Cuci Bendera di Ember Jadi Tradisi Warga Cipondoh Sambut HUT RI, Ini Maknanya
Tradisi mencuci bendera di ember ini dilakukan bersama-sama dan punya makna mendalam.
Tradisi mencuci bendera di ember dilakukan bersama-sama.
Cuci Bendera di Ember Jadi Tradisi Warga Cipondoh Sambut HUT RI, Ini Maknanya
Hari kemerdekaan Republik Indonesia tinggal beberapa hari lagi. Masyarakat di sejumlah daerah mulai memeriahkannya dengan berbagai acara.
-
Di mana tradisi Cembengan dilakukan? Tradisi tebu manten atau Cembengan merupakan sebutan yang sering dikatakan oleh masyarakat sekitar Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Yogyakarta.
-
Kapan tradisi Mubeng Beteng dimulai? Prosesi topo bisu mubeng beteng biasanya dimulai pada malam satu Suro pukul 21.00 WIB.
-
Bagaimana proses pelaksanaan tradisi Tabot di Bengkulu? Upacara Tabot dimulai dengan pengambilan tanah sebelum 1 Muharram. Kemudian dilanjutkan dengan ritual Duduk Penja, yang melibatkan proses penyucian benda yang disebut Penja. Proses ketiga adalah Menjara, merupakan salah satu tahapan yang menghadirkan elemen persaudaraan dan kebersamaan dalam perayaan. Bagian penting dari tradisi Tabot adalah Malam Arak Jari-jari dan Arak Sorban pada tanggal 7 Muharram. Dilanjut tanggal 9 Muharram pelaksanaan Tabot mencapai Hari Gam, yaitu momen ketika keheningan mencakup seluruh perayaan, menandakan keseriusan dan penghormatan kepada tradisi Tabot. Lalu masih banyak proses lainnya yang dilangsungkan hingga tanggal 10 Muharram.
-
Di mana tradisi Ngitung Batih dilakukan? Mitos Masyarakat Desa Dongko Kabupaten Trenggalek masih mempercayai mitologi Kanjeng Ratu Kidul sebagai penguasa laut selatan Jawa.
-
Kapan tradisi ini dilakukan? Biasanya, tradisi ini digelar pada Hari Jumat Kliwon di bulan Agustus.
-
Kapan tradisi Mubeng Benteng di Yogyakarta dilakukan? Di Yogyakarta, tradisi Mubeng Benteng dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram.
Salah satu acara yang unik adalah mencuci bendera merah putih di ember yang dilakukan oleh warga di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Mencuci bendera merah putih di ember sendiri memiliki makna khusus yang dijunjung tinggi oleh warga setempat. Berikut informasi selengkapnya.
Mencuci bendera di dalam ember
Dikutip dari kanal YouTube SCTV Banten, Selasa (8/8), acara yang berlangsung belum lama ini turut disaksikan oleh segenap warga, termasuk pasukan pengibar bendera di kecamatan setempat. Acara tersebut digelar meriah dalam rangka menyambut hari kemerdekaan yang akan berlangsung pada 17 Agustus mendatang. Warga terlihat antusias, terutama para peserta yang mencuci bendera di dalam ember yang berisi air bersih.
Dilakukan secara bersamaan
Seperti terlihat, acara mencuci bendera dengan air di dalam ember ini digelar secara kompak oleh sejumlah warga. Diiringi lagu semangat kemerdekaan, bendera merah putih awalnya dibasuh di dalam ember lalu diperas. Setelahnya, bendera langsung dibuka lebar oleh warga, dan dipasang ke tiang kecil yang sudah disiapkan. Dalam kondisi setengah kering, warga yang berpartisipasi langsung mengibarkan bendera yang telah dicuci.
Makna sakral mencuci bendera
Adapun mencuci bendera di dalam ember sendiri memiliki makna khusus yang diyakini oleh masyarakat setempat.
Warga yakin jika tradisi ini akan mengantarkan semangat nasionalisme dan kecintaan akan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Mudah-mudahan dengan demikian, semarak HUT RI yang ke-78 menjadi pembuka semangat kesatuan dan persatuan dari masyarakat di Kota Tangerang,” kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, yang hadir di acara tersebut.
- Miris Ribuan Nelayan Lebak Banten Tak Bisa Cari Nafkah Dampak Cuaca Buruk, Begini Kondisi Mereka
- Punya 7 Benda Ini di Rumah Disebut Bikin Rezeki Berlimpah
- Tradisi Bedah Teteg Cueran di Klaten, Warga Saling Berebut Ikan di Kolam Lumpur
- Peringati Malam Satu Suro, Begini Keseruan Warga Boyolali Adakan Tradisi Sedekah Merapi
Minta warga kibarkan bendera merah putih
Arief menambahkan, acara kemerdekaan juga bisa diikuti oleh masyarakat lainnya. Tak hanya melalui kegiatan mencuci bendera. Ia meminta agar masyarakat bisa turut berkontribusi, dengan cara mengibarkan bendera merah putih secara serempak di depan rumah masing-masing. “Kita juga mengimbau kepada masyarakat, sebagai warga Indonesia yang cinta tanah air, untuk mengibarkan bendera merah putih di lingkungan dan tiap-tiap rumah,” tambahnya.
Junjung nasionalisme dengan berdera bersih
Sementara itu Camat Cipondoh, Khotibul Imam meminta warganya agar memperhatikan bendera yang akan dipasang di tiap-tiap rumah dan lingkungan.
Ia meminta agar bendera dipastikan dalam keadaan baik agar enak dipandang, sehingga semangat nasionalismenya terjaga. “Jadi kita juga menginformasikan kepada masyarakat yang akan memasang bendera dan benderanya masih kotor, kumel, kucel sampai berkibar dengan kondisi demikian,” katanya, mengutip ANTARA.