih bisa ditenangkan dan diobati.
“Bahkan di desa saya ada yang sampai menyebar ribuan amplop, tapi masih belum bisa meraup banyak suara. Jadi mereka kami obati dengan metode spiritual, air dan kami semangati,” terangnya.
Padepokan Anti Galau Rumah Bagi Caleg Depresi
Sebelumnya, Padepokan Anti Galau ini sudah diresmikan sebagai rumah bagi pengobatan caleg dan tim politik yang gagal sejak 2022 lalu.
Tak terhitung jumlah pasien yang sudah melakukan pengobatan di sini, dengan metode spiritual melalui doa, meminum air dan rukyah.
Kondisi para pasien tersebut kebanyakan mengalami tekanan dari caleg, maupun atasannya. Mereka juga sudah melakukan strategi kampanye besar-besaran, termasuk menjual harta untuk membagi-bagikan uang.
Menurut Ujang Bustomi, pihaknya siap merangkul para caleg yang gagal untuk disembuhkan melalui pendekatan agama Islam.