Dekat dengan Pusat Gempa, Ini 6 Fakta Wilayah Bayah di Lebak yang Jarang Diketahui
Dekat dengan pusat gempa, ternyata Bayah punya 6 fakta ini yang jarang diketahui.
Dekat dengan pusat gempa, ternyata Bayah punya 6 fakta ini yang jarang diketahui.
Dekat dengan Pusat Gempa, Ini 6 Fakta Wilayah Bayah di Lebak yang Jarang Diketahui
Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta. Getaran berlangsung selama beberapa menit, mulai pukul 20:07 WIB malam.
Gempa dengan getaran cukup kuat itu rupanya berasal dari wilayah Samudera Hindia Selatan, atau tak jauh dari daratan Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Diketahui sejumlah gempa cukup sering berpusat dari kawasan tersebut, sehingga area sekitar Bayah menjadi cukup rawan.
-
Bagaimana bentuk Batu Wongwongan Lebak? Batu Wongwongan diketahui memiliki ciri unik, yakni berbentuk Yoni tanpa cerat, serta terdiri dari masing-masing muka di setiap sisi yang memiliki kepala arca dan berhias rambut anting-anting dengan kondisi yang telah usang.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa itu Batu Wongwongan Lebak? Di desa Lebak Situ, Kabupaten Lebak, terdapat sebuah artefak kuno bernama Batu Wongwongan. Oleh warga sekitar, situs ini dikenal dengan nama batu lingga karena diklaim menyerupai Lingga Yoni yang ada di Candi Prambanan.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Bagaimana kekuatan getaran gempa Bantul di berbagai wilayah? Dari intensitas guncangan dengan skala MMI, BMKG mengidentifikasi wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen, kekuatan gempa berada pada skala IV MMI. Sedangkan di Kediri pada skala III MMI. Lalu di Mojokerto III MMI. Semakin tinggi tingkat MMI maka dampak yang dirasakan semakin besar.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi untuk mengatasi banjir di kawasan Kampung Lebak? “Rumah pompa dibangun untuk mengantisipasi banjir. Harapannya, ketika hujan deras, warga di sini tidak kebanjiran,” ungkapnya.
Di balik rawannya kawasan Bayah karena dekat dengan pusat gempa bumi, terutama pada Minggu malam itu, terdapat sejumlah fakta yang jarang diketahui.
Berikut merdeka.com rangkum fakta dari Kecamatan Bayah di Kabupaten Lebak? Mari simak informasi selengkapnya.
Daerah Paling Dekat dengan Pusat Gempa pada Minggu 25 Februari 2024
Mengutip laman BMKG, Bayah menjadi daerah yang paling dekat pusat gempa yang terjadi pada Minggu (25/2) malam.
Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Gempa tersebut kemudian cukup dirasakan oleh masyarakat setempat, seperti diungkap di akun Instagram Info Lebak Banten.
“Kerasa banget tadi abis salat Isya,” kata salah satu warga Lebak di akun tersebut.
Dilintasi Sesar Aktif
Mengutip ANTARA, kawasan Lebak yang di dalamnya termasuk Bayah, merupakan daerah yang dilintasi sesar aktif. Walau gempa bisa saja terjadi akibat subduksi.
Namun diketahui dua sesar itu bernama Cimandiri dan Baribis, yang melewati kawasan perairan hingga ke sebagian Provinsi Jawa Barat di bagian selatan.
Dalam laman ESDM disebutkan jika gempa yang terjadi pada Minggu malam itu disebabkan adanya aktivitas zona penunjaman, dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut - tenggara.
- Geger Penemuan 41 Makam Keramat Palsu di Sukabumi untuk Praktik Dukun, Ini Faktanya
- Fakta-Fakta Mengerikan Jalan Hutan Sawit Bikin Satu Keluarga Tewas: Warga Saja Tak Berani Melintas
- Fakta-Fakta Gempa Kecil tapi Picu Kerusakan Dahsyat di Sumedang
- Sempat Diguncang 3 Kali, Ini Rentetan Fakta Gempa di Kabupaten Sumedang saat Malam Tahun Baru
Merupakan Daerah dengan Susunan Tanah yang Lunak
Getaran gempa sangat dimungkinkan terjadi karena struktur tanah yang lunak. Kawasan dekat pusat gempa Bayah misalnya, tersusun dari dua jenis unsur tanah yakni sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).
Jenis-jenis tanah yang berada di dekat Bayah berbentuk sedimen batu pasir, lempung dan gamping. Kawasan tersebut juga dulunya meruapakan batuan rombak dari gunung berapi.
“Serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunungapi muda dan setempat aluvial rawa,” kata Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengutip Liputan6
Dahulu Bayah jadi Lokasi Pertambangan Batu Bara yang Terkenal
Mengutip laman Museum Multatuli, kawasan Bayah merupakan daerah yang juga dikelilingi perbukitan. Tanahnya kaya, dengan sumber utamanya batu bara.
Sebelum era kemerdekaan, kawasan tersebut dijadikan sebagai daerah tambang oleh pemerintahan Jepang. Agar operasional tambang berjalan maksimal, maka pemerintah Jepang membangun rel kereta api sepanjang 90 kilometer dari Saketi ke Bayah.
Sayangnya, pembangunan jalur rel kereta api menggunakan sistem kerja paksa hingga menelan korban sebanyak 93.000 orang.
Di masa penjajahan Jepang, Soekarno pernah mendatangi Banten sebanyak dua kali. Namun yang paling terkenal adalah saat dirinya menjadi penggerak warga setempat dalam sistem kerja paksa alias romusha.
Beberapa Kali Didatangi Soekarno
Ketika itu dirinya memberi semangat kepada ribuan warga Bayah untuk membantu Jepang dalam membangun rel kereta api. Fungsi rel diklaim untuk kesejahteraan, karena Jepang sebagai saudara tua Indonesia.
Kemudian Soekarno juga kembali datang ke Banten dan Bayah pada 1950-an, ketika dirinya sudah dilantik menjadi presiden. Ia memiliki misi untuk menyemangati para pemuda dalam mempertahankan semangat kemerdekaan dan persatuan.
Bayah masih Minim Mitigasi Gempa
Sementara itu, ditambahkan Wafid saat ini wilayah yang dekat dengan pusat gempa pada 25 Februari 2024 itu masih minim mitigasi gempa.
Ia menekankan pembangunan permukiman dan gedung-gedung harus menggunakan struktur tahan gempa.
Kemudian, wilayah tersebut juga harus disediakan fasilitas jalur evakuasi demi meminimalisir korban jiwa.
“Oleh karena wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," kata dia.
Adapun gempa bumi yang juga terasa di sebagian wilayah Jawa Barat selatan itu tidak berpotensi Tsunami.